Jl. Dharmahusada No.146, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285

Edukasi Granostic

Rekomendasi Ikan yang Bagus untuk MPASI
Sebagai sumber protein dan lemak sehat yang berkualitas, Moms perlu memasukkan ikan ke dalam resep Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk si Kecil. Nah, sebagai variasi, Moms bisa menyimak 15 rekomendasi ikan yang bagus untuk MPASI dalam artikel ini. Apa aja?Saat memasuki fase MPASI, Moms sudah bisa memperkenalkan beragam makanan pada si Kecil untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Ikan menjadi salah satu bahan pangan yang sangat cocok untuk diolah menjadi MPASI.Sebab, ikan sendiri memiliki beragam nutrisi penting yang sangat berguna untuk mendukung dan mengoptimalkan perkembangan fisik si Kecil.Nah, buat inspirasi menu MPASI si Kecil, Moms bisa menyimak daftar jenis ikan yang aman untuk si Kecil berikut ini:1. SalmonJenis ikan yang baik untuk MPASI si Kecil yang pertama adalah salmon. Pasti Anda sudah tak asing lagi dengan jenis ikan laut ini, bukan?Ikan salmon sendiri diketahui mengandung lemak tak jenuh omega-3, yang keberadaannya sangat baik untuk perkembangan otak bayi.Selain itu, melansir dari FoodData Central U.S, Department of Agriculture dalam ikan salmon terkandung energi, protein, lemak, kalsium, kalium, dan fosfor.2. Ikan KembungRekomendasi jenis ikan untuk MPASI selanjutnya adalah ikan kembung, yang juga memiliki kandungan omega-3 yang tinggi. Kandungan ini pun sangat bermanfaat untuk perkembangan otak si Kecil.Selain itu, ikan kembung pun mengandung berbagai nutrisi lain seperti protein, energi, karbohidrat, kalsium, kalium, dan fosfor. Juga berbagai vitamin seperti vitamin A, B1, C, D, dan E. Kandungan-kandungan ini membantu meningkatkan fungsi mata, tulang, dan daya tahan tubuh si Kecil.3. Ikan Tuna (varietas rendah merkuri)Tahukah, Moms? Bahwa ikan tuna juga aman digunakan sebagai MPASI, namun jenis yang rendah merkuri seperti ikan tuna skipjack atau cakalang.Ikan tuna sendiri dikenal memiliki nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh seperti vitamin B6, B12, D, dan zat besi, selenium, serta kalium.Tuna pun memiliki kandungan asam lemak omega-3, yang sangat baik untuk tumbuh kembang si Kecil. Misalnya dalam melindungi kesehatan jantung, mendorong perkembangan otak, serta menurunkan risiko tekanan darah tinggi.4. Ikan CodTermasuk memiliki kandungan merkuri yang rendah, ikan cod juga sangat cocok dan aman untuk Moms olah sebagai MPASI. Apalagi jenis ikan laut ini pun cukup santer di masyarakat karena manfaatnya yang sangat baik untuk memaksimalkan fungsi otak si Kecil.Selain itu, umumnya ikan cod dimanfaatkan dengan diambil minyak hatinya. Sebab, fungsinya diklaim lebih kaya seperti mengurangi inflamasi, mendukung fungsi otak, meningkatkan kemampuan mata atau penglihatan, juga membuat sistem imun jadi lebih kuat.5. Ikan TroutSelanjutnya, ikan trout juga dapat menjadi bahan MPASI untuk si Kecil. Sebab daging ikan ini memiliki kandungan gizi yang melimpah seperti protein, lemak, kalsium, zat besi, dan natrium.Sementara itu, ikan trout sendiri kaya akan DHA, sehingga dapat mendukung perkembangan otak. Kandungan asam lemak omega-3nya juga bisa jadi sumber vitamin D yang bagus.6. Ikan LeleJenis ikan yang bagus untuk MPASI selanjutnya adalah lele. Jenis ikan air tawar ini memiliki banyak nutrisi. Dalam daging ikan lele, dapat terkandung energi, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, hingga zat besi.Karenanya, daging ikan ini dapat menjaga kesehatan anak, mendukung perkembangan anak, mendukung kecerdasannya, hingga dapat mencegah stunting.7. Ikan HalibutPilihan ikan untuk MPASI selanjutnya adalah ikan halibut, yang mengandung banyak vitamin, mineral, dan lemak. Semua kandungan tersebut dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembangnnya. Selain itu, jenis ikan laut ini mengandung banyak vitamin B yang dapat menjadi bahan bakar energi sel, vitamin D untuk mendukung pertumbuhan tulang dan sel yang sehat, juga memiliki selenium yang dapat membantu fungsi hati dan kekebalan tubuh bayi.Ikan halibut juga dikenal sebagai sumber protein dan asam lemak esensial omega-3 yang baik, yang penting untuk mendukung perkembangan otak bayi.Akan tetapi, ikan halibut mengandung kadar merkuri yang sedang. Karenanya, Anda dianjurkan untuk menyajikan ikan halibut ini sebanyak satu atau dua kali saja seminggu pada anak.8. Ikan HaddockHaddock secara umum memiliki kandungan merkuri yang lebih rendah dibanding ikan-ikan besar lainnya, seperti halibut atau grouper. Selain itu, ikan ini juga menawarkan banyak protein dan omega-3 yang dapat mendukung pembentukan dan kesehatan sel. Kandungan seleniumnya pun akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil.Ikan haddock juga menjadi sumber vitamin B6 dan B12 yang baik. Kedua vitamin ini dikenal esensial dalam perkembangan saraf si kecil.9. Ikan SardenAnda pasti sudah sering mendengar jenis ikan laut ini, bukan? Ya, Moms ikan sarden atau sardin dapat Anda olah sebagai MPASI.Jenis ikan laut ini mengandung banyak nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, kalsium, kalium, fosfor, hingga zat besi. Kandungan omega-3 di dalam sardin bisa membantu tumbuh kembang si Kecil. Selain itu, vitamin A di dalam daging sardin pun membantu menjaga kesehatan mata anak dan daya tahan tubuhnya.10. Ikan KakapSelain tinggi protein, ikan kakap juga mengandung sejumlah mineral yang sangat baik untuk tumbuh kembang si Kecil seperti kalsium, fosfor, dan zat besi.Kalsium dalam ikan kakap bisa membantu meningkatkan pertumbuhan tulang pada bayi. Sementara itu, vitamin A dalam daging ikan laut ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan ketajaman penglihatan mata.Selain itu, kombinasi nutrisi yang terdapat dalam daging ikan kakap pun diketahui dapat bermanfaat untuk perkembangan kognitif si Kecil. 11. Ikan HaringJenis ikan yang bagus untuk MPASI selanjutnya adalah ikan herring. Sebab dalam daging ikan herring terkandung banyak nutrisi penting seperti protein, lemak, kalsium, zat besi, hingga kalium.Selain itu, ikan herring pun memiliki kandungan DHA yang sangat esensial untuk perkembangan otak si Kecil.Selain itu, kandungan merkuri yang rendah, membuat ikan herring aman untuk dikonsumsi si Kecil.12. Ikan Makarel Selanjutnya, Anda bisa menggunakan ikan makarel sebagai MPASI. Khususnya jenis atau varietas yang rendah merkuri, seperti varietas atlantik.Varietas makarel atlantik pun memiliki nutrisi tinggi, dengan protein, asam lemak omega-3, juga DHA yang sangat baik untuk perkembangan si Kecil.Secara umum mengonsumsi ikan makarel rendah merkuri ini juga bisa membantu mendukung kesehatan kardiovaskular pada bayi, mendukung pertumbuhan sel, dan merawat kesehatan mata.Selain itu, makarel pun mengandung banyak zat besi, selenium, dan vitamin B yang dapat mendukung kesehatan tiroid, sel darah merah, hingga kesehatan metabolisme secara umum.13. Ikan GurameMoms, Anda juga bisa membuat MPASI si Kecil menggunakan ikan gurame, loh. Ikan yang dapat dibudidayakan di air tawar ini memiliki kandungan kalsium, protein, dan asam lemak omega-3 yang tinggi.Kandungan-kandungan dalam daging gurame ini bisa mendukung pertumbuhan si Kecil. Terlebih, kandungan zinc di dalamnya, juga dapat mendukung kecerdasan otak dan meningkatkan sistem imun si Kecil. 14. Ikan PatinDikenal juga dengan nama ikan dori, patin juga sangat bagus untuk Moms olah sebagai MPASI. Sebab, jenis ikan ini memiliki protein yang tinggi sehingga dapat mendukung tumbuh kembang si Kecil.Selain itu, ikan patin pun memiliki banyak nutrisi lain seperti lemak, karbohidrat, kalsium, kalium, fosfor, dan zat besi.15. Ikan BandengLast but not least, Moms juga bisa menggunakan ikan bandeng sebagai bahan MPASI si Kecil. Sayangnya jenis ikan ini memiliki duri yang banyak dan berukuran kecil, Karena itu, pastikan untuk benar-benar membersihkan durinya terlebih dahulu, ya Moms.Ikan bandeng memiliki zat gizi tinggi seperti kandungan protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, hingga zat besi. Selain itu, bandeng juga kaya akan DHA yang sangat baik untuk meningkatkan kecerdasan nak. Cara Pembuatan MPASI IkanNah, Moms, setelah menyimak 15 rekomendasi ikan yang bagus untuk MPASI di atas, apakah Anda sudah menemukan inspirasi menu yang tepat?Karena nilai gizinya yang tinggi, sangat penting juga bagi Anda memperhatikan pengolahan ikan untuk MPASI ini dengan tepat. Sehingga nutrisi dalam ikan dapat terjaga dengan baik dan bermanfaat secara optimal untuk si Kecil.1. Pilih Ikan yang SegarPertama, pastikan Anda memilih ikan yang segar untuk MPASI si Kecil. Moms bisa menyimak kualitasnya dari mata ikan, apakah terlihat bening dan cerah. Juga melihat warna insangnya yang masih merah dan segar, memiliki warna yang terang dan lendir bening, serta apakah ada bau yang mengganggu.2. Bersihkan dengan BaikSetelah memilih ikan dengan kualitas yang baik, Anda bisa langsung membersihkannya sebelum dimasak. Misalnya mulai dengan membersihkan sisik, mengeluarkan organ dalam perutnya, juga membersihkan sirip-sirip dan ekornya yang tajam.3. Masak Hingga MatangSelanjutnya, Anda harus memasak ikan untuk MPASI ini hingga benar-benar matang. Pastikan dagingnya juga benar-benar empuk agar mudah dihancurkan dan duri dalam daging ikan mudah untuk disisihkan.4. HaluskanLangkah terakhir, Anda perlu menghaluskan rebusan daging ikan tersebut hingga menjadi tekstur yang pas untuk MPASI si Kecil. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat beberapa tahapan tekstur MPASI si Kecil yang perlu Moms tahu, seperti:Usia 6–9 bulan pertama: dianjurkan untuk memberikan MPASI dengan tekstur bubur saring halus (puree) dan lumat (mashed).Usia 9–12 bulan: Moms boleh memberikan MPASI dengan tekstur yang agak kasar seperti cacah halus, cacah kasar, hingga finger food. Anda harus menyesuaikan juga dengan kemampuan mengunyah si Kecil ya, Moms.Usia 12–23 bulan: Moms sudah boleh memberikan makanan keluarga yang dibuat lebih mudah dikunyah oleh si Kecil.Yuk Bunda Konsultasi Kebutuhan Gizi Anak ke DokterNah, Moms memasukkan ikan ke dalam komposisi MPASI si Kecil memang baik dilakukan. Meski begitu ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam penyajiannya, termasuk frekuensi pemberian dan adanya risiko alergi.Apalagi kalau dalam keluarga memiliki riwayat alergi terhadap jenis ikan tertentu. Akan sangat disarankan untuk Anda berkonsultasi terlebih dahulu bersama dokter anak atau tenaga kesehatan terkait sebelum memberikannya kepada si Kecil.Kabar baiknya, Anda dapat melangsungkan konsultasi dan cek kesehatan lengkap untuk si Kecil ini di layanan Baby Packages Klinik Granostic. Dokter kami akan membantu Anda untuk memantau tumbuh kembang si Kecil, kondisi tubuhnya pada kemungkinan alergi makanan tertentu, dan pencegahan masalah gizi lainnya.Tak hanya dapat berkonsultasi langsung, Anda pun bisa memanfaatkan layanan Home Service kami untuk konsultasi jarak jauh, loh.Yuk, jaga dan optimalkan tumbuh kembang si Kecil dengan rajin konsultasi ke dokter di Klinik Granostic!
Rekomendasi 15 Sayuran yang Bagus untuk MPASI
Sejak memasuki usia 6 bulan, bayi sudah dianjurkan untuk mengonsumsi Makanan Pendamping ASI (MPASI). Karenanya, Moms bisa memperkenalkan berbagai jenis makanan pada anak sejak dini. Termasuk berbagai jenis sayuran yang bagus untuk MPASI si Kecil.Melansir dari World Health Organization (WHO) dikatakan bahwa membuat menu MPASI untuk selalu bervariasi penting untuk memastikan si Kecil mendapatkan gizi serta nutrisi yang dibutuhkan.Termasuk untuk variasi sayuran, yang bisa Moms berikan untuk MPASI si Kecil. Mengingat banyak sekali jenis sayuran dengan kandungan nutrisi tinggi dan baik untuk kesehatan bayi.Nah, berikut ini 15 rekomendasi sayuran yang bagus untuk MPASI. Apa saja?1. WortelMemiliki warna yang cerah dan rasa yang cenderung manis, wortel bisa membuat MPASI menjadi semakin menarik bagi anak. Mengutip dari Eminence Kids Foundation, wortel mengandung berbagai nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan bayi, seperti beta karoten, serat, vitamin K1, kalium, hingga serat.Berbagai nutrisi dalam wortel ini bisa membawa banyak manfaat Kesehatan untuk bayi, seperti:Meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil, sehingga lebih kuat terhadap serangan penyakit.Kandungan antioksidan dalam wortel untuk mengurangi dampak radikal bebas dalam tubuh.Membantu merawat kesehatan kulit bayi.Menjaga saluran pencernaan dan saluran kemih si Kecil.Membantu merangsang pertumbuhan serta kesehatan gigi dan gusi.Juga meningkatkan kesehatan mata si Kecil.2. Labu KuningTak kalah dengan wortel, labu kuning juga memiliki warna cerah yang menarik dan kaya akan karoten. Sayuran ini pun memiliki berbagai jenis nutrisi yang sangat baik untuk perkembangan anak seperti sayur, kandungan air yang tinggi, kalsium, magnesium, vitamin C, E, A, dan B6, zinc, serta asam folat.Adapun manfaat labu kuning untuk kesehatan si Kecil antara lain:Menjaga imun tubuh agar lebih optimal.Dapat membantu membunuh kuman di dalam usus sehingga pencernaan si Kecil lancar.Vitamin A dalam labu pun bisa membantu menjaga kesehatan mata.Labu juga baik untuk memperkuat fungsi tulang.Serta membantu memberi stimulasi untuk perkembangan otak.3. BrokoliSayur MPASI satu ini tergolong sangat popular, sebab tergolong rendah kalori dan memiliki nutrisi yang tinggi. Nutrisi tersebut antara lain vitamin C, vitamin B, magnesium, kandungan seng, vitamin K, kalium, serta serat.Manfaat brokoli untuk perkembangan dan pertumbuhan si Kecil sangatlah beragam, seperti:Dapat bermanfaat sebagai antioksidan yang melawan dampak radikal bebas dalam tubuh.Membantu membentuk jaringan tubuh dan tulang.Membantu menyehatkan pencernaan si Kecil.Serta memaksimalkan asupan protein dalam makanan.4. BayamBayam juga termasuk menjadi sayuran yang telah digunakan untuk MPASI si Kecil. Sayuran ini mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk kesehatan si Kecil seperti vitamin A, C, asam folat, kalsium, dan zat besi. Manfaat bayam untuk kesehatan si Kecil juga sangat beragam, seperti:Membantu menjaga kesehatan pencernaan si Kecil.Bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata.Melancarkan sirkulasi oksigen.Hingga menjaga kesehatan tulang si Kecil.5. Kacang PolongKacang polong termasuk sayur terbaik untuk MPASI bayi. Sebab, sayuran ini merupakan sumber protein nabati dan serat yang baik, juga cenderung memiliki asa manis dan segar sehingga dapat memberikan cita rasa yang menyenangkan untuk si Kecil.Selain itu, ada banyak manfaat kacang polong-polongan untuk kesehatan si Kecil, seperti:Membantu menjaga kesehatan pencernaanSebagai sumber energi tubuh si KecilMembantu membangun antibodiSerta mengoptimalkan perkembangan otak si Kecil6. Ubi JalarUbi jalar termasuk sebagai sumber karbohidrat kompleks dengan kandungan serat yang tinggi. Selain itu, ubi juga mengandung vitamin A, C, B6, juga kalium. Adapun manfaat ubi untuk kesehatan si Kecil antara lain:Membantu menambah sistem imun bayi.Meningkatkan daya ingat (memori) si Kecil.Serta mencegah terjadinya gangguan pencernaan pada bayi.7. Kembang KolKembang kol juga bisa jadi pilihan menu MPASI si Kecil, Moms. Sebab, kembang kol juga memiliki banyak nutrisi penting yang baik untuk kesehatan si kecil. Mulai dari serat, vitamin C, vitamin K, dan juga asam folat.Secara umum, kembang kol memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh seperti:Membantu melawan peradangan dan menurunkan risiko penyakitMendukung sistem kekebalan tubuhDapat membantu menjaga kesehatan tulang dan pembekuan darahMerawat kesehatan usus dan jantung.8. ZucchiniPunya kandungan air tinggi, berbagai vitamin, mineral, protein, serat, dan karbohidrat, zucchini bisa jadi bahan MPASI untuk si Kecil.Secara umum bahan pangan ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh:Membantu melancarkan pencernaanMenjaga kesehatan mataDapat membantu menjaga kesehatan jantung9. BitBit juga bisa bahan untuk MPASI si Kecil, yang diyakini dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Sebab, buah bit sendiri kaya akan kandungan vitamin, mineral, dan serat.Beberapa manfaat buah bit untuk kesehatan antara lain:Dapat bertindak sebagai antioksidan dan melawan dampak buruk radikal bebas bagi tubuhMenyehatkan sistem pencernaan si KecilDiyakini dapat membantu meningkatkan fungsi otakDapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil10. BuncisTermasuk dalam polong-polongan, buncis juga sangat cocok untuk Anda olah sebagai MPASI. Sayuran ini termasuk sumber protein nabati dan serat yang baik. Dibandingkan dengan kacang pohon, buncis pun tergolong tidak memiliki resiko alergi pada bayi sehingga dapat diolah dan diberikan dalam fase awal MPASI.Beberapa manfaat buncis sebagai MPASI bayi antara lain:Dapat mengambangkan kesuakaan si Kecil terhadap jenis sayuran lainnyaMenjaga kesehatan tulang si KecilMembantu memperkuat daya tahan tubuh si KecilMerawat kesehatan sistem pencernaanMembantu meningkatkan dan mendukung fungsi otakMenurunkan risiko terjadinya anemia pada anak11. Labu SiamSayuran yang baik untuk MPASI selanjutnya adalah labu siam, yang mengandung banyak air dan dapat diberikan pada si Kecil sejak fase awal MPASI. Labu siam mengandung fosfor, kalium, dan berbagai jenis vitamin yang sangat penting untuk pertumbuhan gigi serta tulang bayi.KaleSayur kale juga bisa Moms olah sebagai bahan MPASI si Kecil. Melansir dari Healthline, dalam satu cangkir kale mentah terdapat beragam nutrisi penting yang baik untuk kesehatan si Kecil.Nutrisi yang dimaksud adalah protein, berbagai jenis vitamin (A, B6, K, C), beragam mineral, serta karbohidrat.Adapun manfaat sayuran kale sebagai MPASI untuk bayi antara lain:Menjaga kesehatan mataMembantu merawat kekebalan tubuh si KecilMengoptimalkan kesehatan tulang si KecilJuga menurunkan risiko anak terkena anemia12. SawiSayuran yang sangat mudah didapatkan ini juga bisa Moms manfaatkan sebagai bahan MPASI si Kecil. Sawi mengandung beragam nutrisi penting yang baik untuk kesehatan bayi seperti vitamin, mineral, dan serat.Adapun manfaat sawi untuk kesehatan si Kecil antara lain:Membantu menjaga sistem kekebalan tubuh anakMerawat kesehatan tulang anak agar lebih kuatBaik untuk merawat kesehatan mata13. SeladaDaun selada juga bisa jadi alternatif bahan MPASI untuk si Kecil. Sayuran ini mengandung beta karoten (vitamin A) yang dibutuhkan untuk merawat kesehatan kulit, tulang, dan mata.Selain itu, daun selada ini juga bisa menjadi sumber asam folat yang baik. Di mana kandungan ini sangat baik untuk ibu hamil, juga menjaga sirkulasi darah dalam tubuh.14. Paprika MerahPaprika mengandung banyak nutrisi penting seperti karbohidrat, zat besi, kalsium, serat, magnesium, dan berbagai vitamin. Berkat kandungan tersebut, berikut manfaat paprika untuk kesehatan si Kecil:Membantu menjaga kesehatan mataMerawat dan melindungi diri dari radikal bebasMembantu meningkatkan metabolisme tubuh si KecilDapat melindungi kulit dari sengatan sinar matahariCara Pembuatan MPASI SayuranSetelah menyimak 15 rekomendasi sayuran yang baik untuk MPASI di atas, Moms juga perlu menyimak bagaimana cara membuat sayuran MPASI yang tepat, seperti:1. Pilih dan Kombinasikan Sayuran yang SegarPertama, Anda bisa memilih dan menggunakan kombinasi sayuran segar untuk MPASI si kecil. Sebab sayuran yang lebih segar akan memiliki rasa yang lebih enak dan nilai nutrisinya lebih baik untuk si Kecil.Untuk memilih sayuran yang segar Anda dapat menyimak warnanya yang cerah, tidak tercium bau busuk, raba tekstur sayur.2. Cuci dengan BersihSelanjutnya, pastikan bahwa sayuran yang Anda olah sudah dicuci dengan bersih. Jangan sampai terdapat kontaminasi bakteri, kuman, atau virus yang bisa membuat si Kecil sakit nantinya. 3. Kupas dan PotongUntuk sayuran yang memiliki kulit tebal seperti labu, kentang, ubi jalar, dan sejeninya Anda perlu mengupasnya terlebih dahulu. Sebab kulit dari sayuran ini pun membawa kotoran dan tidak mengandung nutrisi dari sayuran tersebut.Selain itu, Anda juga bisa memotong sayuran untuk membuatnya lebih mudah matang. Sehingga akan mempercepat proses pembuatan MPASI yang Anda lakukan.4. Masak dengan Benar Sesuai Kriteria SayurSaat memasak sayur pun Anda harus memastikan bahwa metode yang digunakan sesuai dengan karakter sayuran. Untuk sayuran seperti bayam misalnya, yang tidak perlu butuh waktu lama untuk matang, Anda dapat merebus atau mengukusnya dengan waktu yang cukup saja. Kalau terlalu lama dikukus misalnya, akan membuat bayam menjadi kering.5. HaluskanMeskipun sayuran ketika matang cenderung bertekstur lembut dan halus, Moms tetap harus membuat teksturnya lebih lembut lagi untuk dapat dikonsumsi oleh si Kecil.Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun menyebutkan ada 3 tahapan tekstur MPASI untuk bayi yang bisa Anda perhatikan, yakni:Usia 6–9 bulan: bisa diberikan MPASI dengan tekstur yang sangat lembut, berbentuk puree (bubur saring) atau mashed (dilumat).Usia 9–12 bulan: bisa diberikan MPASI dengan tekstur yang lebih kasar seperti cincangan halus, cincang kasar, dan finger food.Usia 12–23 bulan: bayi dapat diberikan MPASI dengan makanan keluarga, hanya Anda perlu tetap mencincangnya agar lebih lembut dan mudah dikunyah oleh si Kecil.Yuk Bunda Konsultasi Kebutuhan Gizi Anak ke DokterNah, Moms, itu adalah penjelasan mengenai rekomendasi 15 jenis sayuran yang baik digunakan untuk MPASI si Kecil. Apakah sudah ada inspirasi menu yang muncul di pikiran Anda?Namun jika Moms masih bingung dan memiliki banyak pertanyaan soal kebutuhan gizi si Kecil, perkembangan kemampuan dan pola makan, juga kesehatan si Kecil secara umum, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter di Klinik Granostic.Terlebih setiap anak juga memiliki kondisi tubuh yang berbeda, sehingga sangat penting untuk melakukan cek kesehatan secara berkala untuk memantau perkembangannya. Termasuk untuk melihat bagaimana kebutuhan gizi si Kecil dan pengaruhnya pada tumbuh kembangnya.
