Perbedaan Kista Payudara dan Kanker Payudara
Saat menemukan benjolan di payudara, Anda pasti merasa khawatir dan panik. Kemudian didasari oleh rasa panik tersebut, Anda akan mencari jawaban dari kebingungan Anda dengan membaca artikel online. Sayangnya, bisa saja Anda menemui kebuntuan karena benjolan di payudara bisa berarti banyak hal, termasuk kista dan kanker payudara. Sebenarnya, apa sih perbedaan antara kista payudara dan kanker payudara tersebut? Langsung simak ulasannya di bawah ini!Apa Itu Kista Payudara?Kista payudara adalah kantung kecil yang berisi cairan dan terbentuk di dalam jaringan payudara. Biasanya, kista ini bersifat jinak dan tidak berkembang menjadi kanker. Seseorang bisa memiliki satu atau beberapa kista sekaligus. Saat disentuh, kista dapat terasa lunak seperti balon berisi air atau buah anggur, tetapi dalam beberapa kasus, bisa juga terasa lebih padat.Sebagian besar kista payudara tidak memerlukan perawatan medis, kecuali jika ukurannya cukup besar dan menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan. Jika demikian, dokter mungkin akan mengeluarkan cairan dari dalam kista untuk meredakan gejala yang muncul.Kondisi ini dapat dialami oleh wanita di segala usia, tetapi lebih sering terjadi pada mereka yang belum mengalami menopause, khususnya di bawah usia 50 tahun. Kista payudara juga cukup umum ditemukan pada wanita yang menjalani terapi hormon setelah menopause.Ciri-Ciri Kista PayudaraBenjolan berbentuk bulat atau oval dengan tepi yang jelas.Kista payudara memiliki bentuk yang khas, yakni menyerupai buah anggur dengan bentuk bulat atau oval dan tepiannya terasa jelas.Terasa kenyal atau lunak saat disentuh.Benjolan kista juga umumnya terasa kenyal, halus, dan lunak saat disentuh. Namun beberapa kadang ada juga yang lebih keras.Bisa berpindah saat ditekan.Benjolan kista ketika ditekan dapat berpindah ke area sekitarnya. Namun bentuknya tidak akan berubah.Ukuran dapat berubah sesuai siklus menstruasi.Ukuran benjolan kista juga dapat berubah ketika memasuki masa menstruasi, yakni menjadi lebih besar dan kian sensitif. Namun, saat menstruasi selesai, biasanya ukuran kista akan menyusut dan kembali ke semula.Kadang menimbulkan nyeri, terutama sebelum menstruasi.Kista umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu. Namun, jika kista bertambah besarâ seperti saat menstruasi, hal ini dapat menyebabkan rasa nyeri.Apa Itu Kanker Payudara?Sementara itu, kanker payudara merupakan jenis kanker yang berkembang akibat pertumbuhan abnormal sel-sel di jaringan payudara. Penyakit ini menjadi jenis kanker yang paling sering dialami oleh wanita di Indonesia. Namun, penting untuk diketahui bahwa kanker payudara tidak hanya menyerang wanita, karena setiap individu memiliki jaringan payudara, sehingga pria pun dapat mengalaminya.Seiring berjalannya waktu, angka harapan hidup penderita kanker payudara semakin meningkat. Selain itu, tingkat kematian akibat penyakit ini juga mengalami penurunan. Hal ini tidak terlepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kanker payudara serta dukungan dalam penelitian dan pendanaan untuk pengobatan.Ciri-Ciri Kanker PayudaraBenjolan keras dengan tepi tidak rata.Berbeda dengan kista, benjolan kanker payudara terasa lebih keras, tidak beraturan bentuk tepiannya, dan kulit terasa lebih tebal dibandingkan area sekitarnya. Tidak berpindah saat ditekan.Benjolan kanker payudara juga tidak dapat berpindah saat Anda tekan.Tidak berubah ukuran dengan siklus menstruasi.Berbeda dengan kista, benjolan kanker tidak akan membesar ketika menstruasi. Namun, benjolan kanker dapat tumbuh dengan cepat dan terus membesar, di luar siklus menstruasi. Karena itu, benjolan ini perlu diwaspadai.Bisa disertai perubahan warna kulit, seperti kemerahan atau tekstur seperti kulit jeruk.Benjolan kanker payudara juga bisa disertai dengan perubahan warna pada kulit payudara. Pada orang dengan