Jl. Dharmahusada No.146, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285
Buka 24 Jam

Berita Granostic Diagnostic Center

Penandatanganan Kerjasama Granostic Center dan GC Labs untuk Proyek Kolaborasi Lanjutan
Setelah melangsungkan pertemuan dan tanda tangan perjanjian kerjasama dengan GC Labs di Jakarta, kali ini Presiden Direktur Granostic Center, Prof. Hananiel, mendapatkan kesempatan untuk datang ke GC Labs, Korea Selatan.Pada kesempatan ini Prof. Hananiel menandatangani perjanjian kerjasama lanjutan dengan GC Labs, yang diwakili oleh GC Labs Chairman Dr. Eun Hee Lee. Meeting ini dihadiri oleh GC Labs Team dan GC Imed teamKerjasama antara Granostic Center dan GC Labs terus dikembangkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di dua negara sehingga dapat meningkatkan kondisi kesehatan bagi seluruh masyarakat.Granostic akan terus berinovasi dalam dunia pelayanan kesehatan untuk memberikan layanan terbaik bagi seluruh masyarakatGranostic Center,The Next Level Laboratory
Networking Dinner with SwissCham Indonesia & Switzerland Global Enterprise
Dalam rangka mengembangkan layanan serta menjalin kerjasama strategis untuk mendukung kemajuan layanan kesehatan, Granostic Center menghadiri acara Networking Dinner yang diselenggarakan Swiss Bussiness Hub.Acara ini menjadi penanda untuk membuka kesempatan kerjasama antara Granostic Center dengan berbagai mitra strategis dari Negara Swiss.Terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga Granostic Center dapat terus berkembang dan berinovasi untuk memajukan kesehatan Indonesia
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Granostic Center dan Naleya Genomik Indonesia
Pada hari ini Granostic Center, yang diwakili oleh Bapak Arditya Irawan, S.T, menandatangani perjanjian kerjasama dengan Naleya Genomik Indonesia untuk memperkuat layanan pemeriksaan genomik Indonesia. Proses penandatanganan perjanjian ini disaksikan oleh Bapak Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia.Perjanjian ini menjadi penanda kemajuan dalam industri kesehatan Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan kondisi kesehatan di IndonesiaTerima kasih atas dukungan semua pihak dan nantikan inovasi kesehatan lain dari Granostic Center
Aplikasi MyGranostic Permudah Masyarakat Peroleh Layanan Kesehatan 24 Jam
Beritahu – Kesadaran masyarakat akan kesehatan terus meningkat seiring mahalnya biaya pengobatan ketika sakit, bahkan tak sedikit yang melakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala sebagai langkah preventif mengatasi penyakit yang ada di tubuh sebelum jatuh sakit.Menjawab kebutuhan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang prima dan terintegrasi, Granostic Center laboratorium klinik di Jalan Dharmahusada nomor 146, Surabaya, memberikan pelayanan diagnostic secara komprehensif, akurat dan cepat sejak tahun 2007, baik untuk pemeriksaan individu maupun korporasi.President Direktur Klinik Granostic Prof Hananiel Prakasya Wijaya mengatakan Granostic Center membuka layanan kesehatan selama 24 jam nonstop yang dapat dijangkau kapan saja.“Layanan tes kesehatan 24 jam cocok untuk masyarakat yang butuh akses cepat dan mendadak. Misalnya untuk bepergian,”katanya ditemui usai Soft Opening Gedung Baru, Fasilitas baru dan peluncuran Aplikasi MyGranostic, Jumat (11/11/2022).“Seperti kita tahu di era pandemi seperti sekarang, masyarakat lebih peduli dengan kesehatan. Namun, karena keterbatasan waktu, mereka tidak bisa menjangkau layanan tes kesehatan di klinik dengan jam layanan yang terbatas,” imbuhnya.Diakui Hananiel Prakasya Wijaya saat ini bisa memberikan layanan selama 24 jam hanya rumah sakit. Sedangkan klinik laboratorium belum ada.