Berikut Manfaat MPASI Telur Ayam Bagi Si Kecil Bund!
Sebagai sumber protein yang baik, Anda dapat mengolah telur ayam sebagai menu Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk si kecil. Apalagi manfaat MPASI telur ayam bagi si Kecil pun sangatlah beragam. Apa iya?Agar dapat bertumbuh dan berkembang dengan optimal, Moms perlu memastikan si Kecil mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. Terlebih saat memasuki usia 6 bulan, dimana ASI dan susu formula tak lagi bisa mencukupi kebutuhan nutrisi si Kecil.Karenanya, pemberian MPASI pun sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan energi tersebut. Anda pun perlu memperhatikan bahan dan komposisi menu MPASI agar manfaatnya pada si Kecil juga kian maksimal.Salah satu bahan yang cocok untuk MPASI si Kecil adalah telur ayam. Mengapa begitu? Langsung simak ulasannya di bawah ini, yuk, Moms!Keunggulan MPASI Telur AyamTak hanya mudah untuk diolah, telur ayam pun memiliki banyak nutrisi yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan si Kecil. Sebut saja protein, kolesterol baik, kolin, vitamin D, B12, hingga lutein dan zeaxanthin. Berikut penjelasan lengkapnya, Moms!1. Sumber Protein Berkualitas TinggiTelur ayam sejak lama diketahui menjadi sumber protein terbaik karena memiliki semua jenis asam amino. Misalnya, dalam 1 butir telur ayam, setidaknya mengandung protein sebesar 6 gram protein berkualitas tinggi.Manfaat protein untuk Kesehatan si Kecil juga sangat beragam. Kandungan ini dapat membantu melancarkan kerja sistem pencernaan, menyuplai energi untuk si Kecil, juga membantu membangun dan menjaga jaringan tubuh.2. Kolesterol BaikTelur juga mengandung kolesterol baik, yang dapat membantu mencerna lemak dan menghasilkan hormone dalam tubuh. Bahkan kolesterol dari telur pun dipercaya penting untuk membantu mengoptimalkan perkembangan dan fungsi otak si Kecil.3. KolinSalah satu nutrisi penting dalam telur lainnya adalah kolin, yakni mikronutrien larut air yang termasuk dalam turunan vitamin B kompleks. Fungsi Utama kandungan ini adalah membantu meningkatkan fungsi kognitif dan perkembangan otak pada balita.4. Vitamin DSejak hari pertama lahir hingga usia 1 tahun, bayi membutuhkan setidaknya 10 mg vitamin D per hari. Kandungan dalam telur ini memiliki peranan penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi. Utamanya dalam membangun dan merawat kesehatan tulang dan gigi, juga menjaga sistem kekebalan tubuh.5. Vitamin B12Dalam telur juga terdapat kandungan vitamin B12, yang berfungsi untuk mempertahankan sel-sel saraf agar selalu sehat, serta membuat DNA yang merupakan materi genetic di setiap sel.6. Lutein dan ZeaxanthinDua kandungan ini juga dapat diperoleh dalam telur ayam. Lutein dan Zeaxanthin sendiri diperlukan sebagai komponen dalam bola mata. Keduanya berfungsi untuk menyaring cahaya biru yang berpotensi merusak mata dan melindungi penglihatan si Kecil dari kerusakan.Cara Mengolah Telur Ayam untuk MPASIKarena kandungannya yang tinggi, Moms pasti juga setuju kalau telur ayam cocok digunakan sebagai MPASI si Kecil. Nah, agar dapat memberikan nutrisi yang maksimal, Anda dapat menerapkan cara mengolah telur ayam untuk MPASI di bawah ini:1. Pilih Telur yang SegarLangkah pertama, Moms perlu memilih telur yang segar. Untuk itu, Moms bisa menyimak warna dan kondisi cangkang telur. Telur yang segar akan memiliki warna yang pekat dan lebih cerah. Hindari telur dengan cangkang yang cenderung pucat dan dipenuhi bintik-bintik.Selain itu, Moms juga bisa menyimak kualitas telur dari aromanya. Meskipun bercangkang tebal, jika telur sudah busuk maka aromanya pun akan tetap tercium.2. Masak Hingga MatangSelanjutnya, saat merebus atau mengukus telur, pastikan bahwa Anda melakukannya sampai benar-benar matang. Sebab, telur yang kurang matang bisa berbahaya untuk bayi, karena bakteri salmonella yang mungkin ada di dalamnya belum mati.3. HaluskanSetelah telur yang direbus sudah benar-benar matang, Anda bisa menghaluskannya menjadi puree (dihaluskan dan disaring) atau mashed (ditumbuk/lumat halus) untuk kemudian dihidangkan bagi si Kecil yang berusia 6–9 bulan. Namun, jika anak sudah memasuki usia 9–12 bulan, Anda bisa menyajikannya dengan mencincang kasar atau halus telur rebus tersebut.5 Resep Singkat Menu MPASI Telur AyamSetelah mempelajari bagaimana cara mengolah telur ayam yang tepat untuk MPASI. Moms juga bisa menyimak 5 resep singkat menu MPASI telur ayam berikut ini sebagai inspirasi. Catat, ya!1. Puree Telur dan KentangInspirasi menu MPASI telur pertama adalah dengan memadukannya bersama kentang. Selain nasi, kentang ini bisa juga jadi sumber karbohidrat kompleks yang baik untuk kesehatan si Kecil, loh. Bahkan, berbeda dengan nasi, kentang juga memiliki kandungan gula yang lebih rendah.Rasa gurih dari kentang dan telur akan menjadi kombinasi yang lezat untuk MPASI si Kecil. Untuk membuat puree ini, Anda bisa mempersiapkan bahan-bahan dan mengikuti langkah-langkah di bawah ini:Bahan:Siapkan 1 butir telur ayam segarSediakan 1 buah kentang, dikupas dan dipotong kecil-kecil, juga cuci hingga bersihAir secukupnyaCara Membuat:Langkah pertama, rebus telur hingga matang, kupas dan ambil kuning telurnya.Selanjutnya rebus kentang hingga benar-benar matang dan empuk.Blender kuning telur dan kentang bersama sedikit air rebusan hingga halus.Sajikan dalam mangkuk kecil.2. Puree Telur dan WortelSelain dengan kentang, Anda juga bisa memadukan telur dan wortel untuk menjadi puree lembut buat si Kecil. Wortel dikenal karena kandungan beta karoten, vitamin, zat besi, dan seratnya yang tinggi.Sayuran ini juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan si Kecil, seperti menjaga tumbuh kembang bayi agar optimal, hingga merawat kesehatan mata.Untuk membuat puree telur dan wortel, Anda bisa mengikuti langkah-langkahnya di bawah ini:Bahan:Sediakan 1 butir telur ayamSediakan 1 buah wortel, dikupas dan dipotong kecil-kecil, cuci hingga benar-benar bersihAir secukupnyaCara Membuat:Langkah pertama, Moms bisa merebus telur hingga matang, kupas dan ambil kuning telurnya saja.Kemudian rebus potongan wortel hingga empuk.Dinginkan sebentar telur dan wortel, kemudian blender bersama sedikit air rebusan hingga halus.Sajikan dalam mangkuk kecil.3. Puree Telur dan BrokoliBrokoli juga termasuk sayuran dengan kandungan nutrisi yang tinggi dan sangat baik untuk memenuhi kebutuhan gizi si Kecil. Sebab, brokoli mengandung serat dan kadar air yang tinggi. Sehingga dapat membantu meningkatkan kemampuan pencernaan si Kecil, juga meningkatkan jumlah bakteri baik (probiotik).Untuk membuat puree telur dan brokoli ini juga sangat mudah, loh, Moms. Anda bisa mengikuti panduannya di bawah ini:Bahan:Siapkan 1 butir telur ayam yang segar dan berkualitas baikSediakan 1/2 cangkir brokoli, cuci hingga benar-benar bersih, kemudian potong kecil-kecilAir secukupnyaCara Membuat:Langkah pertama, rebus telur hingga matang, kupas dan ambil kuning telurnya saja.Selanjutnya rebus potongan brokoli hingga matang.Tunggu hingga panas dari rebusan berkurang, kemudian blender kuning telur dan brokoli bersama sedikit air rebusan hingga halus.Sajikan dalam mangkuk kecil.4. Puree Telur dan Labu KuningKaya akan serat, karbohidrat, beta karoten, protein, dan energi, labu kuning juga bisa jadi campuran MPASI telur ayam untuk si Kecil.Selain itu, tekstur labu kuning yang lembut dan rasanya yang cenderung manis pun sangat cocok untuk menu MPASI bayi. Nah, untuk membuat puree telur dan labu kuning ini, Anda bisa menyimak langkah berikut:Bahan:Siapkan 1 butir telur ayam segar dan berkualitas baikSediakan 1/2 cangkir labu kuning, cuci hingga bersih, kemudian dipotong kecil-kecilAir secukupnyaCara Membuat:Langkah pertama, rebuslah telur hingga benar-benar matang, kemudian kupas dan ambil kuning telurnya saja.Lalu kukus potongan labu kuning hingga matang dan empuk.Biarkan panas dari rebusan berkurang, kemudian blender kuning telur dan labu kuning bersama sedikit air rebusan hingga halus.Sajikan dalam mangkuk kecil.5. Puree Telur dan BayamTahukah, Moms? Bayam memiliki kandungan nutrisi yang tinggi termasuk vitamin K, A, C, dan folat yang sangat baik. Selain itu, warna hijau dari daun bayam juga menunjukkan bahwa sayuran ini memiliki tingkat klorofil dan karoten tinggi. Sayuran ini juga dapat membantu menyerap nutrisi penting seperti zat besi dan kalsium, menjaga kesehatan mata, juga merawat kesehatan tubuh si Kecil secara umum.Anda dapat membuat menu MPASI dari kombinasi telur dan bayam ini dengan mengikuti beberapa langkah di bawah:Bahan:Siapkan 1 butir telur ayam segarSediakan 1/2 cangkir bayam, dicuci bersihAir secukupnyaCara Membuat:Langkah pertama, rebus telur hingga matang, kupas dan ambil bagian kuning telurnya saja.Kemudian Anda bisa mengukus bayam hingga layu.Blender kuning telur dan bayam bersama sedikit air rebusan hingga halus.Sajikan dalam mangkuk kecil.Cara Menyimpan MPASI Telur AyamTak hanya pengolahan dan pemilihan telur ayam sajam, Anda pun perlu memperhatikan bagaimana cara menyimpan MPASI telur ayam yang tepat. Langsung simak ulasannya di bawah ini ya, Moms.PendinginanCara menyimpan MPASI telur ayam yang pertama adalah dengan memasukkannya ke lemari pendingin, yang paling tidak memiliki suhu 5 derajat celcius (di bagian non-freezer kulkas). Pastikan Anda menempatkan MPASI ke dalam wadah yang rapat, sehingga tidak terkontaminasi dengan bakteri, jamur, atau kuman yang terbawa oleh bahan pangan lainnya.PembekuanSelain mendinginkannya di kulkas, Anda juga bisa membekukan MPASI telur ayam di freezer. Metode penyimpanan ini akan membuat makanan lebih tahan lama, sangat cocok bila Anda membuat MPASI dalam jumlah yang cukup besar.Penghangatan Puree Telur Ayam yang bekuUntuk menghangatkan MPASI telur ayam, Anda juga perlu memperhatikannya dengan baik. Pertama, Anda bisa mencairkan makanan beku yang ada di freezer menggunakan microwave. Selanjutnya, segera masak makanan tersebut. Dan Anda tidak dianjurkan untuk Kembali membekukannya bila si Kecil tidak menghabiskan MPASI tersebut.Konsultasi Gizi Ke DokterKeberadaan MPASI untuk tumbuh kembang si Kecil sangatlah krusial. Karenanya, Moms dan Dads perlu memperhatikan betul bagaimana kualitas nutrisi dalam MPASI, frekuensi pemberian, dan bagaimana efeknya pada perkembangan si Kecil.Tak jarang masalah MPASI ini cukup membingungkan para orang tua, apalagi jika timbul masalah-masalah gizi dan metabolisme pada si Kecil. Karena itu, Anda dianjurkan untuk selalu membawa si Kecil untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan konsultasi gizi secara rutin bersama dokter anak.Kabar baiknya, Anda dapat melakukan prosedur ini di Klinik Granostic, loh. Bersama dokter dan tenaga kesehatan ahli kami melalui Baby Packages, Anda dapat memantau perkembangan si Kecil dan mendiskusikan menu MPASI yang sehat sesuai kebutuhannya.Selain itu, Anda juga bisa memantau adanya kemungkinan masalah-masalah terkait gizi, perkembangan, dan makan si Kecil. Khususnya dengan mengambil paket Medical Check Up (MCU) lengkap untuk anak-anak dan bayi.Tunggu apalagi? Yuk, rutin cek kesehatan dan konsultasi gizi si Kecil di Klinik Granostic!