kulit putih, payudara bisa tampak berwarna merah muda atau merah. Sementara pada orang dengan kulit coklat atau hitam, kulit payudara dapat berubah warna menjadi lebih gelap daripada kulit bagian lain.Selain itu, tekstur kulit juga dapat berubah menjadi terdapat cekungan-cekungan atau tampak seperti kulit jeruk.Terkadang menyebabkan keluar cairan berdarah dari puting.Selain itu, kanker payudara dapat menyebabkan keluarnya cairan dari puting. Namun gejala ini juga bisa terjadi sebagai tanda tumor atau kista payudara.Dapat menyebabkan perubahan bentuk payudara atau puting tertarik ke dalam.Kanker payudara juga dapat menyebabkan perubahan bentuk payudara, seperti membuat puting tertarik ke dalam atau perubahan pada ukuran payudara.Tidak selalu menimbulkan nyeri pada tahap awal.Kanker payudara juga tidak selalu menimbulkan rasa nyeri di awal kemunculannya, meskipun Anda menyentuh atau menekannya.Perbedaan Kista Payudara dan Kanker PayudaraSecara ringkas, perbedaan kista payudara dan kanker payudara dapat kita simak melalui tabel berikut ini:Penyebab dan Faktor RisikoPenyebab Kista PayudaraSobat, tahukah Anda bahwa payudara memiliki banyak bagian kecil yang bekerja sama? Di dalamnya ada lobus jaringan kelenjar yang terbagi lagi menjadi lobulus-lobulus kecil. Nah, saat Anda hamil atau menyusui, lobulus inilah yang memproduksi ASI. Struktur payudara juga terdiri dari jaringan lemak dan jaringan ikat fibrosa yang memberi bentuk. Tapi, jika ada cairan yang menumpuk di salah satu kelenjar, muncullah kista payudara.Penyebab Kanker PayudaraKanker payudara lebih kompleks, karena penyebab pastinya masih belum sepenuhnya diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risikonya, seperti hormon, gaya hidup, dan lingkungan. Anehnya, ada orang yang memiliki faktor risiko tinggi tapi tidak terkena kanker, sementara yang tidak memiliki faktor risiko justru bisa mengalaminya. Ini menunjukkan bahwa kanker payudara terjadi karena interaksi antara gen dan lingkungan.Kanker payudara bermula dari perubahan DNA dalam sel payudara. DNA adalah "buku panduan" bagi sel untuk tumbuh, berkembang, dan mati pada waktunya. Tapi, kalau ada kesalahan dalam DNA, sel kanker bisa tumbuh tak terkendali, bertahan lebih lama dari sel sehat, dan akhirnya membentuk massa atau tumor. Seiring waktu, tumor ini bisa menyebar ke bagian tubuh lain, yang disebut kanker metastasis.Sebagian besar kanker payudara dimulai di saluran susu, yang disebut karsinoma duktal invasif. Namun, ada juga yang bermula di kelenjar susu, yang dikenal sebagai karsinoma lobular invasif. Walaupun jarang, sel lain dalam payudara juga bisa berkembang menjadi kanker.Cara Mendiagnosis Kista dan Kanker Payudara1. Pemeriksaan FisikSalah satu langkah pertama yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan fisik. Dalam pemeriksaan ini, dokter akan meraba payudara untuk mencari benjolan atau perubahan yang mencurigakan. Tidak hanya payudara, dokter juga akan memeriksa area di sekitar tulang selangka dan ketiak.2. USG PayudaraJika ditemukan benjolan, dokter mungkin akan menyarankan USG payudara. Prosedur ini menggunakan gelombang suara untuk melihat apakah benjolan tersebut berupa kista berisi cairan atau massa padat. Dari hasil USG ini, dokter bisa menentukan langkah selanjutnya.3. MamografiMamografi adalah pemeriksaan menggunakan sinar-X untuk melihat jaringan payudara lebih detail. Biasanya, ini digunakan sebagai skrining awal kanker payudara. Jika ditemukan sesuatu yang mencurigakan, dokter mungkin akan meminta mamografi diagnostik untuk pemeriksaan lebih mendalam.4. BiopsiJika ada indikasi kanker, dokter akan melakukan biopsi, yaitu mengambil sedikit sampel jaringan payudara untuk diuji di laboratorium. Dari sini, bisa diketahui apakah benjolan tersebut bersifat kanker atau tidak.Bagaimana Cara Mengatasi Kista dan Kanker Payudara?Pengobatan Kista PayudaraKista payudara umumnya tidak