“Meski di rumah sakit buka 24 jam, tapi di masa pandemi seperti sekarang, orang pasti takut untuk datang ke sana. Dan untuk itu kami membaca peluang tersebut guna menghadirkan layanan 24 jam, dan juga layanan panggil di rumah dengan harga yang sama. Untuk tarif kita lebih murah 20 persen dibandingkan laboratorium lain,” jelasnya.Selain layanan tes untuk Covd-19 seperti, Swab PCR, Saliva PCR, Swab Antigen, dan Antibodi, Granostic Center juga melayani layanan medical check-up, hematologi, dan beberapa tes kesehatan lainnya.Saat ini Granostic Center juga sudah meluncurkan aplikasi yang dapat dijangkau seluruh masyarakat untuk memberikan kemudahan, supaya dapat lebih cepat mendapatkan penanganan kesehatan kapanpun dengan hanya membuka aplikasi MyGranostic.“Karena kami memang berfokus kepada pasien, bukan dokternya atau rumah sakitnya. Untuk itu dengan menggunakan applikasi MyGranosic pasien yang membutuhkan jawaban cepat dari tenaga kesehatan yang berkompeten,” tegasnya.Ditegaskan Hananiel, kedepan klinik Granostic berencana akan ekspansi di daerah Surabaya Barat dan Jakarta yang bekerjasama dengan laborarium luar negeri dengan layanan yang lebih lengkap. Salah satunya deteksi panel cancer yang selama ini harus dikirim ke Jerman dengan durasi waktu hingga tiga bulan baru bisa mendapatkan hasil.“Sementara untuk itu perlu waktu dan penanganan cepat berkaitan dengan obat kemoterapi yang pas. Dengan adanya lab di Indonesia, bisa diketahui hasil lebih cepat dan bisa ditangani dengan lebih cepat pula,” ujar Hananiel Prakasya.Hananiel pun menjelaskan, layanan dengan aplikasi MyGranostic dapat digunakan untuk memesan pemeriksaan secara online, mengakses jadwal praktik dokter, konsultasi hasil pemeriksaan, serta akses antrian dari manapun dan kapanpun. Layanan ini sudah tersedia di playstore dan akan segera tersedia di Appstore.Granostic Center meluncurkan berbagai layanan dan pemeriksaan yang dapat mendukung masyarakat untuk mewujudkan kondisi kesehatan yang semakin baik. Diantaranya Granomic yakni layanan pemeriksaan genetik yang dapat dimanfaatkan siapapun sebagai bentuk pencegahan terhadap berbagai penyakit kronis. Pemeriksaan Granomic ini telah berstandart internasional karena terafiliasi dengan official partner dari Granostic CenterSaat ini terdapat 7 jenis produk Granomic yang sudah launching, di antaranya Granomic Cancer yakni pemeriksaan mendeteksi penyakit kanker pada masyarakat sebelum muncul gejala sama sekali. Granomic Stroke yakni pemeriksaan untuk mendeteksi adanya risiko penyakit stroke akibat gen yang diturunkan dari keluarga.Juga Granomic Pharmacogenomic, pemeriksaan yang digunakan untuk melihat bagaimana tubuh pasien merespon berbagai jenis obat sehingga dapat dijadikan pedoman untuk merancang pengobatan terbaik untuk berbagai penyakit.Granomic Hiperlipidemia, yaitu pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi adanya risiko lemak darah tinggi yang dapat mengarah pada berbagai penyakit lainnya seperti penyumbatan pembuluh darah. Granomic Sudden Cardiac Arrest pemeriksaan yang dapat mendeteksi risiko henti jantung mendadak pada semua pasien meskipun belum pernah mengalami serangan jantung sebelumnya.Granomic Maternity Program Test adalah pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi risiko kelainan genetik seperti Down Syndrome, Patau Syndrome dan lain sebagainya pada calon bayi. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sejak suami-istri menjalankan program kehamilan juga Granomic Life Style Test untuk melihat risiko penyakit secara keturunan maupun melihat garis keturunan bayi dari pasien.(bi2)Artikel Asli, Baca Di Sini : Beritahu.co