Ini Loh Bun! Manfaat MPASI Hati Ayam Untuk Si Kecil
Moms, Anda pasti sering mendengar bahwa memberikan hati ayam untuk si Kecil tidaklah diperkenankan. Padahal, justru ada banyak manfaat dengan memberikan Makan Pendamping ASI (MPASI) dari hati ayam untuk si Kecil, loh.Memasuki usia 6 bulan, bayi perlu diperkenalkan dengan makanan pendamping, karena susu formula dan ASI tidak memenuhi kebutuhan gizi mereka lagi. Karenanya, pada tahap awal fase MPASI sendiri, penting bagi Moms untuk memperhatikan kebutuhan nutrisi si Kecil.Kebutuhan nutrisi ini meliputi vitamin, mineral, serat, protein, dan lemak sehat dalam jumlah yang cukup. Selain itu, setiap anak juga memiliki kebutuhan yang berbeda sehingga orangtua perlu mengatur dan menerapkan pola makan dengan tepat.Salah satu bahan MPASI yang dinilai kaya nutrisi dan mengandung banyak manfaat untuk kesehatan adalah hati ayam. Kendati begitu masih banyak anggapan yang salah mengenai pemberian bahan pangan ini untuk si Kecil.Nah, agar Moms juga tak salah sangka, langsung simak keunggulan MPASI hati ayam untuk bayi berikut ini.Keunggulan MPASI Hati AyamTerlepas dari fungsi hati dalam menyaring racun yang masuk ke dalam sistem pencernaan. Bahan pangan ini justru menyimpan banyak nutrisi penting seperti zat besi, protein, serta vitamin dan mineral yang bergizi tinggi. Berikut penjelasan lengkapnya, Moms!1. Kaya Zat BesiDi antara banyaknya nutrisi dalam hati ayam, zat besi termasuk salah satunya. Pada 28 gram hati ayam (yang digunakan dalam MPASI), setidaknya mengandung 3,2 miligram zat besi. Sementara menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019, dikatakan bahwa bayi berusia 6-11 bulan membutuhkan zat besi setidaknya sebesar 11 milligram. Karenanya, membuat MPASI dari hati ayam dapat membantu memenuhi kebutuhan zat besi harian pada tubuh si Kecil.Selain itu, zat besi sendiri berperan untuk membantu pembentukan sel darah, membawa oksigen dan menyalurkannya ke seluruh tubuh, dan mencegah anemia.2. Vitamin AHati ayam merupakan sumber vitamin A, yang sangat baik untuk kesehatan si Kecil. Kandungan ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan juga Kesehatan mata si Kecil.Sebab, bayi berusia 6-11 bulan memerlukan setidaknya 400 mikrogram vitamin A tiap harinya. Dimana setiap 28 gram hati ayam dapat mengandung 100 mikrogram vitamin A.3. FolatHati ayam juga kaya akan kandungan folat, yakni setiap 28 gramnya mengandung 162 mikrogram folat. Folat berperan sangat penting untuk tumbuh kembang bayi. Bahkan, ketika anak kekurangan asupan protein dan folat akan tumbuh lebih lambat dibanding bayi normal seusianya. Setidaknya dalam sehari, bayi yang memasuki usia 6-11 bulan memerlukan asupan 9 gram protein dan 80 mikrogram folat.4. Vitamin B12Vitamin B12 juga menjadi salah satu nutrisi yang terdapat dalam hati ayam. Bersama dengan zat besi, vitamin B12 dapat mencegah anemia. Sebab kedua kandungan tersebut dapat membentuk sel darah merah, yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh si Kecil.5. Protein Berkualitas TinggiTahukah, Moms, bahwa hati ayam juga menjadi protein yang berkualitas? Setidaknya dalam 28 gram hati ayam, terdapat 6,8 protein.Kandungan ini berperan penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf, juga sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang si kecil. Cara Mengolah Hati Ayam untuk MPASIHati ayam sangat ideal digunakan sebagai bahan MPASI karena teksturnya yang lembut dan kandungan nutrisinya yang tinggi. Akan tetapi, Moms juga harus tahu bagaimana cara mengolah hati ayam untuk MPASI yang tepat berikut ini:1. Pilih Hati Ayam yang SegarPertama pastikan Moms memilih hati ayam yang segar,misalnya dengan melihat bentuknya yang utuh dan warnanya yang merah segar. Selain itu, Anda juga bisa mencium aromanya, jika sudah tidak segar pasti ada bau khas yang menguar dari hati ayam tersebut.2. Bersihkan dengan BaikSelanjutnya, Anda bisa membersihkan hati ayam yang barusan dibeli dengan air mengalir. Agar rasa pahit dari hati ayam menghilang, Anda bisa meredamnya dalam santan atau susu. 3. Rebus atau Kukus Hingga Benar-benar MatangSetelah itu, untuk membuat puree atau MPASI bagi si Kecil, Moms bisa merebus atau mengukus hati ayam hingga matang. Kematangan ini pun terlihat dari warnanya yang abu-abu dan terdapat gradasi berwarna kemerahan di bagian tengahnya.4. HaluskanSetelah matang, Anda pun perlu memperhatikan tekstur MPASI hati ayam tersebut. Melansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat tiga tahapan tekstur MPASI sesuai usia si kecil berikut ini:5 Resep Singkat Menu MPASI Hati AyamSetelah menyimak bagaimana cara tepat mengolah hati ayam untuk MPASI di atas, Moms bisa mencoba 5 resep singkat menu makanan si Kecil di bawah ini:1. Puree Hati Ayam dan KentangPuree merupakan tekstur yang paling lembut di antara jenis tahapan tekstur MPASI. Anda bisa memadukan hati ayam dan kentang untuk membuat puree lezat bagi si Kecil.Kentang merupakan salah satu sumber karbohidrat kompleks dan rendah gula. Sangat cocok untuk merawat kesehatan tubuh si Kecil, karena mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral, hingga zat besi.Teksturnya yang lembut akan sangat cocok juga dengan hati ayam, memberikan kombinasi yang gurih dan legit untuk MPASI si Kecil. Berikut ini bahan dan cara membuat puree hati ayam dengan kentang yang bisa Anda ikuti:Bahan:Siapkan 1 potong hati ayamSiapkan 1 buah kentang, dikupas dan dipotong kecil-kecil, kemudian cuci hingga bersihAir secukupnyaCara Membuat:Pertama rebus hati ayam hingga matang, akan tampak warnanya menjadi keabu-abuan dan menguar aroma gurih yang khas.Rebus juga kentang (bisa bersamaan dengan hati ayam) hingga matang dan empuk.Blender hati ayam dan kentang, gunakan air kaldu yang ada, sampai halus.Jika MPASI sudah dingin, Anda dapat segera menyajikannya untuk si Kecil.2. Puree Hati Ayam dan WortelMemiliki rasa manis dan tekstur yang sedikit berbeda dari kentang, wortel bisa menjadi salah satu kombinasi yang pas untuk MPASI hati ayam. Apalagi, sayuran ini juga kaya akan kandungan bermanfaat seperti beta karoten, vitamin A, dan juga serat.Sehingga akan melengkapi kebutuhan nutrisi si Kecil dan membuat rasa MPASI jadi lebih menarik. Untuk membuatnya, Anda bisa mengikuti tahapannya di bawah ini:Bahan:Anda dapat menyiapkan 1 potong hati ayamSiapkan juga 1 buah wortel, dikupas dan dipotong kecil-kecil, cuci hingga benar-benar bersihAir secukupnyaCara Membuat:Rebus hati ayam hingga matang, warna akan berubah keabu-abuan dan menguar aroma gurih yang khas.Saat hati ayam direbus beberapa lama, Anda bisa memasukkan potongan wortel ke dalam panci yang sama untuk merebusnya hingga empuk.Blender hati ayam dan wortel bersama sedikit air rebusan hingga halus.Sajikan dalam mangkuk kecil dan dalam keadaan dingin, ya, Moms.3. Puree Hati Ayam dan BrokoliBrokoli juga termasuk jenis sayuran yang bisa Anda gunakan dalam menu MPASI si Kecil. Sebab, sayuran ini mengandung serat dan kadar air yang tinggi. Sehingga mampu membantu meningkatkan pergerakan usus, mengoptimalkan proses pencernaan, juga meningkatkan jumlah bakteri baik pada pencernaan si Kecil.Untuk membuat pure hati ayam dan brokoli, Anda bisa menyimak langkah-langkah memasaknya berikut ini:Bahan:Siapkan hati ayam yang sudah dipotong kecil-kecilSediakan juga 1/2 cangkir brokoli, dipotong kecil-kecil dan yang telah dibersihkan sebelumnyaAir secukupnyaCara Membuat:Pertama rebus hati ayam dengan air secukupnya hingga matang dan empuk.Selanjutnya kukus brokoli hingga empuk.Jika sudah matang, Anda dapat menunggu hingga keduanya menjadi dingin. Kemudian blender hati ayam dan brokoli bersama sedikit air rebusan hingga halus.Sajikan dalam mangkuk kecil.4. Puree Hati Ayam dan Labu KuningMemiliki banyak nutrisi penting dan tinggi serat, labu kuning juga bisa Anda kombinasikan dengan MPASI hati ayam, loh. Bahan pangan ini pun mempunyai banyak manfaat Kesehatan meliputi melancarkan pencernaan, melindungi Kesehatan mata, menambah asupan energi si Kecil, hingga memperkuat sistem imun.Berikut ini beberapa bahan dan langkah-langkah yang perlu Anda ikuti untuk membuat MPASI hati ayam dan labu:Bahan:Sediakan 1 potong hati ayam, cuci hingga bersih1/2 cangkir labu kuning, kupas dan sisihkan bijinya, lalu potong kecil-kecilAir secukupnyaCara Membuat:Langkah pertama, Anda perlu merebus hati ayam hingga matang.Kemudian kukus labu kuning hingga empuk.Tunggu sampai kedua bahan tersebut agak dingin, kemudian blender bersama sedikit air rebusan hingga halus.Sajikan dalam mangkuk kecil.5. Puree Hati Ayam dan BayamTahukah, Moms? Bahwa manfaat bayam untuk si Kecil rupanya sangat melimpah. Bahan pangan ini dapat membantu melancarkan sistem pencernaan, menjaga kesehatan mata, tulang, gigi, hingga membantu mencegah kanker pada si Kecil.Selain itu, teksturnya yang lembut pun akan sangat mudah menyatu dengan hati ayam yang agak berpasir namun gurih. Berikut ini bahan dan langkah pembuatan puree hati ayam dan bayam yang bisa Anda ikuti:Bahan:Sediakan 1 potong hati ayam, cuci hingga bersih1/2 cangkir bayam, dicuci bersihAir secukupnyaCara Membuat:Langkah pertama, Anda dapat merebus hati ayam hingga matang.Selanjutnya kukus bayam hingga layu.Blender hati ayam dan bayam bersama sedikit air rebusan hingga halus.Sajikan dalam mangkuk kecil.Cara Menyimpan MPASI Hati AyamSelain cara pengolahannya, Anda pun harus mengetahui bagaimana cara tepat menyimpan MPASI hati ayam dengan tepat berikut ini:PendinginanPada dasarnya tiap jenis MPASI memiliki ketahanan dan daya simpan yang berbeda sesuai dengan bahan-bahannya. Hati ayam sendiri tidak akan bisa bertahan lama jika hanya disimpan di pendinginan atau kulkas, yakni bisa maksimal 2 hari saja.PembekuanJika Anda membuat puree dalam jumlah yang lumayan banyak, dan bisa untuk beberapa kali makan. Maka cara penyimpanan yang paling ideal adalah dengan membekukannya di freezer. Langkah ini bisa membuat makanan bertahan lebih lama hingga berbulan-bulan.Penghangatan Puree Hati Ayam yang bekuSementara untuk pengolahan kembali MPASI yang dibekukan, Anda perlu memperhatikan proses pemanasannya. Hindari untuk langsung memanaskan makanan beku dan memberikannya pada si Kecil.Baiknya, Anda defrost dulu MPASI tersebut dalam microwave atau suhu lemari es. Baru setelahnya hangatkan kembali di atas kompor atau microwave. Sajikan pada si Kecil ketika suhu panas sudah lebih berkurang.Perlu Moms ingat, bahwa MPASI yang sudah dihangatkan tidak bisa dibekukan kembali, ya.Konsultasi Gizi Ke DokterNah, Moms setelah menyimak penjelasan di atas, Anda pasti setuju kalau hati ayam bisa jadi menu MPASI yang baik untuk si Kecil.Namun, bila Anda masih merasa bingung atau ragu mengenai kebutuhan gizi si Kecil, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter secara langsung melalui Baby Packages.Mengingat, kebutuhan gizi dan perkembangan tubuh setiap bayi juga sangat berbeda-beda. Sehingga melakukan konsultasi dengan dokter bisa memberikan Anda solusi dan arahan yang lebih spesifik serta sesuai dengan kondisi si Kecil.Kabar baiknya, Klinik Granostic juga memiliki dokter dan tenaga kesehatan ahli yang bisa memenuhi kebutuhan Anda. Anda dapat melakukan konsultasi secara online dengan menghubungi kami di Home Service. Atau dapat langsung berkonsultasi lewat klinik kesehatan kami.Apapun itu, Moms dan Dads bisa memantau tumbuh kembang anak agar optimal bersama Klinik Granostic!
Apa Sih Keunggulan Menu MPASI Daging Sapi? Berikut Detailnya
Saat memilih menu Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang sehat dan tepat untuk si Kecil, Moms tentu perlu memperhatikan komposisi dan bahannya. Salah satu bahan MPASI yang tinggi manfaat adalah daging sapi, kenapa begitu?Saat memasuki usia 6 bulan, kebutuhan nutrisi si Kecil tak lagi dapat dipenuhi lewat susu formula ataupun ASI. Karenanya, kehadiran MPASI sangatlah penting untuk mengisi kekurangan dan kebutuhan nutrisi tersebut.Agar dapat memberikan manfaat optimal, kandungan gizi dalam MPASI pun perlu diperhatikan. Baiknya, MPASI mengandung vitamin, serat, mineral, juga lemak sehat yang bisa mendukung tumbuh kembang bayi.Daging sapi adalah contoh dari bahan pangan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Sebab ada banyak kandungan baik dalam MPASI daging sapi. Apa saja?Keunggulan Menu MPASI Daging SapiMoms, tahu nggak sih? Setiap 100 gram daging sapi, terkandung setidaknya 70 kalori yang sangat baik untuk memenuhi kebutuhan energi si Kecil. Kandungan nutrisinya juga cukup beragam, mulai dari protein, zat besi, zinc, vitamin B12 dan B6, dan banyak lainnya.Moms bisa menyimak penjelasan lengkap soal kandungan tersebut lewat ulasan di bawah ini:1. Kaya Akan Zat BesiDaging sapi sangat kaya akan zat besi. Kandungan ini berperan sangat baik untuk metabolisme energi, menunjang perkembangan otak, mengatur suhu tubuh, hingga mendukung kinerja otot tubuh anak.2. Sumber Protein Berkualitas TinggiProtein merupakan kandungan terbesar dalam daging sapi, yakni setiap dalam setiap 100 gramnya, terdapat 26,1 gram protein.Keberadaan protein dalam MPASI akan membantu mendukung tumbuh kembang bayi. Misalnya dalam pembentukan jaringan baru, sebagai sumber energi,memperbaiki dan mendukung fungsi otak, hingga membentuk antibodi.3. Mengandung ZincNutrisi dalam daging sapi selanjutnya adalah zinc, yang sangat baik dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menunjang metabolisme tubuh anak. 4. Vitamin B12 dan B6Daging sapi pun mengandung Vitamin B12 dan B6 ini, keduanya memiliki manfaat yang sangat besar untuk kesehatan dan pertumbuhan si Kecil.Vitamin B6 sendiri memiliki peranan yang sangat penting dalam metabolisme energi dan pembentukan sel darah pada tubuh si Kecil. Sementara vitamin B12 akan menjadi salah satu sumber terbaik dari daging sapi, yang berperan penting dalam membentuk sel darah dan sistem saraf serta otak anak.Selain keempat nutrisi di atas, daging sapi pun memiliki kandungan gizi yang sangat beragam. Seperti Vitamin B3, fosfor, vitamin D, selenium, dan asam lemak omega 3.Cara Mengolah Daging Sapi untuk MPASIAgar kandungan nutrisi dalam daging sapi terjaga dan dapat dicerna dengan baik oleh si Kecil, maka Moms juga perlu menerapkan cara pengolahannya dengan tepat. Seperti dalam panduan di bawah ini!1. Pilih Potongan Daging yang TepatLangkah pertama, Moms perlu memperhatikan kualitas bagian daging. Pilihlah daging sapi berkualitas baik, yang tanpa lemak atau rendah lemak.2. Rebus atau KukusSementara untuk cara memasaknya, Moms dianjurkan untuk merebus atau mengukusnya, serta mengolahnya dengan slow cooker. Sebab, ketika Moms merebus daging sapi, nutrisi dapat larut ke air rebusan. Agar lebih cepat matang dan empuk, Anda perlu memotong daging menjadi potongan kecil. 