membutuhkan perawatan khusus, terutama jika tidak menimbulkan keluhan. Namun, dalam beberapa kasus, jika kista terasa mengganggu atau menimbulkan nyeri, dokter dapat melakukan prosedur aspirasi jarum halus untuk mengeluarkan cairan yang terkumpul di dalamnya. Jika kista terus berulang atau berisi cairan yang tampak tidak normal, pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan. Untuk kasus tertentu, terapi hormon bisa diberikan guna mengurangi kemungkinan kista kembali terbentuk, meskipun penggunaannya harus dikontrol karena adanya efek samping. Operasi pengangkatan kista hanya dilakukan dalam kasus yang sangat jarang, terutama jika kista terus muncul dan mengganggu kualitas hidup pasien.Pengobatan Kanker PayudaraDi sisi lain, pengobatan kanker payudara jauh lebih kompleks dan disesuaikan dengan stadium serta jenis kanker yang diderita. Berikut ini beberapa prosedur yang digunakan untuk pengobatan kanker payudara:Operasi Salah satu metode utama adalah operasi, yang dapat berupa lumpektomi atau mastektomi, tergantung pada seberapa luas jaringan yang harus diangkat. Jika kanker masih dalam tahap awal, operasi konservatif yang hanya mengangkat bagian tertentu dari payudara bisa menjadi pilihan. Namun, jika kanker sudah menyebar luas, mastektomi yang mengangkat seluruh jaringan payudara mungkin menjadi solusi terbaik. Dalam beberapa kasus, operasi ini dikombinasikan dengan rekonstruksi payudara untuk mempertahankan bentuk dan estetika tubuh pasien.Kemoterapi Selain operasi, terapi tambahan seperti kemoterapi sering kali diberikan untuk menghancurkan sel kanker yang mungkin masih tersisa. Kemoterapi menggunakan obat-obatan khusus yang bertujuan untuk menyerang sel kanker, tetapi sering kali menimbulkan efek samping seperti rambut rontok, mual, dan kelelahan. Prosedur kemoterapi sering kali digunakan setelah operasi kanker payudara, sebab pengobatan dapat mengecilkan kanker payudara sehingga lebih mudah diangkat. Kemoterapi dapat membunuh sel-sel kanker yang mungkin tersisa dan menurunkan risiko kanker kambuh.Kemoterapi sebelum operasi juga dapat mengendalikan kanker yang menyebar ke kelenjar getah bening. Jika kelenjar getah bening tidak lagi menunjukkan tanda-tanda kanker setelah kemoterapi, operasi untuk mengangkat banyak kelenjar getah bening mungkin tidak diperlukan. Bagaimana kanker merespons kemoterapi sebelum operasi membantu tim perawatan kesehatan membuat keputusan tentang perawatan apa yang mungkin diperlukan setelah operasi.Radioterapi Radioterapi juga menjadi salah satu metode yang sering digunakan, terutama untuk memastikan bahwa tidak ada sel kanker yang tersisa di area yang telah dioperasi. Dengan menggunakan sinar energi tinggi, radioterapi dapat membunuh sel kanker secara efektif, meskipun dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi kulit dan kelelahan..Pada pengobatan kanker payudara, radiasi yang diberikan sering kali berupa sinar radiasi eksternal. Terapi ini dapat membunuh sel kanker yang mungkin tersisa setelah operasi, yang dapat menurunkan risiko kanker kambuh.Terapi hormonTerapi lain yang bisa digunakan adalah terapi hormon, yang ditujukan untuk jenis kanker yang sensitif terhadap hormon estrogen dan progesteron. Dengan menghambat kerja hormon-hormon ini, pertumbuhan sel kanker dapat ditekan. Terapi hormon sering digunakan setelah operasi dan perawatan lainnya. Ini dapat menurunkan risiko kanker untuk kembali. Jika kanker menyebar ke bagian tubuh lainnya, terapi hormon dapat membantu mengendalikannya.Obat-obatan yang kerap digunakan dalam terapi hormon meliputi:Obat-obatan yang menghalangi hormon menempel pada sel kanker, yang juga disebut modulator reseptor estrogen selektifObat-obatan yang menghentikan tubuh memproduksi estrogen setelah menopause, disebut juga inhibitor aromatase.Operasi atau obat-obatan untuk menghentikan ovarium memproduksi hormon.Efek samping terapi hormon