Ekspansikan Bisnis, Laboratorium Granostic Bidik Wilayah Indonesia Timur
Granostic Diagnostic Centre tengah mengekspansikan bisnisnya. Laboratorium klinik yang berpusat di Surabaya sejak tahun 2017 ini berencana untuk membuka empat cabang baru. Ekspansi ini dilakukan setelah adanya perjanjian pembelian saham bersyarat yang dilakukan oleh Bakti Energi Abadi (BEnA). Tak hanya itu, perusahaan juga menjalin kerja sama dengan GC Labs Korea Selatan untuk menopang langkah ekspansinya tersebut.Penandatanganan dilakukan antara Direktur Utama PT Persada Medika Utama Agus Chairul Anab dan Direktur PT Bakti Energi Abadi Diana Widyastuti Tirtoatmojo. Lewat kesepakatan pembelian saham ini, BEnA menjadi pemilik 20% saham dari Granostic. Untuk membangun satu laboratorium, perusahaan menyebut membutuhkan investasi sekitar Rp 65 miliar.Nilai investasi yang sama ini juga akan dikerahkan untuk setiap laboratorium yang ditargetkan. Empat laboratorium baru tersebut akan difokuskan di kawasan Indonesia Timur, seperti Bali, Sulawesi, dan Kalimantan yang tingkat akses kesehatan masyarakat relatif masih belum sebaik di Pulau Jawa.“Kami melihat, Indonesia bagian Timur memiliki gap yang cukup luas untuk akses kesehatan. Ke depan, kami berharap akan ada empat cabang dengan nilai investasi yang sama,” ujar Hananiel Prakasya Widjaya, Komisaris PT Persada Medika Utama saat konferensi pers penandatanganan kerja sama dengan PT Bakti Energi Abadi dan GC Labs Korea Selatan di Jakarta beberapa waktu lalu.Perusahaan menyimpan optimisme yang besar terhadap bisnisnya ini. Pasalnya, laboratorium Granostic Diagnostic Centre diklaim sebagai salah satu pelopor laboratorium mikrobiologi swasta di Surabaya dan telah menjadi salah satu sentra rujukan pemeriksaan mikrobiologi dan kultur bakteri bagi rumah sakit dan laboratorium lainnya.Bahkan perusahaan mengklaim, laboratorium Granostic Diagnostic Centre telah menjadi satu-satunya laboratorium swasta di luar rumah sakit yang membuka layanan akses 24 jam selama tujuh hari. Akses layanan 24 jam ini telah mendapatkan animo yang besar dari masyarakat di samping adanya kemudahan akses layanan via home service bagi para pasien yang membutuhkan.Sementara itu, kerja sama dengan GC Labs akan memperkuat kualitas layanan laboratorium Granostic. “Granostic Diagnostic Centre akan memperluas cakupan pemeriksaan laboratorium dengan kualitas dan reputasi berskala internasional,” jelas Agus Chairul Anab.Di dalam kerja samanya, GC Labs akan memberikan pelatihan untuk mendukung kinerja dari laboratorium Granostic, termasuk dari sisi kecepatan pemberian hasil analisis laboratorium kepada pasien.Sumber : MARKETEERS
Hepatitis Misterius, Kementrian Kesehatan Siagakan Semua Fasilitas Kesehatan
wartasidoarjo.com - Penyakit Hepatitis Akut yang pertama kali ditemukan di Inggris Raya pada 5 April 2022 dilaporkan terus meluas. Per Jumat (13/5), penyakit Hepatitis Akut telah terdeteksi di 20 negara dengan jumlah kasus 228 orang, yang mana lebih dari 50 kasus tambahan saat ini masih diselidiki.Di indonesia, dugaan kasus Hepatitis Akut dilaporkan mencapai 18 kasus, dimana 9 kasus masuk status pending classification, tujuh discarded, satu dalam proses verifikasi dan satu probable.7 kasus discarded terdiri dari 1 orang positif Hepatitis A, 1 orang positif Hepatitis B, 1 orang positif Tifoid, 2 orang demam berdarah dengue, 2 lainnya berusia lebih dari 16 tahun. Selain itu, dari hasil investigasi kontak tidak ditemukan adanya penularan langsung dari manusia ke manusia.Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya mitigasi untuk mengantisipasi meluasnya penyakit Hepatitis Akut di Indonesia.salah satunya dengan menghimbau semua fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik dan laboratorium untuk siaga. seperti yang diungkapkan oleh dr. May Fanny T.,Sp.PK(K) selaku general manager Granostic Center " mengenai penyakit hepatitis misterius ini sendiri kementrian kesehatan sudah mengeluarkan instruksi kepada kami untuk melakukan kesiapan penuh, guna mengantisipasi melonjaknya penyebaran penyakit tersebut".Hepatitis sendiri merupakan penyakit yang cukup berbahaya, Hepatitis biasa, atau yang sudah dikenal, disebabkan oleh infeksi virus hepatitis ke dalam tubuh manusia. Di sisi lain, hepatitis akut terdeteksi berasal dari adanya infeksi adenovirus yang masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara.Di berbagai jenis yang sudah dikenali sebelumnya memang ada sejak lama. Meski penyebarannya masih cukup masif, namun status dari WHO untuk penyakit ini cenderung standar saja.Di sisi lain hepatitis akut sudah masuk dalam golongan Kejadian Luar Biasa karena dapat menyerang anak-anak dan efeknya sangat serius. oleh sebab itu Granostic Center sendiri saat ini sudah menyediakan fasilitas untuk tes lab hepatitis dengan hasil yang akurat dan cepat.selain itu dokter May juga menambahkan jika klinik Granostic Center buka selama 24 jam, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, karena kami akan selalu siap untuk melakukan pelayanan dengan cepat.Artikel ini telah diterbitkan di https://wartasidoarjo.pikiran-rakyat.com/ dengan judul Hepatitis Misterius, Kementrian Kesehatan Siagakan Semua Fasilitas KesehatanRedaksi : Husni Habib Baca Artikelnya Di Sini
Granostic Diagnostic Center Surabaya Beri Layanan Home Service untuk Mudahkan Pasien Medical Checkup
SURYA.co.id | SURABAYA - Pandemi yang belum berakhir membuat sebagian masyarakat harus menahan diri melakukan aktivitas di luar rumah yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Banyak masyarakat yang lebih memilih berdiam diri di rumah dengan tujuan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.Pandemi juga membawa kebiasaan baru bagi masyarakat luas, terutama terkait kesadaran pentingnya pemeriksaan kesehatan ketika mengalami suatu gejala.Masyarakat juga menjadi lebih memperhatikan kondisi kesehatan mereka. "Pandemi membawa kebiasaan baru dalam masyarakat. Saat ini mereka menjadi lebih aware untuk memeriksakan kesehatan sedini mungkin. Masyarakat juga mulai rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala," ungkap dr May Fanny Tanzila, Manager Granostic Center Surabaya, Jumat (21/1/2022). May menjelaskan, meski kesadaran untuk melakukan medical checkup semakin meningkat, banyak yang masih khawatir akan terpapar virus ketika harus keluar rumah dan datang ke fasilitas kesehatan terdekat. Menyikapi permasalahan tersebut, Granostic Diagnostic Center menghadirkan layanan kesehatan yang memudahkan para pasien dan menghilangkan kekhawatiran akan paparan virus karena harus keluar rumah. "Kami dari Granostic membuka layanan home service. Jadi tim medis dari granostik akan datang kerumah, sedangkan pasien tak harus mendatangi fasilitas kesehatan. Mereka cukup melakukan reservasi melalui telepon, petugas akan datang ke alamat yang diberikan," jelas May. Layanan home service ini, lanjut May, merupakan inovasi dari Granostic yang diluncurkan sejak 2020 lalu.Layanan ini adalah fasilitas yang sengaja dibuat supaya pasien menjadi lebih nyaman.Pasien tidak perlu lagi antre lama. Menurut May, layanan home service ini mematok harga cukup terjangkau, yakni Rp 75 ribu sekali datang.Layanan home service tersebut diharapkan dapat