3. HaluskanSelanjutnya, perhatikan tekstur MPASI. Moms perlu menyajikan MPASI dengan tekstur yang disesuaikan dengan kemampuan makan dan usia si Kecil. Melansir dari panduan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pembagian tahapan tekstur MPASI bisa dibagi ke dalam fase berikut ini:Fase MPASI Usia 6–9 Bulan: Tekstur yang disarankan berupa puree (saring) dan bubur yang dilumatkan (mashed).Fase MPASI Usia 9–12 Bulan: Tekstur MPASI yang disarankan dapat berupa cincang halus (minced), cincang kasar (chopped), dan finger food.Fase MPASI Usia 12–23 Bulan: berupa makanan keluarga yang dihaluskan agar mudah dikunyah dan dicerna oleh bayi.4. Kombinasikan dengan SayuranMeskipun daging sangat kaya akan berbagai nutrisi, Moms juga tak bisa hanya menyuguhkan bahan tersebut sebagai MPASI si Kecil. Imbangi konsumsi daging ini dengan sayuran, yang juga bisa menambah variasi tekstur, rasa, dan memperkaya gizi dalam makanan si Kecil.Resep MPASI Daging SapiNah, Moms, berikut adalah 5 MPASI daging sapi yang bisa jadi inspirasi menu makan si Kecil. Apa saja?1. Puree Daging Sapi dan KentangMengombinasikan daging sapi dan kentang adalah ide yang patut untuk dicoba sebagai menu MPASI si Kecil. Kentang diketahui sebagai sumber karbohidrat kompleks, yang mengandung gula lebih rendah dari nasi.Anda bisa mengombinasikannya dengan daging sapi dan menyajikannya sebagai puree yang lembut. Hidangan ini sangat cocok untuk bayi berusia 6 bulan, yang masih belum bisa mengunyah makanan dengan baik.Bahan:Siapkan 50 gram daging sapi tanpa lemak, dipotong kecil-kecil1 buah kentang, dikupas dan dipotong kecil-kecilAir secukupnyaCara Membuat:Rebus daging sapi hingga matang.Rebus kentang hingga empuk.Blender daging sapi dan kentang bersama sedikit air rebusan kaldu rebusan sapi hingga halus.Tunggu hingga MPASI jadi lebih dingin, setelahnya sajikan dalam mangkuk kecil.2. Puree Daging Sapi dan WortelAnda pun bisa memadukan daging sapi yang lezat dengan wortel sebagai puree. Wortel memiliki banyak kandungan nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan si Kecil, termasuk vitamin A, betakaroten, hingga kaya serat. Selain itu, wortel juga secara alami memiliki rasa manis sehingga dapat menambah cita rasa dari puree yang akan Anda sajikan. Untuk cara pembuatannya, Anda bisa menyiapkan beberapa bahan berikut;Bahan:Siapkan 50 gram daging sapi tanpa lemak, dipotong kecil-kecil1 buah wortel, dikupas dan dipotong kecil-kecilAir secukupnyaCara Membuat:Rebuslah daging sapi hingga empuk, kemudian angkat dan jangan buang dulu air kaldunya.Kemudian rebus wortel hingga empuk.Blender rebusan daging sapi dan wortel bersama sedikit air kaldu yang Anda sisihkan hingga halus.Tunggu MPASI jadi dingin, setelahnya suguhkan dalam mangkuk kecil.3. Puree Daging Sapi dan BrokoliBrokoli juga bisa menjadi kombinasi yang tepat untuk puree daging sapi. Sebab, sayuran ini sangatlah kaya serat dan sangat baik dalam merawat pencernaan si Kecil. Selain itu, warnanya yang mencolok pun akan menambah variasi tersendiri dalam tekstur puree. Bahan:Siapkan 50 gram daging sapi tanpa lemak, bersihkan kemudian dipotong kecil-kecil1/2 cangkir brokoli, dipotong kecil-kecilAir secukupnyaCara Membuat:Rebus daging sapi hingga matang dan empuk.Kemudian kukus brokoli hingga empuk.Blender daging sapi dan brokoli bersama sedikit air kaldu dari rebusan daging, hingga halus.Tunggu MPASI dingin, baru hidangkan dalam mangkuk kecil.4. Puree Daging Sapi dan Labu KuningLabu kuning juga merupakan jenis sayuran yang tinggi serat, vitamin dan mineral. Bahan pangan ini bahkan memiliki beragam manfaat yang baik untuk kesehatan si Kecil seperti memperkuat sistem imun, melindungi Kesehatan mata, juga memperlancar pencernaan bayi.Anda dapat mengombinasikannya bersama daging sapi untuk menjadi menu MPASI sehat untuk bayi. Berikut bahan dan cara pembuatannya:Bahan:Siapkan 50 gram daging sapi tanpa lemak, cuci dan potong jadi kecil-kecil1/2 cangkir labu kuning, bersihkan kulit dan bijinya, lalu potong kecil-kecil.Air secukupnyaCara Membuat:Langkah pertama, rebus daging sapi hingga matang dan empuk.Kukus labu kuning hingga matang dan empuk.Blender daging sapi dan labu kuning bersama, tambahkan sedikit air kaldu sapi, hingga halus.Tunggu MPASI jadi lebih dingin, baru sajikan untuk si Kecil dalam mangkuk kesayangan mereka.5. Puree Daging Sapi dan BayamBayam termasuk jenis sayuran yang sangat familiar bagi masyarakat Indonesia. Bahkan, sayuran ini sudah jadi bagian menu MPASI si kecil sejak lama, loh.Sebagai salah satu jenis sayuran hijau, bayam mengandung serat tinggi, zat besi, dan berbagai vitamin maupun mineral lainnya. Karena itu, bayam sangat cocok dikombinasikan dengan daging sapi sebagai menu MPASI andalan.Berikut ini panduan cara pembuatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memasak puree daging sapi dan bayam:Bahan:Siapkan 50 gram daging sapi tanpa lemak, kemudian bersihkan dan potong kecil-kecil1/2 cangkir bayam, dicuci bersihAir secukupnyaCara Membuat:Rebus daging sapi hingga matang dan empuk.Selanjutnya, Anda bisa mengukus bayam hingga layu.Tunggu hingga rebusan daging dan bayam dingin, kemudian blender kedua bahan tersebut bersama sedikit air kaldu hingga halus.Sajikan puree bayam dan daging sapi dalam mangkuk kecil.Cara Menyimpan MPASI Daging SapiSelain pemilihan dan pengolahan daging sapi, Anda pun perlu memperhatikan bagaimana cara menyimpan MPASI daging sapi yang tepat berikut ini:1. PendinginanSetelah meletakkan MPASI dalam wadah yang rapat, Moms bisa menyimpannya di rak kulkas. Akan tetapi metode ini tidak bisa mempertahankan kualitas MPASI dalam waktu lama, hanya 2 hari saja.2. PembekuanMoms bisa menyimpan MPASI dalam freezer dengan suhu minimal 5 derajat celcius, dalam rentang 3-6 bulan. Akan tetapi, umumnya setelah tiga bulan, akan terjadi perubahan tekstur, warna, dan rasa. Sehingga lebih baik Moms tidak memberikannya pada si Kecil.Penghangatan Puree daging sapi yang bekuSaat menghangatkan MPASI yang dibekukan, Moms juga perlu menerapkan cara yang tepat agar rasa dan kandungan nutrisinya tidak berubah. Berikut panduannya, Moms:Pindahkan terlebih dahulu dalam lemari pendingin, atau menggunakan alat penghangat makanan dengan mode defrost, kurang lebih selama 24 jam.Kemudian panaskan MPASI tersebut di atas kompor maupun dengan microwave.Tunggu beberapa saat sampai hangat, baru hidangkan ke si Kecil.Perlu Moms perhatikan, jika Si Kecil tidak menghabiskan MPASI tersebut. Maka Anda tidak boleh lagi menyimpannya, ya.Konsultasi Gizi Ke DokterMenyiapkan MPASI untuk si Kecil memang kadang menjadi hal yang cukup tricky untuk orang tua. Sebab, Anda harus selektif dalam memilih bahan, menyimak betul bagaimana cara memasak dan menyajikannya, hingga bagaimana langkah penyimpanan yang tepat.Karena itu, bila Anda masih memiliki pertanyaan terkait MPASI dan kebutuhan gizi si Kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak. Sebab, Bersama ahlinya, Anda dapat mengetahui sejauh mana perkembangan tubuh si Kecil dan kebutuhan akan gizi yang harus dipenuhinya agar tumbuh secara optimal.Kabar baiknya, Anda dapat melakukan konsultasi gizi ini bersama dokter dan tenaga kesehatan terkait di Klinik Granostic. Bersama tenaga kesehatan ahli kami, Anda bisa mendapatkan prosedur pemeriksaan medis lengkap, cepat, dan efisien.Anda bahkan bisa mengkonsultasikan apapun mengenai kondisi perkembangan si Kecil, lalu dokter akan memberikan saran dan arahan yang efektif untuk keresahan Anda.Bagaimana? Tertarik untuk mulai Medical Check Up (MCU) melalui Baby Packages dan konsultasi gizi Klinik Granostic?Langsung hubungi layanan Home Service bila Anda ingin melakukan konsultasi jarak jauh. Atau datang ke klinik kami untuk konsultasi tatap muka langsung.Yuk, Moms dan Dads, pantau tumbuh kembang si Kecil dengan rutin cek kesehatan bersama dokter Klinik Granostic!
Rekomendasi 12 Buah yang Bagus untuk Menu MPASI
Saat anak memasuki usia 6 bulan, Moms pasti sudah sangat sibuk menentukan menu sehat untuk Makanan Pendamping ASI (MPASI) si Kecil, bukan? Karena kaya akan kandungan nutrisinya, Moms bisa mempertimbangkan buah sebagai rekomendasi bahan yang bagus untuk MPASI, loh.Fase MPASI sendiri sangatlah penting untuk menunjang kebutuhan nutrisi anak, yang tidak lagi tercukupi lewat susu formula atau ASI saja. Tak hanya itu, MPASI juga menjadi momen bagi Moms dan Dads untuk mengajarkan pola makan yang sehat dan baik pada anak. Serta melatih kemampuan mereka untuk makan serta meningkatkan interaksi antara orang tua dan sanak.Nah, salah satu bahan pangan yang harus ada dalam MPASI si Kecil adalah buah-buahan. Selain karena memiliki rasa yang fresh dan manis, buah juga mengandung vitamin, mineral, serat, hingga karbohidrat sederhana yang baik untuk pertumbuhan anak.Sebagai rekomendasi, Klinik Granostic merangkumkan 12 macam buah yang bagus dan cocok Anda gunakan untuk menu MPASI. Apa saja?1. PisangSebagai warga Indonesia, Anda pasti sudah sangat familiar dengan buah pisang dan penggunaannya sebagai MPASI. Karena sejak lama pun, ibu-ibu Indonesia menggunakan pisang yang dilumat sebagai makanan pendamping ASI untuk anak mereka.Selain itu, buah pisang pun memiliki banyak keunggulan dan manfaat yang sangat baik untuk kesehatan. Misalnya kaya akan kalium, serat, dan vitamin C, dimana ketiganya sangat baik untuk kesehatan tubuh si Kecil secara umum. Pisang juga memiliki tekstur yang lembut serta paduan rasa manis dan sedikit masam. Sehingga tak hanya mudah dicerna oleh si Kecil, namun juga membawa paduan rasa yang menyegarkan.Cara menyajikan pisang sebagai MPASI juga mudah. Anda hanya perlu memilih buah pisang yang matang sempurna, kemudian haluskan untuk MPASI usia 6 bulan. Atau cukup potong kecil-kecil, jika anak sudah memasuki fase MPASI usia 10 bulan ke atas.2. ApelSelanjutnya ada buah apel yang juga bagus untuk menu MPASI si Kecil. Buah apel sendiri mengandung serat, vitamin C, dan antioksidan. Ketiga senyawa ini sangat baik untuk mendukung daya tahan tubuh anak dari serangan penyakit. Selain itu, diketahui juga apel dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan bayi, loh.Cara menyajikan apel sebagai MPASI ini juga cukup mudah, Moms. Anda dapat merebus atau mengukus apel hingga menjadi lebih lunak. Kemudian haluskan dan saring, hidangkan sebagai puree.3. PirSelain apel, Moms juga bisa menggunakan buah pir sebagai menu MPASI yang sehat. Sebab, buah ini merupakan sumber serat yang baik, juga mengandung vitamin O dan K.Mengonsumsi buah pir juga bisa membantu membuat sistem pencernaan lebih sehat, juga mendukung sistem kekebalan tubuh si Kecil. Bahkan, buah ini pun termasuk lembut dan mudah untuk dicerna oleh bayi.Cara mengolah buah pir menjadi MPASI juga cukup mudah, loh. Anda hanya perlu mengupas, memotong dan mencuci buah pir. Kemudian merebus atau mengkusnya hingga lebih lunak.Setelah itu, Anda bisa menghaluskan buah pir dan menyaringnya kembali hingga memperoleh tekstur yang benar-benar lembut. 4. PepayaMemiliki rasa yang manis dan tekstur lembut, buah pepaya juga sangat cocok untuk dijadikan menu MPASI. Terlebih, buah ini juga mengandung enzim papain yang baik untuk pencernaan. Juga berbagai nutrisi penting lainnya yang baik untuk kesehatan si Kecil seperti vitamin A, C, dan E.Cara membuat MPASI dari buah pepaya juga tidak sulit. Anda bisa langsung melutmatkan buah pepaya, atau hanya memotongnya menjadi bagian-bagian kecil jika anak sudah memiliki gigi/5. ManggaMemiliki paduan rasa manis, asam, dan tekstur yang lembut, buah mangga juga bagus untuk dijadikan sebagai menu MPASI. Apalagi, buah ini kaya akan vitamin A, C, dan E, juga senyawa antioksidan, dan serta serat.Penyajiannya juga cukup mudah, Anda hanya perlu menghaluskan mangga matang hingga menjadi puree yang super lembut.6. AlpukatKaya akan lemak sehat, vitamin C, E, dan B6, serta asam folat, alpukat sangatlah cocok digunakan sebagai bahan MPASI sehat untuk bayi. Semua kandungan ini akan sangat baik untuk mendorong perkembangan otak bayi dan kesehatan tubuhnya secara umum.Selain itu, alpukat sendiri memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang khas. Sehingga akan mudah dicerna oleh bayi, serta tetap memberikan pengalaman rasa tersendiri bagi anak.Pengolahan alpukat untuk jadi MPASI juga cukup mudah. Anda hanya perlu melumatkan alpukat yang telah matang hingga halus, untuk menjadi puree. Namun, jika ingin menjadikan sebagai camilan, Anda cukup memotongnya kecil-kecil.7. BlueberryBlueberry juga bisa jadi menu MPASI sehat yang menarik untuk si Kecil. Sebab, buah dengan rasa masam dan manis ini mengandung antioksidan tinggi, vitamin C, dan serat.Blueberry juga memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti membantu menjaga kesehatan jantung dan otak si Kecil.Untuk cara penyajiannya sendiri cukuplah mudah, Anda dapat langsung menghaluskan blueberry yang matang dan menyaringnya hingga menjadi puree. Juga dapat disajikan dengan dicampur dengan yogurt atau oatmeal.8. StroberiBuah stroberi sangatlah populer di kalangan anak-anak karena rasanya yang sedikit masam dan menyegarkan. Anda pun bisa menggunakan buah ini sebagai menu MPASI sehat.Stroberi mengandung vitamin C, serat, dan antioksidan tinggi. Ketiganya dapat menjaga daya tahan tubuh, merawat kesehatan kulit, dan mendorong kesehatan bayi secara umum.Langkah penyajian stroberi sebagai MPASI juga sangat mudah. Anda dapat langsung memotong buah stroberi menjadi potongan kecil atau haluskan menjadi pure.9. JerukKaya akan kandungan airnya, buah jeruk juga bisa jadi pilihan menu MPASI yang bagus dan sehat untuk si Kecil. Buah ini sangat kaya akan vitamin C, juga mengandung serat dan antioksidan tinggi.Anda dapat mengolah jeruk sebagai jus segar atau memberikan potongan buah jeruk secara langsung pada si Kecil sebagai finger food. Namun pastikan bahwa potongan jeruk yang Anda berikan sudah tidak ada bijinya, ya.10. KiwiSelanjutnya ada buah kiwi, yang juga kaya akan vitamin, serat, dan mineral. Sebut saja vitamin C, E, K, dan asam folat. Buah ini dapat membantu merawat kesehatan pencernaan dan kulit bayi/Karena teksturnya yang lembut, penyajian kiwi juga sangat mudah. Anda hanya perlu mengupas dan melumatkan buah kiwi sampai halus, untuk menjadikannya puree. Selain itu, Anda juga bisa memotongnya kecil-kecil untuk dijadikan taburan oat, yang cocok untuk Anak yang sudah terampil mengunyah dan memiliki gigi.11. SemangkaMengandung banyak air, semangka bisa jadi cemilan yang menyegarkan untuk si Kecil. Apalagi buah ini juga mengandung vitamin A, C, dan antioksidan yang bisa membantu menjaga daya tahan tubuh dan merawat kadar cairan dalam tubuh bayi.Cara penyajian semangka juga sangat mudah. Anda dapat membersihkan biji semangka terlebih dahulu, kemudian memotong semangka menjadi potongan kecil.12. AnggurLast but not least, ada buah anggur yang juga bagus digunakan untuk menjadi menu MPASI bayi. Buah ini mengandung vitamin C, K, dan antioksidan yang tinggi, sehingga baik untuk kesehatan jantung serta menjaga sistem kekebalan tubuh.Sebagai langkah penyajiannya, Anda pun bisa langsung memberikan pada si Kecil sebagai camilan, atau dengan megombinasikannya sebagai topping oatmeal. Hal paling penting adalah memastikan Anda sudah membersihkan buah anggur dari kotoran dan bijinya, yang berpotensi membuat anak tersedak.Tips Penyajian Buah untuk MPASIAgar manfaat MPASI buah untuk bayi ini makin maksimal, Moms juga perlu menerapkan empat tips penyajiannya berikut ini:1. Selalu Cuci BersihTips pertama selalu pastikan semua bahan makanan yang digunakan dicuci dengan bersih. Karena buah-buahan yang dibeli pun dapat terkontaminasi debu, kotoran, hingga sisa pestisida yang digunakan oleh petani.2. Konsistensi yang TepatSelanjutnya, pastikan Anda membuat MPASI ini dengan konsistensi yang tepat. Khususnya dengan memperhatikan himbauan tahapan tekstur yang diberikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), seperti:Usia 6–9 bulan: tekstur lembut seperti bubur yang dilumat dan puree.Usia 10–12 bulan: Anda dapat memberikan makanan yang dicincang halus (minced), cincang kasar (chopped), hingga makanan yang dapat dipegang oleh si Kecil (finger food).Usia 12 bulan ke atas: Anda dapat memberikan makanan keluarga yang dicincang hingga halus kepada si Kecil.3. Pantau AlergiSelanjutnya, sangat penting untuk memantau reaksi tubuh si Kecil atas makanan atau minuman yang mereka konsumsi. Apalagi kalau si Kecil menunjukkan tanda-tanda alergi, Moms harus lebih peka dan tanggap.Jika Moms merasa si Kecil menunjukkan gejala-gejala alergi, segera hubungi dokter atau kunjungi layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan.Sebab, gejala alergi bisa saja menjadi cukup fatal pada kesehatan si Kecil. 4. Variasi Rasa dan TeksturKarena buah sendiri ada banyak macamnya, Moms juga diuntungkan karena dapat menghadirkan menu MPASI yang variatif. Baik dari segi rasa, tekstur, hingga pengalaman makan yang dialami si Kecil.Oleh sebab itu, Moms bisa dengan mudah menghadirkan menu-menu yang berbeda untuk si Kecil. Jadi anak-anak akan lebih bersemangat dan tertarik untuk menyantap cemilan MPASI yang Anda berikan.Nah, Moms, setelah menyimak 12 rekomendasi buah yang bagus untuk MPASI di atas, apakah sudah ada ide menu apa yang cocok buat si Kecil?Jika Moms masih memiliki banyak pertanyaan mengganjal soal MPASI, baik prosedur pemberian dan nilai gizinya, langsung konsultasikan saja bersama dokter atau lakukan Medical Check Up (MCU) khusus bayi dengan Baby Packages di Klinik Granostic.Anda dapat langsung mengunjungi klinik Granostic di Surabaya, atau mencoba konsultasi pertama Anda lewat layanan Home Service. Apapun itu, jaga kesehatan anak bersama Klinik Granostic ya, Moms dan Dads !