bergantung pada perawatan yang Anda terima. Efek sampingnya dapat meliputi hot flashes, keringat malam, dan vagina kering. Efek samping yang lebih serius mencakup risiko penipisan tulang dan pembekuan darah.Terapi target Selain itu, terapi target semakin banyak digunakan, terutama pada kanker payudara yang memiliki kadar protein HER2 tinggi. Dengan obat-obatan khusus yang dirancang untuk menyerang protein ini, terapi target bisa lebih efektif dalam menekan pertumbuhan kanker tanpa merusak sel sehat di sekitarnya. Obat terapi tertarget dapat digunakan sebelum operasi untuk mengecilkan kanker payudara dan membuatnya lebih mudah diangkat. Ada juga digunakan setelah operasi untuk menurunkan risiko kanker akan kembali, dapat juga digunakan hanya ketika kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.Apakah Kista Bisa Berubah Menjadi Kanker?Banyak orang khawatir bahwa kista payudara dapat berkembang menjadi kanker, tetapi pada kenyataannya, kemungkinan ini sangat kecil. Kista sederhana yang berisi cairan sebagian besar bersifat jinak dan merupakan penyebab utama benjolan payudara, mencakup sekitar 90% dari kasus. Sementara itu, kista yang lebih kompleks seperti kista rumit tetap memiliki risiko kanker yang sangat rendah, kurang dari 2%. Namun, kista kompleks yang memiliki karakteristik lebih mencurigakan dapat meningkatkan kemungkinan berkembang menjadi kanker, dengan persentase risiko sekitar 14% hingga 23%.Meskipun begitu, penting untuk dicatat bahwa keberadaan kista payudara tidak serta-merta meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Kista jinak tidak akan berubah menjadi tumor ganas, sehingga anggapan bahwa semua kista dapat berkembang menjadi kanker adalah kesalahpahaman yang perlu diluruskan. Namun, untuk memastikan kondisi tetap aman, pemeriksaan berkala tetap diperlukan guna memantau perubahan yang mungkin terjadi.Pencegahan Kista dan Kanker PayudaraMenjaga kesehatan payudara adalah langkah penting dalam mencegah munculnya kista serta menurunkan risiko kanker. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:1. Jaga pola makan sehat Pola makan yang seimbang berperan penting dalam menurunkan risiko berbagai penyakit, termasuk kanker payudara. Konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan payudara tetapi juga dapat membantu menjaga kadar gula darah, kesehatan jantung, dan mengurangi risiko obesitas.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan Mediterania dapat membantu menurunkan risiko kanker payudara, terutama setelah menopause. Pola makan ini menekankan konsumsi makanan berbasis nabati, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, serta kacang-kacangan. Selain itu, lemak sehat seperti minyak zaitun murni lebih dianjurkan dibandingkan mentega, dan sumber protein utama berasal dari ikan dibandingkan daging merah. Dengan menerapkan pola makan ini, seseorang juga lebih mudah mempertahankan berat badan ideal, yang merupakan faktor penting dalam pencegahan kanker payudara.2. Kurangi konsumsi alkohol dan rokok.Menghindari konsumsi alkohol adalah langkah terbaik untuk menurunkan risiko kanker payudara. Jika tetap ingin mengonsumsinya, sebaiknya dalam jumlah yang sangat terbatas. Berdasarkan penelitian, semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin tinggi risiko terkena kanker payudara. Bahkan dalam jumlah kecil sekalipun, risikonya tetap meningkat. Bagi wanita, batas konsumsi yang disarankan tidak lebih dari satu gelas per hari, yang setara dengan 12 ons bir, 5 ons anggur, atau 1,5 ons minuman keras.Selain itu, merokok juga berpotensi meningkatkan risiko kanker payudara. Tidak hanya perokok aktif, paparan asap rokok secara pasif juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Jika Anda atau orang terdekat masih merokok, pertimbangkan untuk berhenti dengan bantuan tenaga medis atau program berhenti merokok yang tersedia.3. Olahraga secara teratur Aktivitas