membantu mengatasi masalah banyak orang yang ingin melakukan cek kesehatan, tapi enggan keluar rumah. "Banyak respons positif yang diberikan oleh para pasien kami, karena layanan ini memang memudahkan mereka. Apalagi untuk lansia yang yang kesulitan jika harus bepergian jauh. Pelayanan home service ini juga dibuka setiap harinya mulai pukul 7 pagi sampai 7 malam," jelas May. Kemudahan tersebut dirasakan langsung oleh konten kreator asal Surabaya, Andy Sugar.Ia melakukan cek kesehatan di rumahnya dengan memanfaatkan fasilitas home service dari Granostic. Andy mengatakan, ia kerap melakukan tes skrining Covid-19 karena harus bepergian ke luar kota.Ditambah lagi Andy yang tinggal bersama orangtuanya merasa harus rutin melakukan skrinning.Kalau akan keluar kota atau setelah dari luar kota saya selau cek keadaan kesehatan saya seperti swab ini. Supaya tidak membahayakan orang rumah dan saya juga bisa tenang. Saya coba layanan baru di Granostic dan ternyata memang memuaskan," ungkap Andy. Andy mengaku dirinya merasa aman ketika melakukan pemeriksaan kesehatan dari Granostic.Sebab, petugas yang datang menggunakan APD lengkap. "Prosesnya pun cepat dan tidak sakit. Dengan layanan home servis ini saya merasa waktu saya tidak terbuang sia-sia," pungkasnya.Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Granostic Diagnostic Center Surabaya Beri Layanan Home Service untuk Mudahkan Pasien Medical CheckupPenulis: Luthfi Husnika | Editor: irwan syLink Artikel
Dampingi Kecantikan di Luar dengan Healthy Inside Sejak Dini
SURYA.co.id | SURABAYA - Tren penggunaan kosmetik untuk mempercantik diri terus mengalami peningkatan.Namun kecantikan dari dalam, dengan tubuh yang sehat, saat ini juga menjadi kebutuhan yang tak kalah penting."Hal inilah yang membuat kami terus agresif mengedukasi masyarakat pentingnya mengetahui kesehatan dari dalam. Mulai dari identifikasi hingga melakukan antisipasi terhadap kesehatan," kata dr May Fanny Tanzila, Sp.PK (K), atau yang akrab disapa dr May, General Manager Granostic Clinic Surabaya, Senin (6/6/2022).Identifikasi tentunya dengan melakukan pemeriksaan sejak dini, baik itu ada keluhan maupun tidak ada keluhan.Tidak ada keluhan, identifikasi kesehatan dari dalam bisa dilakukan dengan pemeriksaan General atau Medical Check Up (MCU)."Saat ini sudah ada banyak pilihan MCU. Mulai yang paling sederhana hingga yang lengkap," ujar dr May.Selanjutnya bila ditemukan atau teridentifikasi mengalami masalah kesehatan, bisa langsung dilakukan pemeriksaan lanjutan hingga pengobatan.Sementara itu antisipasi atau pencegahan, bisa dilakukan dengan adanya vaksinasi."Termasuk vaksinasi Covid 19 yang lagi digeber pemerintah ini juga bagian dari antisipasi. Nah, kami juga ada vaksin-vaksin yang bisa dipilih untuk masyarakat yang ingin menjaga kesehatan dirinya," jelas dr May.Saat ini yang sedang dikenalkan dr May lewat Granostic Clinic adalah layanan vaksin HPV atau Human Papillomavirus, yaitu vaksin yang bisa diberikan kepada anak-anak yang memasuki usia remaja baik perempuan maupun laki-laki, serta orang dewasa yang belum lengkap atau belum pernah mendapatkan vaksin HPV."HPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi kulit, termasuk kutil kelamin. Virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit penderita, terutama ketika berhubungan seksual," jelas dr May.Selain infeksi kulit, virus HPV juga dapat menyebabkan beberapa jenis kanker di bagian belakang tenggorokan, pangkal lidah, amandel, dan di organ kelamin, seperti kanker serviks, vulva, vagina, penis, dan anus."Nah di Indonesia, banyak ditemukan kasus perempuan dengan kanker serviks yang