Berikut Panduan MPASI Bayi 10 Bulan untuk Pertumbuhan Optimal Si Kecil
Makanan Pendamping ASI (MPASI) sangat penting untuk mendorong pertumbuhan optimal si Kecil. Apalagi saat memasuki usia 10 bulan, Moms perlu memperhatikan jenis tekstur dan pemilihan menu MPASI yang tepat untuk si kecil.Seiring dengan bertambahnya usia si Kecil, maka semakin berkembang pula kemampuan yang mereka miliki. Termasuk keterampilan makan bayi yang sudah lebih mahir ketimbang di awal masa pengenalan MPASI, atau di usia 6 bulan. Ini merupakan kabar baik untuk Moms, yang ingin memenuhi kebutuhan nutrisi anak dan mendukung pertumbuhan si Kecil agar optimal. Sebab, Anda bisa memperkenalkan lebih banyak jenis makanan, serta dapat memilih tekstur yang sedikit berbeda daripada fase MPASI sebelumnya.Nah, supaya kebutuhan gizi bayi usia 10 bulan dapat tercukupi dengan tepat, Moms bisa mengikuti panduan mudahnya berikut ini!Memahami Kebutuhan Nutrisi Bayi 10 BulanLangkah pertama untuk dapat mengatur jadwal dan menu MPASI yang tepat untuk si Kecil, Moms dan Dads perlu memahami dulu kebutuhan nutrisi bayi saat berusia 10 bulan. Baca terus untuk tahu detailnya ya, Parents!1. Memenuhi Kebutuhan EnergiMenurut press release pada laman Website Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), saat memasuki usia 9–12 bulan, bayi akan membutuhkan energi sebesar 300 kcal per harinya.Untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut, Moms dianjurkan untuk menjadwalkan MPASI dengan frekuensi 3–4 kali makan utama dan 1–2 kali makan selingan (cemilan). 2. Memberikan Nutrisi LengkapSelanjutnya, karena kebutuhan energi yang lebih besar ini, Moms perlu memperhatikan menu dan kebutuhan gizi si kecil. Masih dari himbauan IDAI, si kecil memerlukan makanan dengan gizi lengkap dan seimbang.Pastikan MPASI mengandung karbohidrat, protein (nabati maupun hewani), lemak sehat, sayuran, dan buah-buahan. Selain itu miro-nutrisi seperti zat besi, seng, dan vitamin A, juga sangat penting karena ketiganya sudah tidak dapat tercukupi lewat ASI saja.3. Melatih Kemampuan MakanMemasuki usia 10 bulan, perkembangan skill oromotor si Kecil pun mengalami peningkatan. Menurut IDAI, pada periode ini anak-anak menunjukkan tahap perkembangan berupa:Si kecil dapat merapatkan bibir Ketika disuapi saat membersihkan makanan yang ada di sendok.Si kecil juga sudah dapat menggigit makanan dengan tekstur lebih keras, karena gigi sudah bertumbuh.Ia juga dapat mengatakan sesuai lebih spesifik, sehingga kemungkinan dapat menyebutkan beberapa nama makanan yang diketahui dan jadi favoritnya.Selain itu, bayi juga bisa mengenali rasa lapar mereka dan menggumamkannya untuk menunjukkan rasa lapar tersebut.Berdasarkan perkembangan ini, Anda dapat mengatur waktu makan dan menu MPASI yang menyenangkan serta nyaman untuk si Kecil. Sehingga Anda juga bisa melatih mereka untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki untuk semakin mahir.Komposisi dan Bahan MPASI yang SesuaiSebelumnya, kita sudah menyinggung pentingnya memenuhi nutrisi pada MPASI yang diberikan untuk bayi 10 bulan, agar pertumbuhannya optimal.Nah, kali ini kita akan membahas apa saja komposisi dan bahan MPASI yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Simak, ya!1. KarbohidratKarbohidrat dapat menjadi sumber energi yang penting untuk si kecil. Jenis karbohidrat ini ada dua, yakni karbohidrat sederhana yang bisa Moms penuhi lewat buah-buahan. Juga karbohidrat kompleks yang dapat diperoleh dari sayuran bertepung, beras merah, gandum, hingga kentang.2. ProteinProtein juga tak kalah penting untuk perkembangan otak si Kecil, mencegah masalah pada sel dan organ tubuh, serta meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Protein ini juga bisa diperoleh dari sumber nabati dan hewani. Sumber nabati ini meliputi kacang-kacangan, buah-buahan seperti alpukat dan nangka, juga sayur-sayuran hijau. Sementara protein hewani dapat Moms peroleh dari daging ikan, daging ayam, telur, hingga daging merah (sapi).3. SayuranSayuran mengandung banyak nutrisi penting dan direkomendasikan untuk ada dalam komposisi MPASI si Kecil. Bahan pangan ini kaya akan mineral, vitamin, serat, hingga air yang sangat baik untuk tumbuh kembang dan kesehatan bayi.4. Buah-buahanMemiliki rasa yang segar, manis, dan ringan, buah-buahan sangat cocok digunakan sebagai makanan camilan atau selingan dalam periode MPASI. Selain cita rasanya, buah-buahan juga mengandung vitamin, mineral, serat, dan kadar air yang cukup tinggi.5. Lemak SehatTak kalah penting dari keempat bahan lainnya, lemak sehat juga perlu ada dalam komposisi MPASI si kecil. Anda dapat memperolehnya dari sumber nabati, seperti alpukat, minyak zaitun, kacang-kacangan, dan banyak lainnya. Juga dari sumber hewani seperti daging, ayam, telur, hingga ikan-ikan laut.Jadwal dan Menu MPASISetelah mengetahui bagaimana pola perkembangan anak di usia 10 bulan, juga kandungan gizi yang baiknya ada dalam komposisi MPASI. Anda dapat mengatur jadwal dan menu MPASI untuk si kecil dengan inspirasi berikut ini:Pagi (08:00)Untuk memulai hari, Anda bisa membiasakan si Kecil untuk sarapan bersama. Berikan MPASI dengan kandungan yang lengkap namun tetap mudah dicerna oleh si Kecil, seperti kombinasi bubur oatmeal dengan potongan buah kecil-kecil dan yogurt yang menyegarkan.Cara penyajiannya: Siapkan oatmeal secukupnya, kemudian masak hingga matang dan lembut.Siapkan buah pisang dan apel, potong kecil-kecil kemudian tuang ke dalam mangkuk oatmeal.Campurkan yogurt ke dalam mangkuk yang sama, kemudian aduk hingga tercampur dengan baik.Suguhkan pada si Kecil selagi fresh ya, Mom. Namun pastikan oatmealnya sudah dalam keadaan dingin.Camilan Pagi (10:00)Selang dua jam setelah sarapan, Moms bisa memberikan camilan kepada si Kecil. Biar lebih gampang dan sehat, Moms dapat memberikan potongan keju yang asing dan gurih, serta buah yang manis dan lembut sebagai camilan.Cara penyajian: Siapkan keju full-fat, dan perhatikan kandungan natrium di komposisinya. Kemudian potong seukuran genggaman si Kecil.Siapkan buah pepaya secukupnya, potong-potong.Siang (12:00)Untuk makan siang, Moms bisa menyajikan menu utama dengan bahan dan gizi yang lebih kompleks. Misalnya sajikan nasi tim dengan daging sapi cincang, lengkap dengan sayuran sebagai sumber serat dan vitamin.Cara penyajian: Siapkan beras yang akan dijadikan sebagai nasi tim, secukupnya saja.Cincang daging sapi, wortel dan bayam. Kemudian cuci bersih sebelum dimasak.Haluskan bumbu-bumbu yang dibutuhkan, kemudian tumis cincangan daging sapi dan sayuran menggunakan bumbu tersebut.Masukkan beras dan tumisan ke dalam wadah kecil, kemudian kukus nasi tim.Tunggu hingga nasi tim dingin, baru Anda bisa menyajikannya untuk si Kecil.Camilan Sore (15:00)Setelah makan siang, tepat 2–3 jam kemudian, Anda bisa memberikan makanan ringan sebagai cemilan untuk si Kecil. Anda dapat menyajikan biskuit bayi dengan tambahan selai kacang yang lezat. Ingat, selalu perhatikan kandungan garam dan gula pada cemilan yang Anda berikan, ya, Moms.Sore (18:00)Sementara itu, untuk makan malam Anda dapat memberikan menu dengan gizi lengkap tapi cukup sederhana untuk pencernaan si Kecil. Misalnya dengan membuat kombinasi kentang tumbuk, ikan dan brokoli.Cara penyajiannya: Siapkan kentang secukupnya, kupas kulitnya dan potong-potong, cuci dan rebus bersama brokoli hingga matang. Lalu haluskan kedua bahan tersebut.Selanjutnya, Anda dapat membuat sup ikan sederhana untuk menambah cita rasa.Tambahkan sup ikan dengan kuah secukupnya pada kentang dan brokoli tumbuk, kemudian hidangkan MPASI untuk si Kecil.Camilan Malam (20:00)Sementara untuk cemilan malam, Anda bisa membuat puree buah atau bubur susu. Kedua menu ini bisa memberikan cita rasa yang menyegarkan namun tetap nyaman di perut si Kecil.Cara penyajian: Untuk membuat puree buah, Anda bisa melumatkan buah dengan tekstur lembut seperti mangga, alpukat atau pisang.Kemudian tambahkan susu formula kesukaan si Kecil ke dalam lumatan buah, hingga membentuk tekstur bubur yang lembut.Tambahkan Juga Camilan SehatSelain makanan utama, MPASI juga meliputi pemberian cemilan atau makanan selingan yang sehat. Di fase usia bayi 10 bulan, Anda dapat memberikan cemilan ini sebanyak 2–3 kali. Beberapa jenis camilan sehat yang dimaksud antara lain:1. Buah PotongBuah mengandung berbagai nutrisi penting dan memiliki rasa yang menyegarkan serta manis. Sehingga akan membuat anak-anak suka dan tertarik untuk memakannya. Sebagai cemilan, Anda baiknya memilih buah yang lunak dan mudah untuk anak gigit. Misalnya buah mangga, pisang, alpukat, semangka, dan sejenisnya.2. Biskuit BayiBiskuit bayi juga bisa jadi alternatif cemilan sehat untuk si Kecil, sebab biskuit ini dibuat dengan memperhatikan diet yang tepat untuk anak Anda. Misalnya dengan tidak mengandung banyak gula, natrium, atau bahan-bahan sejenisnya.3. KejuTak hanya lezat, keju rupanya juga mengandung lemak dan protein yang sangat baik untuk si Kecil. Karenanya, Anda juga bisa menggunakan bahan pangan ini sebagai salah satu cemilan sehat MPASI anak.Konsultasi Juga Ke DokterSetelah menyimak panduan MPASI untuk bayi 10 bulan di atas, Anda pasti setuju kalau kegiatan ini tak pernah sepele dan mudah. Karenanya, sangat wajar juga bagi orang tua untuk kewalahan ketika menghadapi situasi-situasi atau kendala pola perilaku makan si Kecil.Karenanya, konsultasi dengan dokter melalui layanan Baby Packages di Granostic juga penting untuk memastikan efektivitas MPASI yang diberikan. Lantas bagaimana sih prosedur konsultasi dengan dokter ini?1. Konsultasi BerkalaPertama Anda bisa melakukan pemeriksaan kesehatan anak dan konsultasi secara berkala. Hal ini sangat penting untuk menyimak bagaimana perkembangan tubuh anak, menyimak kesiapan anak untuk mendapatkan MPASI, hingga mendeteksi dini masalah kesehatan anak.2. Pengenalan TeksturBersama dokter anak, Anda pun bisa mengenali berbagai tekstur MPASI dan tahapan pemberiannya yang tepat. Bahkan, dapat disesuaikan secara personal dengan kebutuhan dan pertumbuhan si Kecil, loh.3. Porsi dan NutrisiLewat pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter, Anda pun bisa mendapatkan informasi seputar porsi dan nutrisi dalam MPASI yang sebaiknya dipenuhi. Sehingga menu-menu MPASI yang Anda berikan akan lebih tepat sasaran dengan keadaan dan kebutuhan tubuh anak.4. Hindari Makanan BerisikoSaat melakukan pemeriksaan kesehatan anak secara berkala, Anda juga akan mendapatkan pengetahuan rinci mengenai tubuh si Kecil. Termasuk bagaimana reaksi tubuh anak terhadap zat yang dibawa oleh makanan atau minuman tertentu. Sehingga Anda dapat menyimak dan menghindari jenis makanan yang dapat memberikan risiko buruk pada kesehatan anak.5. Pantau AlergiSelalu ada kemungkinan anak mengalami alergi makanan atau minuman, yang kadang tidak dapat dideteksi dengan mudah. Karenanya, lewat konsultasi bersama dokter anak ini, Anda dapat memantau kondisi kesehatan dan reaksi tubuh si Kecil terhadap makanan yang mereka konsumsi.Moms, setelah membaca panduan MPASI untuk bayi 10 bulan di atas, bisa jadi sangat tricky dan membutuhkan perhatian lebih. Sebab, kualitas MPASI yang kita berikan, bisa sangat berpengaruh pada perkembangan si Kecil.Karenanya, jika Anda mengalami kendala maupun memiliki pertanyaan yang mengganjal seputar MPASI ini, baiknya lakukan konsultasi dan memeriksakan kesehatan si kecil secara berkala di klinik terpercaya, seperti Granostic.Anda dapat memulai konsultasi dan mengatur jadwal temu melalui layanan Home Service. Atau langsung datang ke Klinik Granostic yang ada di Surabaya.Yuk, Moms & Dads, pastikan si Kecil tumbuh dengan optimal bersama dokter dan paket Medical Check Up (MCU) khusus anak di Klinik Granostic.
Mau Si Kecil Nambah Berat Badan? Kenali Panduan MPASI Bayi 9 Bulan agar Gemuk
Moms, orang tua mana sih yang tak suka melihat si Kecil tumbuh sehat dengan berat badan yang cukup? Tentu, Anda pun demikian. Karenanya dalam artikel ini kita akan membahas bagaimana panduan MPASI untuk bagi 9 bulan agar gemuk dan tumbuh dengan baik.Makanan Pendamping ASI (MPASI) memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pertumbuhan anak. Utamanya di usia 6–23 bulan, dimana anak-anak membutuhkan lebih banyak asupan gizi seimbang yang tak lagi cukup diperoleh dari ASI atau susu formula.Nah, meski sekilas komposisi makanannya sama, akan tetapi pemberian MPASI saat bayi masih berusia 6 bulan, tentu akan berbeda ketika mereka sudah memasuki usia 9 bulan.Karena dalam fase usia 9 bulan ini, si Kecil akan memiliki kemampuan makan yang lebih baik dan eksplorasi gerak yang lebih bebas. Sehingga, Moms dan Dads bisa memberikan asupan makanan dengan porsi lebih banyak, serta tekstur yang lebih beragam dari sebelumnya.Lantas bagaimana sih panduan MPASI yang tepat untuk bayi 9 bulan agar gemuk dan sehat? Langsung simak ulasannya di bawah ini, ya, Moms!Pembiasaan Makan BayiLangkah pertama dalam panduan MPASI untuk bayi 9 bulan adalah dengan melakukan pembiasaan makan yang tepat. Untuk itu, Anda dapat memperhatikan tiga hal di bawah ini:1. Frekuensi Makan Lebih SeringSeiring dengan pertumbuhan tubuh dan pertambahan usia bayi, tentu kebutuhan energi mereka juga akan bertambah. Karenanya, frekuensi makan juga akan lebih sering, Moms.Menurut edaran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sejak usia 9 bulan, Anda dapat meningkatkan frekuensi MPASI si Kecil menjadi 3–4 kali makan besar dan 1–2 kali makan selingan (cemilan sehat).2. Porsi yang TepatSeperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa seiring dengan pertumbuhan anak, kebutuhan energi mereka pun akan berubah juga. Saat berusia 9 bulan, bayi akan membutuhkan 300 kilo kalori (kkal) per harinya. Berbeda dengan saat usia 6 bulan, yang hanya berada di sekitaran 200 kilo kalori (kkal).Untuk memenuhi kebutuhan energi si Kecil ini, Anda perlu membuat MPASI dengan porsi makan setengah mangkuk ukuran 250 ml, tiap makan.3. Kebiasaan Makan yang PositifPembiasaan makan bayi yang sehat pun bisa Anda lakukan dengan mencontohkan kegiatan dan pola makan yang positif. Menurut Unicef, berikut ini cara membentuk kebiasaan makan yang positif untuk anak:Membantu anak mengenali rasa lapar dan kenyang, sehingga si kecil akan sadar dengan kebutuhan tubuhnya.Hindari menggunakan makanan sebagai hukuman maupun hadiah bagi si Kecil.Hindari secara eksplisit melarang anak-anak untuk memakan makanan tertentu, seperti permen atau coklat. Ini justru dapat membuat anak semakin penasaran dan makin menginginkan makanan tersebut.Hindari untuk memaksa anak menghabiskan makanan mereka dengan segera.Atur porsi yang tepat dan sehat untuk anak.Komposisi dan Bahan MPASI yang SesuaiSetelah menerapkan pembiasaan makan yang sehat dan teratur pada bayi, maka selanjutnya adalah menyimak apa saja komposisi dan bahan MPASI yang sesuai. Berikut penjelasannya, Moms.1. KarbohidratSebagai salah satu makanan sumber energi untuk si Kecil, karbohidrat baiknya ada dalam komposisi MPASI. Contohnya nasi merah, ubi, kentang, biji-bijian, oats, gandum, dan berbagai sayuran dengan kandungan tepung lainnya.2. ProteinSelain karbohidrat, protein juga sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan si Kecil. Termasuk mendukung perkembangan fungsi otak, daya tahan tubuh, dan kesehatan si Kecil secara umum.Protein ini juga dapat diperoleh dari sumber nabati dan hewani. Sumber hewani meliputi ikan, ayam, daging sapi, dan juga telur. Sementara sumber nabati dapat diperoleh dari kacang-kacangan.3. SayuranSayuran juga termasuk bahan makanan yang tidak boleh Anda tinggalkan. Selain mengandung vitamin, sayuran juga kaya akan antioksidan dan memiliki kandungan zat besi yang sangat penting untuk pertumbuhan si Kecil. Anda dapat memilih sayuran hijau seperti bayam, brokoli, sawi, hingga wortel dan tomat yang memiliki rasa khas.4. Buah-buahanSangat cocok dijadikan camilan sehat, buah-buahan juga masuk dalam komposisi wajib MPASI. Bahan pangan ini kaya akan vitamin, mineral, serat, bahkan air yang sangat baik untuk kesehatan tubuh si Kecil. Anda dapat memilih buah-buahan yang menyegarkan dan mengenyangkan seperti semangka, mangga, jeruk, alpukat, dan banyak lainnya.5. Lemak SehatSelanjutnya, lemak sehat juga sangat penting untuk pertumbuhan si Kecil, Moms. Anda dapat memenuhi kebutuhan lemak sehat ini dari sumber nabati dan hewani. Sumber hewani lemak sehat ini bisa diperoleh dari ikan, daging ayam dan sapi, juga telur. Sementara sumber nabati dapat diperoleh dari kacang-kacangan dan buah alpukat.Jadwal dan Menu MPASI yang TepatSetelah menyimak komposisi dan bahan yang perlu ada dalam MPASI si Kecil, Moms bisa mengatur jadwal dan menu MPASI yang tepat dengan inspirasi di bawah ini:Pagi (08:00)Dapat diberikan 2 jam setelah minum susu formula atau ASI, MPASI sarapan ini bisa Anda berikan dengan menu yang ringan namun tetap bergizi tinggi. Sebagai contoh, Moms dapat memadukan bubur oatmeal dengan potongan buah dan topping yogurt yang menyegarkan.Cara menghidangkan: Masak oatmeal hingga lembut, tambahkan potongan buah seperti pisang atau apel yang sudah diiris kecil-kecil, campurkan dengan yogurt.Camilan Pagi (10:00)Di sela-sela sarapan dan makan siang, Moms bisa menyajikan camilan yang lezat dan ringan untuk si Kecil. Misalnya memberikan potongan keju yang asin dan gurih, bersamaan dengan potongan buah yang lembut nan segar.Cara: Potong keju sesuai dengan kemampuan genggam anak,Sediakan buah yang lembut seperti pepaya atau alpukat, kemudian potong dan bersihkan.Hidangkan pada si Kecil untuk dicamil secara mandiri, ya, Moms.Siang (12:00)Sementara untuk makan siang, Moms dapat menyediakan menu dengan gizi yang lebih kompleks. Misalnya memadukan nasi tim dengan daging sapi cincang dan sayuran segar.Cara Menyajikan:Siapkan beras merah atau putih, bersihkan.Cincang daging sapi, wortel, dan bayam agar lebih mudah matang ketika ditumis.Siapkan bumbu-bumbu untuk menumis daging sapi cincang dan sayuran.Masak nasi dengan daging sapi cincang dan sayuran seperti wortel dan bayam.Sajikan untuk si Kecil ketika MPASI sudah dingin, ya.Camilan Sore (15:00)Camilan sore dapat Anda berikan di sela makan siang dan malam, tepatnya di pukul 3 sore. Anda dapat memberikan biskuit bayi dengan paduan selai kacang yang rendah gula untuk si Kecil.Sore (18:00)Setelah cemilan super ringan namun lezat di sore hari, Anda dapat memberikan MPASI dari kentang tumbuh dengan ikan dan brokoli sebagai makan malam si Kecil.Kombinasi ini akan memenuhi kebutuhan protein, mineral, serat, hingga karbohidrat kompleks untuk anak.Cara Menyiapkan: Siapkan kentang, kupas dan potong kecil-kecil, cuci hingga bersih.Siapkan ikan, bersihkan dari durinya.Sayuran seperti brokoli dan wortel yang bisa Anda iris kecil-kecil, lalu cuci hingga bersih.Selanjutnya kukus kentang, ikan, dan brokoli.Anda bisa menambahkan sedikit seasoning seperti memberi sedikit garam, minyak bawang, dan sejenisnya untuk memperkaya rasa.Lumat hingga halus dan suguhkan kepada si kecil saat sudah lebih dingin.Camilan Malam (20:00)Jika berat badan si Kecil belum ideal, Moms bisa memberikan camilan malam yang sehat. Seperti membuat puree buah atau bubur susu yang lembut, ringan, namun memiliki gizi yang baik untuk pertumbuhan si Kecil.Cara menyiapkan: Siapkan buah yang lembut agar mudah dihaluskan, misalnya mangga atau pisang.Setelah itu tambahkan susu formula ke dalam lumatan buah untuk menciptakan tekstur seperti bubur.Langsung sajikan pada si Kecil selagi MPASI masih segar.Lengkapi Informasi Bunda Dengan Saran DokterKetika menghadapi berat badan anak yang sulit naik, tentu Moms dan Dads akan sangat khawatir. Terkadang, menentukan menu MPASI yang tepat pun bisa jadi dilematik, karena ada banyak pertimbangan yang dipikirkan.Kalau sudah buntu begini, ada baiknya Moms dan Dads menambah wawasan diri dengan konsultasi langsung bersama dokter dengan layanan Baby Packages di Granostic. Mengapa begitu?1. Konsultasi BerkalaMelakukan kunjungan ke dokter dan tenaga medis terkait sangatlah penting, sebagai bagian dari konsultasi kesehatan si Kecil secara berkala. Dengan begitu, Moms dan Dads akan dapat menyimak bagaimana kondisi tubuh si Kecil, seperti apa perkembangan fisik mereka, juga bagaimana kesiapannya terhadap program MPASI yang hendak diberikan.2. Pengenalan TeksturBersama dokter anak, Anda pun dapat memperoleh informasi mengenai berbagai jenis tekstur MPASI dan tahapan pemberiannya pada si Kecil. Karena meski kandungan gizinya relatif sama, akan tetapi sangat penting untuk memperhatikan tekstur MPASI yang tepat agar si Kecil tidak tersedak ketika menyantap makanannya.3. Porsi dan NutrisiSetiap usia si kecil, kebutuhan mereka akan makanan juga berbeda-beda. Misalnya pada usia 6 bulan, si Kecil hanya membutuhkan energi sekitar 200 kilo kalori (kkal), sedangkan ketika berusia 9 bulan akan membutuhkan 300 kilo kalori (kkal).Karena itu porsi makanannya pun perlu diperhatikan, Anda tidak dianjurkan untuk memberikannya secara berlebihan. Demi mencegah berbagai masalah gizi pada si Kecil.4. Hindari Makanan BerisikoDengan pemeriksaan kesehatan anak secara rutin bersama dokter anak, Anda juga akan mendapatkan pengetahuan lengkap mengenai kesehatan si Kecil. Termasuk potensi reaksi tubuh anak terhadap makanan yang mereka konsumsi. Sehingga orang tua juga akan paham dan dapat menghindari makanan yang berisiko untuk kesehatan anak.5. Pantau AlergiAnak-anak juga sangat rawan terkena alergi, baik karena lingkungan yang tak sehat maupun akibat makanan dan minuman yang dikonsumsi. Dengan berkonsultasi secara rutin, Anda pun dapat memantau alergi yang diidap si Kecil, mencegahnya kambuh, juga meminimalisir keparahan gejalanya jika kambuh.Urusan MPASI si kecil bisa cukup rumit, apalagi kalau Moms ingin meningkatkan berat badannya secara sehat. Sangat perlu dukungan dokter yang membantu menganalisa kesehatan si Kecil dan mendampingi membuat rancangan MPASI yang tepat untuk bayi 9 bulan agar gemuk dan sehat.Kabar baiknya, Anda dapat melakukan konsultasi dengan dokter ini di Klinik Granostic. Selain berkunjung langsung ke klinik, Anda pun dapat berkonsultasi secara online dengan layanan Home Service.Dapatkan pelayanan profesional, pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh, diagnosis dan arahan yang dipersonalisasikan dengan kesehatan dan pertumbuhan si Kecil.Bagaimana, Moms? Sudah siap untuk mendiskusikan kebutuhan MPASI si kecil di Klinik Granostic? Klik tombol di bawah ini untuk mulai mengatur jadwal temu, ya!