fisik memiliki peran besar dalam menjaga kesehatan tubuh, termasuk mengurangi risiko kanker payudara. Olahraga membantu menjaga berat badan tetap stabil, mengatur kadar hormon, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Disarankan untuk melakukan aktivitas aerobik intensitas sedang setidaknya 150 menit per minggu, atau latihan aerobik intensitas tinggi selama 75 menit per minggu. Jenis olahraga yang baik untuk kesehatan jantung dan metabolisme antara lain berjalan kaki, berlari, bersepeda, serta berenang. Selain itu, latihan kekuatan juga disarankan minimal dua kali dalam seminggu untuk mempertahankan massa otot dan kesehatan tulang.4. Hindari stres berlebihan Meskipun stres tidak secara langsung menyebabkan kanker, gaya hidup yang penuh tekanan dapat berkontribusi pada perubahan kebiasaan yang berisiko. Beberapa penelitian besar menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang konsisten antara stres dan peningkatan risiko kanker payudara. Namun, stres dapat memengaruhi gaya hidup seseorang, seperti pola makan yang buruk, kurang tidur, serta kebiasaan tidak sehat lainnya, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik melalui meditasi, yoga, olahraga, atau aktivitas yang menyenangkan.5. Lakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulan.Deteksi dini kanker payudara sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Salah satu metode yang bisa dilakukan secara mandiri adalah SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Ini adalah cara sederhana yang dapat dilakukan di rumah untuk mendeteksi perubahan yang mencurigakan pada payudara.Langkah-langkah melakukan SADARI:Berbaring di permukaan datar yang nyaman.Letakkan gulungan handuk atau bantal kecil di bawah pundak.Letakkan tangan kanan di bawah kepala.Gunakan tangan kiri yang sudah dilumuri losyen untuk meraba payudara kanan.Lakukan gerakan melingkar searah jarum jam, termasuk di sekitar puting.Ulangi gerakan ini hingga seluruh area payudara telah diraba.Waktu yang disarankan untuk melakukan SADARI:Bagi wanita yang masih mengalami menstruasi, lakukan SADARI pada hari ke-7 hingga ke-10 sejak hari pertama haid.Bagi wanita yang sudah menopause, lakukan SADARI pada tanggal yang sama setiap bulan.Rutin melakukan pemeriksaan medisSelain pemeriksaan mandiri, pemeriksaan medis secara rutin juga sangat penting. Dengan pemeriksaan berkala, perubahan kecil pada jaringan payudara dapat terdeteksi lebih awal sebelum berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Metode skrining seperti mammografi atau USG payudara dapat membantu dokter menilai kondisi dengan lebih akurat.Nah, Sobat Granostic itu adalah penjelasan lengkap soal perbedaan kista payudara dan kanker payudara. Apakah Anda sekarang sudah mampu membedakannya?Mengetahui informasi dasar dapat membantu Anda mengambil keputusan dalam memberikan pertolongan pertama ketika menemukan benjolan tak biasa di payudara. Namun, untuk diagnosa dan penanganan lebih lanjut, Anda tetap membutuhkan tenaga medis profesional untuk mendampingi Anda.Dalam hal ini Granostic Medical Center dapat menjadi pilihan ideal Anda untuk melakukan pemeriksaan kesehatan payudara secara teratur, mendeteksi dini adanya masalah kesehatan tertentu, dan melakukan prosedur penanganan serta pengobatan yang tepat.Untuk menjadwalkan konsultasi dan pemeriksaan kista payudara bersama tenaga medis ahli Granostic, Anda bisa melengkapi formulir pendaftaran di Registrasi Online. Kemudian sesuaikan jadwal kunjungan dengan kebutuhan Anda. Mudah, bukan?Yuk, cegah kanker payudara dan kista payudara dengan rutin cek kesehatan di klinik Granostic!Ditinjau Oleh:Dr. Aji WibowoSumber Referensi:Breast cysts. Mayo Foundation for Medical Education and Research (MFMER). Diakses 2025Reducing your risk for breast cancer. Canadian Cancer Society. Diakses 2025Can I Lower My Risk of Breast Cancer?. American Cancer Society. Diakses 2025