biasanya sudah di stadium lanjut. Sehingga penanganannya juga sudah sulit," ungkap dr May.Karena itu demi perlindungan sejak dini, saat ini edukasi vaksin HPV sangat diagresifkan.Apalagi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) atas rekomendasi World Health Organization (WHO) telah memasukkan vaksin HPV ke dalam program imunisasi dasar lengkap.Meski tidak dapat mengobati infeksi virus HPV, vaksinasi ini sangat bermanfaat untuk mencegah dan menurunkan jumlah kasus kanker genital, terutama kanker serviks."Dan respon masyarakat yang datang ke Granostic Clinic terkait vaksin HPV ini lumayan ya. Terlihat masyarakat mulai aware, meski masih dari kalangan masyarakat menengah ke atas," beber dr May.Di Granostic Clinic, ada paket vaksin HPV yang digabungkan dengan pemeriksaan pap smear.Pap smear adalah prosedur untuk mendeteksi kanker rahim atau servick pada wanita.Prosedur ini bisa menemukan ssl-sel abnormal (sel pra kanker) pada leher rahim yang akan berkembang menjadi kanker."Vaksin HPV dan pap smear hanyalah satu diantara banyak hal yang perlu dilakukan masyarakat dalam menjaga kesehatan tubuhnya dari dalam. Banyak hal lainnya dan kami ada di Granostic Clinic," pungkas dr May.Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Dampingi Kecantikan di Luar dengan Healthy Inside Sejak Dini, https://surabaya.tribunnews.com/2022/06/06/dampingi-kecantikan-di-luar-dengan-healthy-inside-sejak-dini?page=2.Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Hepatitis Akut Serang Anak-anak, Dokter Sarankan Tetap Pakai Masker
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Merebaknya penyakit hepatitis tidak diketahui penyebabnya kini telah menjadi buah bibir dan perhatian khusus oleh masyarakat.Penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Namun cenderung menyerang usia di bawah 16 tahun yang kekebalan pada rentang usia tersebut belum begitu kuat.Gejala hepatitis akut di antaranya demam, mual, muntah, diare bahkan kulitnya kuning.Dokter Spesialis Anak, Dr Dominicus mengatakan, World Health Organization (WHO) telah menyatakan bahwa hepatitis misterius merupakan kejadian luar biasa. "Saya kira kita sebagai bagian masyarakat juga perlu waspada," kata dr Dominicus saat talkshow bertajuk Waspada Hepatitis pada Anak persembahan Granostic by Kortex di Atrium Oval Ciputra World Surabaya, Senin (23/5/2022). Ia berpesan kepada orang tua, apabila mendapati anak mengalami gangguan pencernaan seperti mual dan muntah (apalagi kalau sudah berwarna kuning) dan sakit selama 2-3 hari tak kunjung sembuh agar segera merujuk pada tenaga kesehatan. Tanda-tanda hepatitis pada umumnya yakni demam, mual, menguning dan masih banyak lagi, bila dirasa ada gejala tersebut sebaiknya dapat segera melakukan konsultasi pada dokter untuk dilakukan pemeriksaan.Hepatitis biasa disebabkan oleh infeksi virus hepatitis ke dalam tubuh manusia, hepatitis biasa yaitu tipe A, B, C, D dan E mudah dideteksi dengan tes yang sudah ada sekarang ini. Akan tetapi untuk hepatitis tidak diketahui ini tidak dapat memberikan hasil apapun.Setelah menjalani berbagai pemeriksaan para penderita hepatitis akut tidak menunjukkan hasil positif pada rangkaian tes yang dilakukan, maka bisa segera dirujuk di rumah sakit"Saya kira sudah waktunya untuk konsultasi dengan tenaga kesehatan terdekatnya," imbau dia.Karena memang hingga derik ini belum diketahui sumber penyebaran penyakit. Apakah menular lewat udara atau sebagainya. "Karena memang penyebabnya kita tidak tahu," tandas dr Dominicus. Lalu, bagaimana menanggapi dugaan jika vaksinansi Covid-19 merupakan penyebab penyakit ini ?"Karena yang sakit kebanyakan di bawah