Ini Dia Bun! Panduan MPASI Bayi 8 Bulan
Saat memasuki usia 8 bulan, tentu pemberian MPASI mengalami sedikit perbedaan dari saat si Kecil masih 6 bulan. Lantas adakah panduan khusus MPASI untuk bayi 8 bulan?Setelah memasuki usia 6 bulan, kemampuan makan (oromotor skills) pada bayi akan terus berkembang. Si Kecil pun akan memperlihatkan minat akan makanan lain selain susu formula atau ASI yang Moms berikan.Hal inilah yang membuat pemberian MPASI sangat penting untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi dan tumbuh kembang anak.Namun, untuk bayi berusia 8 bulan sendiri tentu memiliki kemampuan oromotor yang berbeda dengan periode awal MPASI. Karenanya, pemberian MPASI di usia ini pun akan sedikit berbeda dari saat si Kecil berusia 6 bulan.Lantas apa yang membedakannya? Serta bagaimana panduan pemberian MPASI yang tepat untuk bayi berusia 8 bulan? Langsung simak ulasan lengkapnya berikut ini, ya, Moms.Pembiasaan Makan BayiAgar program MPASI yang dilakukan dapat memberikan manfaat optimal bagi si Kecil, Moms tentu harus bisa menerapkan pembiasaan makan yang tepat dan sehat untuknya.Berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk membentuk pembiasaan makan pada bayi:1. Eksplorasi TeksturSaat memasuki usia 8 bulan, tentu anak akan sudah mulai terbiasa dengan jadwal MPASI yang Anda berikan sejak usia 6 bulan. Dalam periode ini, Anda bisa mulai bereksplorasi dengan tekstur MPASI.Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Anda dapat memberikan anak MPASI dengan tekstur puree (saring) dan mashed (lumat) di rentang usia 6–9 bulan.Pada saat usia 8 bulan, Anda dapat memadukan berbagai jenis bahan makanan seperti sayur, buah, dan sumber protein serta lemak sehat untuk menjadi makanan lumat yang lembut. Sehingga anak dapat berkenalan dengan berbagai variasi tekstur dan rasa.2. Makan MandiriSaat memasuki usia 8 bulan perkembangan fisik dan kemampuan si Kecil juga cukup pesat. Mereka jadi lebih memahami kata yang sering di dengar, memiliki keterampilan motorik serta koordinasi antara mata dan tangan, serta semakin aktif dalam mengeksplorasi gerak (menggapai sesuatu, berdiri, merangkak dan berjalan merambat).Karena kemampuan ini, Anda dapat mengajarkan pada si Kecil untuk makan secara mandiri. Tak hanya menyuapinya seperti biasa, Anda dapat memberikan cemilan berupa finger food yang dapat mereka pegang dan suapkan sendiri.3. Rutinitas yang KonsistenSelanjutnya, menetapkan jadwal makan yang konsisten dan teratur juga sangat penting untuk menerapkan pembiasaan makan pada si Kecil. Pastikan Anda mengatur jadwal dengan tepat dan mematuhinya, sehingga anak tidak akan menyepelekan waktu makan di masa mendatang.Jadwal Pemberian MPASISeperti yang disinggung sebelumnya, bahwa konsistensi adalah hal yang sangat penting dalam mengatur pembiasaan makan bayi. Karena itu, Anda perlu menetapkan jadwal pemberian MPASI yang tepat sesuai dengan rekomendasi ahli. Berikut penjelasan lengkapnya, Moms.1. Frekuensi MakanMelansir dari rilis remis di laman Website IDAI, dikatakan bahwa bayi berusia 6–9 bulan baiknya diberi MPASI sebanyak 2–3 kali sehari, yang kemudian diselingi camilan sehat sebanyak 1–2 kali per harinya.Jumlah porsinya pun harus Anda perhatikan, yakni sebanyak 2–3 sendok makan dengan durasi waktu makan sekitar 3 menit. Porsi ini juga setara dengan setengah mangkuk yang berukuran 250 ml.2. Waktu MakanSementara untuk waktu makan, Anda bisa menyesuaikan dengan jadwal bangun si Kecil dan kebiasaan menyusunya. Namun, IDAI pun memberikan contoh penerapan jadwal makan yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan, yakni:Pada pukul 06.00: Anda dapat memberikan ASI atau susu formula untuk si Kecil.Pada pukul 08.00: Anda dapat menyiapkan MPASI sebagai sarapan.Pada pukul 10.00: Berikan makanan selingan yang sehat seperti buah-buahan atau rebusan yang lembut.Pada pukul 12.00: Siapkan MPASI sebagai makanan utama atau makan siang.Pada pukul 14.00: Anda dapat memberikan ASI atau susu formula Kembali pada si Kecil.Pada pukul 16.00: Berikan cemilan sehat yang disenangi si kecil, hindari makanan mengandung gula atau natrium tinggi.Pada pukul 18.00: Anda dapat menyiapkan MPASI untuk makan malam si Kecil.Pada pukul 21.00: Berikan ASI atau susu formula untuk anak. Komposisi dan Bahan MPASI yang SesuaiSelain mengatur jadwal yang tepat dan menerapkan pola rutin, Anda pun perlu membuat MPASI dari bahan-bahan yang sesuai dan bergizi tinggi. Seperti yang ada dalam penjelasan berikut ini:1. KarbohidratKarbohidrat merupakan sumber energi yang sangat baik untuk perkembangan tubuh si Kecil. Anda dapat memperoleh karbohidrat ini lewat kentang, beras merah, biji-bijian dan sayuran bertepung lainnya.2. ProteinProtein pun memiliki banyak manfaat untuk perkembangan si Kecil. Sebab, kandungan ini dapat membantu pembentukan antibodi si Kecil, yang sangat penting untuk sistem kekebalan tubuhnya. Antibodi ini berperan untuk membantu si Kecil melawan infeksi dan menjaga Kesehatan tubuh mereka secara keseluruhan. Protein pun diketahui dapat membantu anak-anak menjaga tingkat energi mereka agar stabil dan mendukung fungsi metabolisme tubuh.Protein ini dapat diperoleh dari bahan hewani dan nabati. Bahan nabati yang dimaksud bisa dari kacang-kacangan, buah alpukat dan sejenisnya. Sementara bahan hewani berasal dari daging ayam, telur, daging sapi (merah), hingga ikan laut.3. SayuranSayuran pun tak boleh ketinggalan dalam komposisi MPASI untuk si Kecil. Sebab bahan pangan ini memiliki kandungan mineral, vitamin, dan nutrisi lain yang sangat dibutuhkan oleh si Kecil.4. Buah-buahanMengandung berbagai vitamin dan antioksidan, buah-buahan juga penting masuk dalam komposisi MPASI si Kecil. Apalagi rasanya yang segar, cenderung manis, dengan harum yang khas juga akan menarik perhatian anak-anak.5. Lemak SehatLemak sehat pun menjadi salah satu gizi yang sangat penting ada dalam komposisi MPASI. Sebab lemak sehat, misalnya asam lemak omega-3, dapat membantu mengoptimalkan fungsi dan perkembangan otak balita. Selain itu, kandungan ini pun dapat membantu melindungi sel dan organ tubuh, mengoptimalkan Kesehatan mata, dan banyak lainnya.Sumber lemak sehat ini pun beragam, Anda dapat memperolehnya dari buah alpukat, aneka olahan ikan laut, daging ayam maupun sapi, dan banyak lainnya.Menu MPASI yang Sehat dan TepatAnda telah menyimak bahan-bahan apa saja yang baiknya ada dalam komposisi MPASI si kecil saat berusia 8 bulan. Nah, sekarang kita bisa mengintip sedikit apa saja inspirasi menu yang bisa Moms contek di bawah ini:Pagi (08:00)Sebagai sarapan, Bunda dapat memberikan MPASI yang mengandung karbohidrat, tinggi serat, dan tambahan buah-buahan yang segar untuk meningkatkan energi si Kecil. Dalam hal ini, Anda dapat membuat bubur oat dengan potongan buah apel atau pir yang menyegarkan.Cara menyajikan:Siapkan oats secukupnya, yakni 1–2 sendok makan untuk si Kecil. Tambahkan air panas dan siapkan bubur oats.Cuci buah apel atau pir yang Anda siapkan kemudian potong sampai lembut, kemudian rebus atau kukus hingga lembut. Taburkan di atas bubur oats yang sudah matang.Tunggu dingin, kemudian sajikan untuk si Kecil.Camilan (10:00)Dua jam setelah sarapan, Anda dapat menyajikan cemilan atau makanan selingan untuk si Kecil. Karena kemampuan mereka dalam menggenggam dan meraih sesuatu sudah cukup baik, begitu pula dengan sinkronisasi gerak tangan dan mulut, Anda dapat memberikan finger food untuknya.Cara menyajikan buah sebagai finger food:Pilih buah yang lunak dan mudah digigit oleh bayi, seperti alpukat, semangka, mangga, atau pisang.Kemudian potong buah sesuai dengan kemampuan genggaman dan gigitan mulut mereka.Siang (12:00)Sebagai makan siang, Anda bisa menyajikan menu utama dengan komposisi gizi yang lengkap untuk si Kecil. Misalnya dengan menyajikan nasi tim dengan topping daging ayam cincang dan sayuran rebus atau tumis.Cara menyajikan: Siapkan sayur bayam atau wortel, Moms bisa memasaknya dengan cara merebus atau menumisnya untuk menambah cita rasa pada MPASI.Masak daging ayam kemudian cincang sampai halus,Selanjutnya masukkan beras bakal nasi tim ke dalam wadah untuk membuat nasi tim, juga kaldu dari tumisan daging ayam dan sayur-sayuran. Kukus hingga matang dan tampak semua elemen dalam MPASI tercampur dengan baik.Sajikan MPASI pada si Kecil setelah masakan lebih dingin, agar tidak meninggalkan luka di mulut anak.Camilan (15:00)Dua jam setelah makan siang, Anda dapat memberikan selingan makan atau camilan berupa yogurt atau biskuit bayi. Penting untuk memilih camilan yang rendah gula dan natrium, juga khusus dibuat untuk bayi, ya, Moms.Sore (18:00)Untuk makan malam, Moms bisa memberikan hidangan yang hangat di perut si Kecil. Misalnya dengan kombinasi bubur kentang yang lembut dan paduan ikan serta sayuran yang lezat.Cara membuatnya: Siapkan kentang, kupas dan bersihkan.Siapkan ikan, bersihkan dari duri dan kotoran.Siapkan wortel dan brokoli, bersihkan dan potong kecil-kecil.Kukus kentang, ikan, dan sayuran yang disiapkan, tambahkan bumbu secukupnya.Kemudian haluskan agar mudah si Kecil makan.Pastikan Meminta Saran dan Konsultasi Ke DokterMemberikan MPASI untuk anak bisa cukup challenging, apalagi kalau anak menolak makanan yang diberikan. Tentu hal ini bisa membuat Moms dan Dads merasa frustasi. Tapi jangan keburu panik dan menyerah, ya. Sebab Anda dapat mendiskusikan permasalahan MPASI untuk anak ini langsung dengan dokter, misalnya lewat Klinik Granostic melalui layanan Baby Package ya Bun. Mengapa konsultasi langsung ini penting?1. Konsultasi BerkalaMembuat janji temu dengan dokter dan melakukan cek kesehatan balita secara berkala sangatlah penting, Moms. Karena Anda bersama dokter dapat memantau bagaimana perkembangan tubuh si Kecil, termasuk meninjau kebutuhan gizi dan nutrisi anak.Tak hanya itu, lewat konsultasi berkala, Anda dan dokter pun akan dapat meninjau kesiapan anak untuk MPASI. Dalam hal ini, Moms bisa mengatur jadwal dan menentukan tekstur makanan sesuai dengan kesiapan si Kecil.2. Pengenalan TeksturMeskipun komposisi MPASI untuk seluruh usia anak cenderung sama, namun tekstur makanannya harus tetap diperhatikan. Sebab, pertumbuhan fisik dan kemampuan oromotor anak di setiap tahapan usia pun berbeda-beda.Nah, dengan konsultasi bersama dokter, Anda dapat memperoleh arahan pengenalan tekstur yang tepat sesuai usia si kecil dan kemampuan mereka.3. Hindari Makanan BerisikoDengan mengenali lebih baik kondisi kesehatan si Kecil, termasuk reaksi mereka terhadap jenis makanan tertentu, Anda juga bisa menghindari makanan berisiko. 4. Pantau AlergiHal yang paling penting adalah dengan berkonsultasi dengan dokter, Anda akan dapat mengetahui dan mendeteksi sejak dini apabila terdapat masalah seputar kebiasaan makan anak. Termasuk memantau alergi makan mereka, sehingga Anda dapat mencegah alergi tersebut kambuh dan menekan risiko gejalanya untuk bertambah buruk.Nah, Moms, itu adalah penjelasan mengenai panduan MPASI untuk bayi 8 bulan yang perlu Anda tahu. Mulai dari bagaimana frekuensi, porsi, rekomendasi menu, dan komposisi MPASI, hingga pentingnya melakukan konsultasi dengan dokter.Kabar baiknya, Anda dapat melakukan konsultasi ini di Klinik Granostic, loh. Lewat pelayanan yang tanggap, cepat, dan profesional, Anda dapat berkonsultasi serta mendiskusikan masalah MPASI dengan nyaman bersama tenaga kesehatan ahli kami.Apalagi dengan layanan Home Service dari Klinik Granostic, yang akan memudahkan Anda terhubung dengan dokter kami kapanpun dan dimanapun Anda berada.Nggak percaya? Langsung coba klik tombol Home Service di bawah dan langsung konsultasikan kebingungan Anda soal MPASI anak bersama ahlinya.