lima tahun dan tidak ada vaksin Covid-19 untuk di bawah lima tahun terutama di negara maju mereka nggak pakai, tentu asumsi bahwa ini berhubungan dengan vaksin dengan sendirinya sudah terpatahkan," jelasnya.Pada kesempatan yang sama, Dokter Anak dr Areta Idarto menyarankan agar orang tua tetap menekankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada anak."Terutama lebih ditekankan lagi sejak pandemi Covid-19 harus tetap kita teruskan dan tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan tersebut," kata dr Areta. PHBS tersebut antara lain mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun terutama sebelum makan dan setelah menggunakan fasilitas umum seperti toilet, hindari menggunakan fasilitas umum ketika sedang sakit, hindari berbagi makanan atau alat makan bersama, serta menjaga sistem imun dengan memberikan asupan nutrisi yang lengkap bagi anak-anak. Sedangkan menanggapi kebijakan lepas masker di tempat terbuka yang baru-baru ini diumumkan oleh pemerintah, Dokter Areta justru menyarankan agar orang tua tetap melindungi putra-putrinya dengan tetap memakaikan masker.Dokter May Fanny Tanzilia.Sppk selaku General Manager Granostic by Kortex menjelaskan, Granostic by Kortex ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat dengan memberikan talkshow bertajuk Waspada Hepatitis pada Anak sebagai langkah antisipasi awal agar masyarakat mengerti tentang gejala Hepatitis tersebut."Kami ingin memberikan pelayanan cek kesehatan kepada masyarakat Surabaya yang sekaligus bertujuan dalam mengedukasi masyarakat mengenai maraknya beredarnya penyakit hepatitis yang saat ini ada dimasyarakat agar dapat mengantisipasi hal tersebut, terutama pencegahan pada anak-anak yang rentan terserang hepatitis akut," ucap dia. Sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Hepatitis dapat dicegah dengan menjaga kebersihan, menggunakan perlengkapan makan pribadi jika makan di luar, melakukan cek kesehatan rutin secara rutin dan konsultasi pada dokter bila ada gejala-gejala hepatitis. "Saat ini hepatitis akut dapat menyerang anak-anak dan menimbulkan kematian oleh sebabnya kami ingin memberikan. edukasi ke masyarakat agar mengetahui ciri-ciri dari gejala hepatitis tersebut karena sulitnya deteksi hepatitis akut akan membuat penanganannya lebih kompleks," imbuh dr May.Jika penderita mengalami gejala-gejala tersebut segera periksa ke dokter sehingga membuat kondisinya tidak semakin parah, apalagi anak-anak, Maka sebagai langkah antisipasi dalam penanganan Hepatitis ini Granostic menawarkan paket screening awal hepatitis misterius untuk pemeriksaan SGOT, SGPT, bilirubin total dan urine lengkap serta konsultasi dengan dokter.(*) "Justru karena ada merebaknya penyakit yang baru dan belum kita ketahui penyebabnya, menurut saya kita harus tetap patuh menggunakan masker. Karena menghindarkan diri, mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi tetaplah disiplin dengan protokol kesehatan," kata dia. "Anak-anak kita melihat kita orang dewasa. Mereka mencontoh dan meneladani kita, jadi sebaiknya kita memberikan contoh yang terbaik," imbuh dr Areta.Artikel ini telah terbit di website timesindonesia.co.id dengan judul Hepatitis Akut Serang Anak-anak, Dokter Sarankan Tetap Pakai MaskerPenulis : Lely YuanaEditor : Irfan Anshori Link Artikel
Apresisasi Guru Biologi, Granostic Beri Layanan Kesehatan