Yuk Cari Tau Bun! Panduan MPASI Bayi 7 Bulan
Seiring dengan pertambahan usia si Kecil, kebutuhan nutrisi yang diperlukan bayi pun akan bertambah. Begitu pula saat akan menyiapkan MPASI untuk bayi usia 7 bulan, yang baiknya Anda lakukan dengan mengikuti panduan yang tepat.Pada masa perkembangan, khususnya mulai dari usia 6–23 bulan, bayi memerlukan lebih banyak asupan nutrisi dan tak hanya bisa tercukupi dari ASI maupun susu formula saja. Karena itu, Makanan Pendamping ASI (MPASI) sangat direkomendasikan untuk orang tua berikan pada anak di periode ini.Dalam praktiknya, tahapan pemberian MPASI pun tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Orangtua harus bisa mengenali kesiapan si Kecil untuk menerima berbagai jenis makanan dan tekstur yang tepat berdasarkan usia maupun perkembangan fisik mereka.Khusus untuk pemberian MPASI pada bayi berusia 7 bulan, Anda dapat mengikuti panduan berikut ini!Pembiasaan Makan BayiLangkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menerapkan pembiasaan makan yang tepat dan sehat pada bayi. Untuk menerapkannya, Anda bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini:1. Kenali Isyarat BayiBerbeda dengan saat anak-anak berusia 6 bulan, yang baru memasuki awal pengenalan makanan semi padat. Ketika memasuki usia 7 bulan, si Kecil tentu sudah jauh berkembang dan mulai terbiasa dengan kebiasaan makan yang Anda ciptakan.Tentunya, di umur 7 bulan ini, si Kecil pun akan sedikit lebih luwes dalam meraih dan memegang makanan mereka, gerakan antara tangan serta mulut pun jadi lebih sinkron.Selain itu, pada usia ini, anak-anak juga dapat mengekspresikan rasa nyaman dan kesukaan mereka pada makanan tertentu dengan cukup baik. Sebagai orangtua, Anda tentu harus mengenali isyarat anak saat memilih menu MPASI yang mereka senangi dan tidak sukai.IDAI merekomendasikan untuk menerapkan responsive feeding. Dimana saat proses pemberian MPASI, tak hanya soal anak memakan makanannya, namun juga menjadi pembelajaran dan kasih sayang. Orangtua harus peka dengan Bahasa tubuh anak, juga mengenali bagaimana tanda lapar dan kenyang. Sebab, bukan orangtua yang menentukan cukup atau tidaknya makanan itu bagi pencernaan anak, melainkan oleh anak itu sendiri.2. Latihan MandiriPada usia 7 bulan ini, si Kecil tentu sudah cukup terbiasa dengan pola makan MPASI yang Anda terapkan sejak berumur 6 bulan. Karenanya, Anda bisa mencoba untuk melatih anak makan sendiri.Tak perlu langsung setiap saat, Anda bisa memulainya dengan memberi si Kecil camilan yang bisa dipegang dengan tangan mereka (finger food). Hal ini bisa dilakukan kalau si Kecil sudah pandai menggenggam dan memiliki sinkronisasi gerakan yang bagus antara tangan dan mulut mereka.3. Ciptakan Suasana PositifSelanjutnya, meski sering mengurang emosi, pemberian MPASI juga berguna untuk membantu meningkatkan hubungan antara orangtua dan anak. Karenanya, Anda harus mencoba terus bersabar dan selalu menciptakan suasana positif di waktu makan.Bahkan, Anda bisa membantu anak-anak jadi lebih nyaman dengan mengajak mereka sedikit mengobrol dan memperkenalkan menu yang Anda buatkan. Sehingga anak-anak akan selalu menantikan waktu makan yang menyenangkan tersebut bersama Anda.Jadwal Pemberian MPASIPada dasarnya dari frekuensi dan waktu pemberian MPASI untuk bayi 7 bulan ini, belumlah banyak berbeda dengan bayi usia 6 bulan. Nah, untuk mengatur jadwal pemberian MPASI bagi bayi 7 bulan, Moms bisa menyimak dua aspek berikut ini:1. Frekuensi MakanMelansir dari siaran pers Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), frekuensi makan yang ideal untuk bayi berusia 7 bulan adalah 2–3 kali makan besar dan diselingi 1–2 kali makan camilan per harinya. Frekuensi ini dapat Anda tingkatkan setelah kemampuan mengunyah dan menelan makanan pada bayi mengalami peningkatan, atau pada usia 10 bulan.2. Waktu MakanAnda dapat menerapkan waktu makan untuk bayi usia 7 bulan ini sesuai dengan arahan atau contoh yang diberikan oleh IDAI, yaknii:Pukul 06.00 - saat bayi baru bangun Anda bisa memberikannya ASI.Pukul 08.00 - Berikan makan pagi yang bisa dikombinasikan dengan MPASI dan ASI.Pukul 10.00 - Anda bisa memberikan makanan selingan atau snack pada si Kecil, dapat berupa buah, pudding, ataupun rebusan yang ringan di perut.Pukul 12.00 - Berikan makan siang Utama untuk anak, ajak untuk makan bersama keluarga.Pukul 14.00 - Berikan ASI sebagai selingan.Pukul 16.00 - Anda dapat memberikan makanan cemilan atau selingan yang ringan di perut si Kecil.Pukul 18.00 - Makan sore Bersama keluarga dengan menu MPASI yang lengkap.Pukul 21.00 - Berikan ASI pada si Kecil.Komposisi dan Bahan MPASI yang SesuaiSelain menerapkan waktu yang tepat dan frekuensi makan yang dianjurkan oleh IDAI. Anda pun perlu memperhatikan komposisi dan bahan MPASI yang sesuai dengan kebutuhan si Kecil, seperti:1. KarbohidratKarbohidrat dapat berfungsi sebagai sumber energi tubuh, yang sangat dibutuhkan oleh si Kecil untuk tumbuh kembangnya. Kandungan ini dapat diperoleh dari buah-buahan (karbohidrat sederhana), dan dari sayuran bertepung, biji-bijian, nasi, hingga gandum (karbohidrat kompleks).2. ProteinKomposisi gizi yang baiknya ada dalam MPASI selanjutnya adalah protein. Kandungan ini dapat membantu pembentukan antibodi, yang sangat penting mendukung sistem kekebalan tubuh si Kecil.Protein sendiri dapat diperoleh dari biji-bijian (protein nabati), serta dari daging, telur, daging ayam, hingga ikan (protein hewani).3. SayuranMoms juga perlu memastikan untuk menyajikan sayuran ke dalam MPASI si Kecil. Karena bahan pangan ini mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan si Kecil untuk bertumbuh kembang dengan baik, seperti vitamin, mineral, hingga cairan.4. Buah-buahanBuah-buahan mengandung banyak gizi penting seperti vitamin, mineral, bahkan karbohidrat sederhana yang sangat baik untuk perkembangan tubuh si Kecil. Selain itu, rasanya yang menyegarkan dan ringan pun akan mudah menarik perhatian anak saat Moms memberikan MPASI.5. Lemak SehatMenurut IDAI, bayi 6-11 bulan perlu mendapatkan asupan lemak sebanyak 35 gram per harinya. Anda bisa memberikan kandungan lemak tak jenuh dan jenuh sebagai tambahan komposisi MPASI.Contoh bahan pangan yang memiliki kandungan lemak jenuh dan tak jenuh adalah kacang kacangan, juga bahan hewani seperti daging dan ikan laut.Menu MPASI yang Sehat dan TepatMenentukan menu MPASI yang tepat dan menarik untuk anak memang agak tricky ya, Moms. Karena itu, Klinik Granostic akan membagikan inspirasi menu MPASI yang sehat dan tepat berikut ini:Pagi (08:00)Sebagai sarapan, Moms bisa memberikan MPASI dengan kandungan karbohidrat kompleks, yang dipadukan dengan kesegaran dan rasa manis dari buah-buahan. Contohnya, Moms bisa memasak bubur beras merah dengan puree pisang.Berikut Cara Membuatnya: Siapkan buah pisang matang secukupnya, kemudian lumat hingga lembut.Masak beras merah yang sudah disediakan hingga menjadi bubur.Campurkan keduanya hingga menjadi kombinasi bubur, tambahkan ASI dan susu formula bila MPASI tampak terlalu kental.Camilan (10:00)Setelah makanan utama, selang 2 jam Anda bisa memberikan camilan untuk mengganjal perut si Kecil. Anda bisa memberikan finger food, berupa potongan buah yang lembut dan mudah digigit oleh si Kecil. Contohnya buah pepaya atau alpukat yang sudah matang sempurna.Berikut Cara Menyiapkannya: Siapkan buah pepaya atau alpukat, kemudian bersihkan.Potong buah kecil-kecil sesuai kemampuan makan dan genggaman bayi.Siang (12:00)Sebagai makan siang, Anda bisa menyajikan makanan dengan gizi lengkap seperti karbohidrat, protein, lemak sehat, hingga mineral dan vitamin dari sayuran. Sebagai inspirasi bubur kentang dengan pure ayam dan brokoli.Cara: Siapkan kentang, bersihkan dan potong kecil-kecil.Siapkan daging ayam, potong kecil-kecil.Bersihkan dan potong brokoli.Kukus ketiga bahan di atas sampai matang dan lembut, kemudian haluskan dan campur.Camilan (15:00)Sebagai camilan kedua setelah makan siang, Anda bisa menyiapkan makanan yang ringan dan menyegarkan. Misalnya yoghurt bayi atau biskuit bayi, dan pastikan keduanya tidak mengandung tambahan gula dan memang khusus dibuat untuk si kecil.Sore (18:00)Sebagai makan sore, Anda bisa menyajikan MPASI dengan hidangan yang juga berbeda dari makan siang untuk menambah pengalaman makan si Kecil. Anda bisa membuat nasi tim dengan daging cincang dan sayuran.Cara Menyiapkan Nasi Tim dengan Daging Cincang dan Sayuran:Siapkan beras merah secukupnya, Siapkan daging yang telah dincincang lembutSayur-sayuran seperti wortel dan bayam, potong halus untuk memudahkan proses memasak.Masak nasi tim dengan tambahan daging cincang halus dan sayuran yang telah disiapkan tersebut.Jangan Lupa Meminta Saran dan Konsultasi Ke DokterSaat membaca panduan menyiapkan menu MPASI si Kecil di atas, mungkin terdengar mudah. Namun dalam prakteknya, Moms dan Dads sangat mungkin untuk mengalami kesulitan.Karenanya, jangan lupa untuk meminta saran dan konsultasi bersama dokter di Klinik Granostic melalui layanan Baby Packages. Mengapa langkah ini perlu?1. Konsultasi BerkalaBerkunjung ke dokter anak sangatlah penting untuk mengonsultasikan kesehatan anak secara berkala, terlebih menyangkut pemenuhan gizi dan perkembangan tubuh si Kecil. Langkah ini juga sangat penting untuk mendeteksi dini jika terjadi kendala atau masalah pada perkembangan tubuh si Kecil.2. Pengenalan TeksturDokter anak pun akan memberikan arahan bagaimana cara yang tepat bagi Moms dan Dads untuk mengenalkan tekstur MPASI, yang juga dapat dipersonalisasikan sesuai dengan perkembangan fisik dan motorik anak Anda.3. Hindari Makanan BerisikoSeperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lewat pemeriksaan kesehatan rutin bersama dokter anak, si Kecil akan melalui prosedur medis sehingga dapat diketahui bagaimana kondisi fisik dan motoriknya. Dokter pun akan dapat melihat bagaimana reaksi tubuh si Kecil terhadap makanan-makanan tertentu, termasuk risiko adanya alergi dan makanan yang justru bisa mengganggu pertumbuhan anak.4. Pantau AlergiAlergi pada anak bisa dipicu oleh apa saja, termasuk makanan dan kebiasaan si Kecil. Karena itu, ketika rutin berkonsultasi dengan dokter di Klinik Granostic, Moms dan Dads dapat memantau perkembangan alergi pada si Kecil serta mencegahnya untuk kambuh.Nah, Moms, itu adalah penjelasan mengenai panduan MPASI untuk bayi 7 bulan yang perlu Anda tahu. Apakah artikel ini memberikan penjelasan yang Anda butuhkan?Perkara memilih menu yang sehat dan tepat bagi anak tak pernah mudah. Juga bukan suatu hal yang bisa diremehkan begitu saja. Karena itu, bila Anda masih merasa bingung dengan pemilihan menu, waktu dan jadwal pemberian MPASI, hingga tips penyimpanannya yang tepat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis ahli terkait.Apalagi di Klinik Granostic, Anda juga bisa melakukan konsultasi online lewat layanan Home Service. Anda akan tetap mendapatkan layanan terbaik dan profesional dengan dokter kami.Nggak percaya? Langsung coba klik tombol Home Service di bawah dan langsung konsultasikan kebingungan Anda soal MPASI anak bersama ahlinya.
Ini Loh New Mom! Panduan MPASI Bayi 6 Bulan
Makanan Pendamping ASI (MPASI) direkomendasikan untuk diberikan pada bayi ketika memasuki usia 6 bulan. Namun, pada praktek pengenalan awal MPASI untuk anak ini, sangat mungkin bila Moms akan mengalami kendala. Agar tak salah, Moms bisa mengikuti panduan MPASI bayi 6 bulan dalam artikel ini. Penasaran?Sebelumnya, Moms mungkin bertanya-tanya, mengapa begitu penting untuk memberikan makanan pendamping pada bayi? Mengingat mereka belum mahir mengunyah maupun belum bisa memakan dalam porsi yang besar. Apakah susu saja tidak cukup?Melansir dari berbagai jurnal kesehatan, saat memasuki usia 6 bulan si Kecil memerlukan gizi yang lebih banyak, yang tak dapat dicukupi hanya dengan ASI atau susu formula. Tak hanya pemenuhan gizi, MPASI juga berfungsi melatih kemampuan otot oromotor dan motorik pada bayi, serta mencegah masalah gizi pada si Kecil.Meski begitu, memulai memperkenalkan makanan pendamping pada anak bisa jadi cukup tricky di awal. Sebab tak sedikit juga kasus dimana anak-anak menolak MPASI yang diberikan oleh orang tua.Nah, di bawah ini, Klinik Granostic akan memberikan panduan MPASI untuk bayi 6 bulan yang bisa Moms praktekkan di rumah. Catat, ya, Moms!Pembiasaan Makan BayiPanduan pertama, mulailah melakukan pembiasaan makan pada si Kecil. Hal ini bisa jadi cukup sulit di awal, mengingat si Kecil terbiasa mengatasi rasa lapar mereka dengan susu formula atau ASI.Namun, Anda bisa melakukan beberapa langkah pembiasaan di bawah ini:1. Mulai Secara BertahapMulailah dengan memperkenalkan makanan secara bertahap pada si Kecil. Tak perlu langsung menyuguhkannya dalam porsi besar dengan ragam pilihan menu yang variatif. Moms, selalu bisa memulainya dengan porsi yang kecil sebanyak 2–3 sendok makan, juga dalam 2–3 kali sehari.Setelah itu, Moms bisa menaikkan porsi dan menetapkan frekuensi makan si Kecil secara bertahap sesuai dengan perkembangan makannya. Pastikan juga Moms tidak memaksakan si Kecil untuk menghabiskan seluruh MPASI tersebut, sebab akan menimbulkan trauma dan justru memicu Gerakan Tutup Mulut (GTM).2. Kenali Tanda-tanda KesiapanSelain umur, Moms juga perlu menyimak kesiapan si Kecil untuk menerima MPASI dari kemampuan motorik dan sensoriknya. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan bahwa si Kecil sudah siap untuk MPASI, yakni:Mampu menahan kepala dan lehernya dalam posisi tegak tanpa bantuan orang tua maupun sandaran.Si Kecil dapat duduk sendiri atau dengan sedikit bantuan saja.Refleks menjulurkan lidah juga semakin berkurang.Si Kecil tampak tertarik dengan makanan yang dikonsumsi oleh orang tua atau orang yang sedang dilihatnya.Si Kecil dapat meniru cara makan orang dewasa, serta memiliki koordinasi tangan dan mulut yang baik.Si Kecil tampak lebih mandiri dan antusias untuk belajar makan sendiri.3. Ciptakan Suasana NyamanAgar upaya pengenalan MPASI ini berjalan lancar, sangat penting untuk orang tua menciptakan suasana yang nyaman saat sedang makan. Karena ketika Anda membentuk suasana yang tak menyenangkan, anak-anak bisa salah mengartikan bahwa kegiatan makan menjadi suatu hal yang menakutkan.Jadwal Pemberian MPASIPerlu Moms dan Dads ketahui, bahwa menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG), jumlah energi total yang dibutuhkan oleh bayi berusia 6 bulan adalah sekitar 550 kilokalori (kkal) tiap harinya.Nah, karena itu, Anda bisa menerapkan jadwal MPASI yang ideal untuk memenuhi kebutuhan gizi dan energi anak dengan tepat. Seperti:1. Frekuensi AwalBerdasarkan panduan IDAI bayi 6 bulan, Anda dapat mempersiapkan MPASI sebanyak 2–3 sendok makan atau setengah mangkuk berukuran 250 ml. Porsi ini diselingi dengan 1–2 kali makan camilan.Sementara itu, frekuensi makanan Utama ini dapat dilakukan 3 kali sehari dan diselingi menyusu setiap 3–4 jam.2. Waktu MakanSementara untuk jadwal atau Waktu makan, Anda bisa menerapkan contoh yang diberikan oleh IDAI berikut ini:Mulai dari pukul 06.00: berikan ASI untuk si KecilPukul 08.00: Berikan MPASI yang lembut untuk sarapan si Kecil.Pukul 10.00: Anda dapat memberikan camilan atau makanan selingan untuk si Kecil.Pukul 12.00: MPASI untuk makan siang.Pukul 14.00: Kembali berikan ASI untuk si Kecil.Pukul 16.00: Berikan makanan selingan atau cemilan untuk si Kecil.Pukul 18.00: Anda bisa memberikan MPASI untuk makan malam si Kecil.Pukul 21.00: Berikan ASI untuk si Kecil. Komposisi dan Bahan MPASI yang SesuaiSelain membentuk kebiasaan dan jadwal makan, Anda juga perlu memperhatikan komposisi dan bahan makanan yang sesuai untuk MPASI. Berikut beberapa bahan yang wajib ada dalam menu si Kecil, loh Moms.1. KarbohidratMakanan berkarbohidrat kompleks juga sangat penting karena mengandung mineral dan vitamin, juga protein sebagai asupan harian si Kecil. Contoh makanan dengan kandungan karbohidrat kompleks antara lain beras merah, buncis, lentil, kacang poloh, hingga olahan gandum utuh.2. ProteinProtein nabati dan hewani sangatlah baik untuk mendukung perkembangan serta pertumbuhan tubuh si Kecil. Protein hewani mengandung zat besi yang baik untuk cegah anemia, juga memiliki asam amino yang baik untuk otot dan tulang si Kecil.Sementara itu, protein nabati dapat melengkapi asupan protein si Kecil untuk mencegah stunting.Beberapa contoh sumber protein baik nabati maupun hewani misalnya daging, telur, ikan, keju, susu, hati ayam, juga kacang edamame, kedelai, alpukat, dan banyak lainnya.3. SayuranSelain itu, sayur-sayuran juga sangat penting untuk dimasukkan dalam komposisi MPASI si kecil. Sebab, bahan pangan ini mengandung banyak mineral dan vitamin yang sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh si Kecil.4. Buah-buahanBuah-buahan segar juga bisa Anda masukkan dalam jadwal MPASI, khususnya juga sebagai camilan. Bahan pangan ini dapat melengkapi kebutuhan vitamin, mineral, dan cairan dalam tubuh si Kecil.5. Lemak SehatDalam masa pertumbuhan, anak-anak perlu mendapatkan supan gizi yang cukup, termasuk lemak sehat. Sumber lemak sehat ini dapat diperoleh dari buah alpukat, coklat hitam, biji chia, minyak zaitun, hingga kacang-kacangan.Apa Saja Menu MPASI yang Tepat?Setelah menyimak komposisi MPASI di atas, apakah sudah terpikirkan oleh Moms menu seperti apa yang tepat untuk si Kecil? Kalau belum, langsung simak inspirasinya di bawah ini, ya!Hari 1-3: Pure Buah atau SayurDi hari pertama hingga ketiga di awal pengenalan MPASI pada si Kecil, Moms bisa memilih bahan makanan yang mudah dan ringan seperti buah dan sayur. Cara membuat puree sendiri sangatlah mudah, Moms. Anda hanya perlu menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, mengukusnya ketika buah atau sayur tersebut memiliki tekstur yang padat dan keras, lalu menghaluskannya. Namun, untuk buah dengan tekstur yang lembek seperti pisang atau alpukat, Anda tidak perlu merebusnya dan cukup langsung melumatnya saja.Berikut ini resep pure buah pisang yang bisa Anda berikan untuk si Kecil:Bahan:Siapkan satu buah pisang yang berukuran kecil dan telah matang,Siapkan air, susu formula atau ASI untuk membantu mempermudah melumatkan pisang.Cara: Kupas dan potong-potong kecil pisang yang telah disiapkan.Hancurkan dan haluskan pisang menggunakan garpu, atau langsung menggunakan blender.Setelahnya tambahkan ASI, susu formula, atau air untuk membuat konsistensi puree sesuai keinginan. Sajikan pada si Kecil selagi masih segar.Hari 4-6: Tambahkan KarbohidratSetelah si Kecil sudah terbiasa dengan jadwal makan yang Anda berikan, maka sudah waktunya untuk menambah komposisi MPASI si Kecil, yakni menambahkan karbohidrat.Anda bisa menggunakan beras merah atau kentang dan menyajikannya sebagai bubur atau dengan cara ditumbuk halus.Berikut resep menu karbohidrat bubur nasi dan salmon yang bisa Anda coba di rumah:Bahan:Siapkan 60 gram nasiDua potong daging ikan salmon segar1 siung bawang putih, geprek dan cacah hingga sangat halusPerasan jeruk nipisSeledri secukupnya sajaCara Membuat: Lumuri ikan salmon yang telah disiapkan dengan air perasan jeruk nipis dan diamkan selama 10 menit.Setelahnya, kukus salmon bersamaan dengan bawang putih dan seledri selama 30 menit.Sambil menunggu salmon matang, lumat nasi sampai benar-benar halus. Anda dapat menambahkan air untuk membuat konsistensinya jadi lebih cair.Campurkan salmon yang matang ke dalam nasi yang telah dilumat.Bubur ikan salmon siap disajikan!Hari 7-9: Campuran Buah dan SayurSelain menggunakannya secara terpisah, kombinasi buah dan sayur pun bisa menjadi pilihan yang menarik sebagai puree. Tak hanya menawarkan kombinasi rasa yang unik, Moms juga bisa memilih buah-buahan dengan warna-warna menarik untuk menarik perhatian si Kecil.Sebagai inspirasi, Anda bisa membuat puree apel dan labu dengan panduan berikut ini:Bahan-bahan yang disiapkan:2 buah apel segar, yang sudah dikupas dan buang bijinya, serta potong kecil-kecil.1 labu kecil, kupas dan buang bijinya, serta potong kecil-kecil.Air untuk merebus buah apel dan labu.Cara:Rebus potongan apel dan labu hingga empuk, paling tidak selama 10–15 menit.Haluskan keduanya menggunakan garpu atau blender hingga tekstur benar-benar lembut.Campurkan apel dan labu yang sudah dihaluskan ke dalam wadah yang sama, jika puree tampak terlalu kental, Anda bisa menambahkan susu formula atau ASI untuk mengencerkannya.Puree siap untuk dihidangkan pada si Kecil! Hari 10-12: Tambahkan ProteinSetelah memasuki hari kesepuluh dan dua belas, Anda bisa menambahkan protein ke dalam komposisi MPASI si Kecil. Protein yang dipilih bisa berupa telur, ayam, ikan, atau daging.Misalnya, Anda bisa menyajikan puree brokoli, kentang dan ayam. Berikut cara membuatnya:Bahan yang disiapkan:1 buah kentang berukuran sedang atau secukupnya saja, kupas dan potong.1/2 cangkir brokoli yang segar, kemudian potong kecil-kecil.Sediakan 50 gram daging ayam tanpa kulit, kemudian cincang halus.Siapkan 1 siung bawang merah dan putih, cincang keduanya hingga halus.Air secukupnya dan minyak jagung/zaitun untuk menumis.Cara:Rebus potongan kentang yang sudah dicuci bersih hingga empuk.Sambil menunggu, Anda bisa memanaskan minyak zaitun/jagung di wajanKemudian masukkan cacahan bawang putih dan merah, tumis hingga tercium aroma sedapSetelah itu, tambahkan daging ayam dan ke dalam wajan, tumis hingga matang.Setelah kentang terasa empuk, tambahkan brokoli ke panci untuk merebusnya sampai lembut.Kalau sudah, Anda bisa meniriskan kentang dan brokoli, kemudian gunakan blender untuk menghaluskan keduanya.Tambahkan tumis cacahan ayam ke dalam puree kentang dan brokoli, aduk hingga merata.Hidangkan untuk si Kecil Ketika suhu puree sudah lebih dingin, ya, Moms.Hari 13-15: Campuran LengkapSelanjutnya, saat sudah memasuki hari ke-13 dan 15 MPASI, Anda bisa memberikan menu campuran yang lengkap. Dengan menggunakan kombinasi karbohidrat, protein, dan sayuran.Sebagai contoh, kita dapat membuat bubur telur dan hati ayam dengan resep sebagai berikut:Bahan:Siapkan nasi yang sudah matang sebanyak 60 gram 5 butir telur puyuh rebus, kupas kulitnya dan bersihkan terlebih dahulu15 gram hati ayam, cincang dengan halus15 gram buncis, cincang kecil-kecil7,5 ml minyak jagung yang digunakan untuk menumis bahan-bahan tersebut.Masing-masing 1 siung bawang merah dan putih, cacah hingga halus.Cara: Panaskan minyak jagung, kemudian tumis bawang merah dan putih hingga tercium bau harum.Setelahnya masukkan potongan telur puyuh rebus, hati ayam, dan buncis cincang ke dalam wajan dan tumis hingga matang.Setelahnya masukkan nasi dan tambahkan air secukupnya hingga Anda mendapatkan tekstur bubur yang ideal untuk si Kecil.Pastikan Bunda Juga Meminta Saran DokterNah, setelah mengintip inspirasi menu di atas, sudah siapkah Moms untuk menerapkan jadwal dan menu MPASI sehat untuk si Kecil?Jika masih merasa bingung, Moms juga bisa berkonsultasi dan meminta sarang langsung dari dokter anak. Kunjungi layanan kesehatan berkualitas seperti Klinik Granostic, yang menyajikan layanan Medical Check Up (MCU) menyeluruh dan profesional untuk si Kecil dalam layanan Baby Packages.1. Konsultasi AwalLakukan konsultasi awal bersama dokter anak untuk membicarakan bagaimana kondisi tubuh anak, termasuk pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam proses ini Moms dan Dad, juga bisa menanyakan atau mendiskusikan keresahan Anda terhadap tumbuh kembang anak.Dokter akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar kebiasaan anak, riwayat kesehatan, juga melakukan pemeriksaan fisik seperti menyimak berat dan panjang tubuh anak.2. Pengenalan BertahapSelanjutnya, dokter pun bisa memberikan saran mengenai pengenalan bertahap MPASI yang paling cocok untuk anak sesuai dengan kondisi tubuhnya. Anda dapat meminta arahan dokter untuk membentuk jadwal, pola frekuensi, dan seberapa besar porsi MPASI yang diberikan sesuai tahapan usia si Kecil.3. Pemantauan PertumbuhanDengan berkonsultasi bersama dokter anak secara rutin, Anda pun dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara langsung. Selain itu, Anda juga bisa melihat bagaimana efek pemberian MPASI yang tepat ini terhadap kesehatan si Kecil.Dokter dapat menyarankan menu makanan dan komposisi gizi yang bisa Anda kreasikan dalam MPASI si kecil untuk menunjang pertumbuhannya di masa mendatang.4. Mengatasi Masalah MakanIstilah Gerakan Tutup Mulut (GTM) bukanlah hal baru, dan bahkan begitu populer di kalangan orang tua. Masalah makan pada anak ini bukan satu-satunya dan bisa terjadi pada siapa saja.Karena itu, sangat penting untuk melakukan konsultasi dan cek kesehatan rutin ke dokter anak demi dapat mendeteksi dini adanya masalah pada kebiasaan makan si Kecil. Dengan begitu, dokter dapat memberikan saran perawatan dan penanganan yang tepat untuk Anda. 5. Edukasi NutrisiMoms, meski saat ini mencari informasi seputar tips perawatan si Kecil di internet sangatlah mudah, namun tak ada yang bisa menggantikan esensi berkonsultasi langsung dengan dokter anak.Ada banyak batasan informasi yang akan Anda temui ketika menggantungkan tips di Internet saja. Karena itu, perlu adanya pendampingan dari tenaga medis ahli untuk melihat bagaimana kondisi faktual dari si Kecil, sehingga Anda dapat memperoleh analisis yang lebih akurat dan tepat sasaran.Dokter pun dapat memberikan edukasi seputar nutrisi dan gizi penting untuk anak, sesuai dengan kebutuhan dan hasil pemeriksaan kesehatan buah hati Anda. Yap, secara eksklusif!Apalagi konsultasi bersama dokter di Klinik Granostic sendiri sangatlah mudah. Anda dapat mengatur janji temu secara online dengan klik tombol Home Service.Yuk, Moms & Dads, selalu jaga dan kawal pertumbuhan si Kecil bersama dokter dan tenaga medis ahli lainnya di Klinik Granostic!
Yuk Konsultasi Gizi MPASI Bayi Surabaya di Granostic
Kehadiran Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi sangatlah penting. Karenanya, Anda perlu melakukan konsultasi gizi MPASI untuk bayi bersama dokter anak di klinik terpercaya, seperti Granostic.Sejak memasuki usia 6 bulan, Moms sudah diperkenankan dan dianjurkan untuk mengenalkan si Kecil dengan makanan pendampin. Sebab, dalam rentang usia tersebut, kebutuhan nutrisi si Kecil tak lagi dapat terpenuhi dari susu formula atau ASI saja.Meski begitu, Moms pun perlu memperhatikan bagaimana cara pemberian MPASI yang tepat, pemilihan komposisi bahan dan menu yang sehat, serta pengolahan dan penyimpanannya.Tak jarang karena membutuhkan perhatian yang besar, hal ini bisa membuat orang tua sedikit overwhelming. Nah, untuk itu Anda bisa melakukan konsultasi gizi MPASI untuk bayi bersama tenaga medis ahli di Klinik Granostic.Seperti apa prosedurnya? Langsung simak ulasannya di bawah ini, ya, Moms!Konsultasi Gizi MPASI di GranosticDengan konsultasi gizi MPASI di Granostic, Moms dapat mendiskusikan kondisi anak dan kesiapan mereka untuk mendapatkan makanan pendamping. Juga dapat mengonsultasikan masalah makan atau gizi, rekomendasi menu MPASI, hingga edukasi lanjutan untuk para orang tua.Untuk penjelasan lengkapnya, Moms bisa menyimak ulasan di bawah ini:1. Konsultasi PersonalKonsultasi personal ini meliputi pemeriksaan kondisi tubuh si Kecil terkait kesiapan mereka untuk mendapatkan MPASI, panduan pemberian MPASI yang tepat sesuai kebutuhan, juga pemantauan nutrisi si Kecil.Penilaian Kesiapan MPASISetiap bayi tentu memiliki kondisi tubuh dan perkembangan yang berbeda-beda, karenanya pemeriksaan fisik yang dilakukan dapat membantu melihat seberapa besar kesiapan MPASI si Kecil.Secara umum, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan ciri-ciri fisik si Kecil sudah bisa diperkenalkan MPASI antara lain:Bayi sudah mampu duduk dengan leher tegak dan mengangkat kepalanya sendiri, atau tanpa bantuan Anak juga sudah menunjukkan ketertarikan terhadap makanan di depannya, misalnya dengan mencoba meraih, membuka mulutnya, dan sejenisnyaSerta anak menjadi lebih lapar, serta menunjukkan tanda lapar, meskipun Moms sudah memberikan ASI secara rutin.Panduan Pemberian MPASISetelah mengetahui bagaimana kesiapan si Kecil, dokter akan memberikan panduan memberikan MPASI yang paling sesuai dengan kondisi anak Anda. Misalnya dengan pemilihan tekstur MPASI yang tepat, serta cara-cara yang dipersonalisasikan dengan kebutuhan si Kecil.Pemantauan NutrisiKetika melalui proses pemeriksaan kesehatan langsung bersama dokter kami, Anda dapat memperoleh laporan perkembangan anak dan kondisi medisnya. Hal ini akan membantu Anda untuk menentukan menu MPASI yang tepat sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak.Selain itu, konsultasi yang dilakukan secara berkala pun akan membantu memantau bagaimana MPASI yang Moms berikan bisa berdampak secara spesifik pada tumbuh kembang si Kecil.2. Rekomendasi Makanan dan ResepNah, selain memeriksa kondisi personal si Kecil, bersama dokter Anda bisa meminta rekomendasi makanan dan resep MPASI yang sehat, loh.Makanan SeimbangKebutuhan nutrisi dan energi si Kecil akan terus bertambah seiring dengan perkembangan fisik dan usia mereka. Hal ini juga bisa sangat berbeda pada tiap bayi, karena pertumbuhan dan kondisi fisik antar anak juga tidak sama.Karenanya, dengan konsultasi gizi bersama dokter dan lewat paket Medical Check Up (MCU) untuk bayi di Granostic, Anda dapat meninjau bagaimana kebutuhan nutrisi anak. Dokter pun dapat merekomendasikan makanan dengan gizi seimbang sesuai kebutuhan si Kecil agar pertumbuhan dan perkembangannya kian optimal.Resep MPASIAnda mungkin sudah paham apa saja bahan-bahan yang boleh dan tak boleh digunakan untuk meramu MPASI si Kecil, tapi bagaimana dengan resepnya?Nah, bersama dengan dokter Klinik Granostic, Anda bisa mendiskusikan pilihan menu dan resep MPASI yang cocok untuk si Kecil. Anda juga bisa merangkum resep dari Internet kemudian mendiskusikannya dengan dokter, melihat apakah informasi yang didapat tersebut dapat diikuti dan dokter bisa memberikan masukan sesuai dengan kondisi si Kecil.3. Solusi Masalah MakanPeriode MPASI sendiri sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak, yang juga esensial bagi perkembangan dan pertumbuhannya. Sayangnya, tak sedikit kasus dimana anak-anak menunjukkan masalah makan, yang membuat orangtua resah.Misalnya menolak untuk makan MPASI, hanya ingin makan jenis makanan tertentu saja, atau terdapat ciri alergi dan intoleransi terhadap bahan pangan tertentu.Mengatasi Penolakan MakananMoms, pasti sudah sering mendengar atau bahkan mengalami masalah penolakan makan pada anak. Masalah ini juga sering disebut dengan Gerakan Tutup Mulut (GTM), yang disebabkan oleh banyak hal, misalnya:Si kecil belum terbiasa dengan makanan lain selain ASI atau susu formula.Si Kecil belum menunjukkan kesiapan untuk mulai menerima MPASITidak suka dengan tekstur atau rasa makanan yang disajikanTidak nyaman dengan lingkungan atau suasana saat makanTerdapat masalah kesehatan tertentu pada si KecilMasalah penolakan makan ini bisa jadi masalah besar bila tidak diatasi dengan baik. Misalnya terjadinya malnutrisi, kekurangan berat badan, hingga stunting.Hal inilah yang menjadikan konsultasi teratur dengan dokter anak begitu penting. Anda dapat mendeteksi penyebab anak menolak untuk makan dan mendapatkan arahan langsung dari spesialis untuk menangani masalah tersebut dengan efektif.Identifikasi Alergi atau IntoleransiDengan pemeriksaan medis yang lengkap dan berkala, Anda juga bisa mendeteksi dini adanya alergi atau intoleransi makanan pada anak. Dengan demikian, Anda bisa menghindari menggunakan bahan-bahan alergen yang bisa memicu gejala-gejala pada si Kecil.4. Edukasi dan Dukungan untuk Orang TuaTak hanya untuk si Kecil, MPASI sendiri sangatlah penting bagi orang tua. Khususnya dalam menjalin hubungan emosi yang lebih kuat dengan sang anak. Karenanya sangat disarankan untuk Moms dan Dads saling mendukung serta membantu dalam program MPASI ini.Berkonsultasi dengan dokter anak juga akan membantu memberikan edukasi seputar gizi dan MPASI untuk bayi. Serta dapat menjadi dukungan orang tua untuk mengambil langkah yang tepat, memilih perawatan dan penanganan yang tepat bagi si Kecil.Panduan dan Tim Dokter di GranosticNah, Moms dan Dads setelah menyimak bagaimana urgensi untuk melakukan konsultasi rutin bersama dokter anak di atas, Anda pasti setuju bahwa tindakan ini perlu dilakukan.Klinik Granostic hadir dengan layanan terbaik dan terlengkap, yang akan memenuhi kebutuhan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan si Kecil. Kami memiliki Baby Packages yang cocok untuk bunda yang ingin mengetahui detail kesehatan hingga konsultasi dengan tim Ahli Granostic.Prosedur pemeriksaan kesehatannya juga sangat efisien, Anda dapat langsung mengunjungi klinik kami dan mendaftar. Kemudian Anda akan diarahkan untuk bertemu dokter dan melakukan pemeriksaan yang direkomendasikan.Selain itu, pemeriksaan kesehatan dan konsultasi ini pun akan ditangani oleh tenaga medis profesional. Sehingga pemeriksaan kesehatan si Kecil akan dapat dilakukan secara menyeluruh, meliputi:pemeriksaan fisik anak secara lengkap, dari ujung kepala hingga kaki,memeriksa tanda-tanda vital pada si Kecil,memeriksa dan memberikan imunisasi sesuai kebutuhan si Kecil,pemeriksaan pendengaran dan penglihatan, hingga pemeriksaan laboratorium.Lewat pemeriksaan lengkap ini, dokter akan menarik simpulan mengenai kesiapan si Kecil akan MPASI dan menu yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Dokter pun bisa memberikan arahan yang dipersonalisasikan untuk membantu mengoptimalisasi perkembangan dan pertumbuhan si Kecil.Nah, Moms dan Dads, lebih baik lagi bahwa klinik Granostic juga menawarkan layanan konsultasi jarak jauh, yakni Home Service. Layanan ini akan memudahkan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter anak kami dari mana saja dan kapan saja Anda membutuhkannya.Bagaimana, Parents? Jangan ragu untuk memeriksakan kesehatan dan konsultasi kebutuhan gizi MPASI si Kecil di Klinik Granostic, ya!
Home Service
Loading
Toast Message