Granostic Center mengapresiasi kinerja dan peran aktif guru selama pandemi Covid-19 dengan memberikan fasilitas serta layanan kesehatan yang komprehensif untuk guru, dan menyediakan sistem pelayanan terpadu dengan memudahkan akses bagi para pengajar.Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Granostic Center dengan Yayasan Guru yang dihadiri 75 guru, mayoritas guru Biologi."Kami mengapresiasi para guru ini yang menjadi ujung tombak dalam kepanjangan informasi mengenai kesehatan dari para tenaga ahli medis ke murid maupun orang tua murid untuk pencegahan virus yang ada saat ini," kata Manager Granostic Center, May Fanny Tanzilia, melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Minggu (12/12).Menurutnya, perjuangan para guru yang harus mengubah metode mengajar dari tatap muka menjadi belajar dari rumah, bukanlah hal mudah. Karena itu, pihaknya berharap fasilitas serta layanan kesehatan yang disediakan bisa dimanfaatkan optimal oleh para guru."Kami juga mengadakan pameran mulai 12-14 Desember 2021 di lantai L2, BG Junction Surabaya dengan promo paket yang hanya bisa ditemukan di stan kami," tuturnya."Mulai dari cek kesehatan lengkap dengan harga Rp. 547 ribu dan pemeriksaan virus Covid-19 yang juga dapat mendeteksi virus terbaru yaitu Omicron. Selama pameran ini, kami juga telah mempersiapakan dokter yang selalu standby di acara ini untuk membantu proses berlangsung kegiatan ini," paparnya menambahkan. (diy/mar)Artikel ini telah tayang di Bangsaonline.com dengan judul Apresisasi Guru Biologi, Granostic Beri Layanan Kesehatan Wartawan : Dyah NisaEditor : Rohman Link Artikel 
Granostic Center Jadi Klinik Pertama di Indonesia yang Buka Layanan Kesehatan 24 Jam
Menjawab kebutuhan masyarakat akan akses layanan kesehatan yang dapat dijangkau kapan saja, Granostic Center membuka layanan kesehatan selama 24 jam nonstop. "Seperti kita tahu, di era pandemi seperti sekarang, masyarakat lebih peduli dengan kesehatan masing-masing. Namun, karena keterbatasan waktu, mereka tidak bisa menjangkau layanan tes kesehatan di klinik," terang Manager Granostic Center Surabaya, dr May Fanny Tanzilia Sp PK, Senin (29/3/2021)Sementara itu, yang saat ini bisa memberikan layanan selama 24 jam hanya rumah sakit. Sedangkan klinik laboratorium belum ada."Meski di rumah sakit buka 24 jam, tapi di masa pandemi seperti sekarang, orang pasti takut untuk datang ke sana," imbuh May.Ia menambahkan, layanan tes kesehatan 24 jam juga cocok untuk masyarakat yang butuh akses cepat dan mendadak. Misalnya, untuk bepergian.Selain layanan tes untuk COVID-19 seperti, Swab PCR, Saliva PCR, Swab Antigen, dan Antibodi, Granostic Center juga melayani layanan medical check-up, hematologi, dan beberapa tes kesehatan lainnya.Ke depannya, Granostic Center berencana meluncurkan aplikasi yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat."Kami ingin memberi energi baru untuk laboratorium klinik di Indonesia dengan meluncurkan aplikasi yang dapat diakses langsung dari genggaman," tutupnya.Artikel ini telah tayang di Tribunsuryawiki.com dengan judul Granostic Center Jadi Klinik Pertama di Indonesia yang Buka Layanan Kesehatan 24 JamPenulis: Akira TandikaEditor: eben haezerLink Artikel Asli
Waspada Flurona Lebih Berbahaya
Tidak hanya harus waspada Omicron, Flurona juga patut diwaspadai. Flurona masuk ke dalam gabungan dari Influenza dan Corona! Simak postingan yang satu ini biar Sobat Granostic bisa lebih awas dan berhati hati akan bahaya yang lebih di zaman pandemi seperti sekarang.Flurona sering kali terjadi pada kondisi seseorang mengalami koinfeksi atau infeksi ganda dari virus influenza dan SARS-CoV-2. Ditemukannya suatu kasus untuk pertama kalinya yang terjadi pada ibu hamil. Masyarakat di beberapa negara tertentu masih menganggap hal tersebut sesuatu yang harus diperhatikan, meskipun isu mengenai virus SARS-CoV-2 sedikit mereda. 
Home Service
Loading
Toast Message