Jl. Dharmahusada No.146, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285

Berita Granostic Diagnostic Center

Dampingi Kecantikan di Luar dengan Healthy Inside Sejak Dini
SURYA.co.id | SURABAYA - Tren penggunaan kosmetik untuk mempercantik diri terus mengalami peningkatan.Namun kecantikan dari dalam, dengan tubuh yang sehat, saat ini juga menjadi kebutuhan yang tak kalah penting."Hal inilah yang membuat kami terus agresif mengedukasi masyarakat pentingnya mengetahui kesehatan dari dalam. Mulai dari identifikasi hingga melakukan antisipasi terhadap kesehatan," kata dr May Fanny Tanzila, Sp.PK (K), atau yang akrab disapa dr May, General Manager Granostic Clinic Surabaya, Senin (6/6/2022).Identifikasi tentunya dengan melakukan pemeriksaan sejak dini, baik itu ada keluhan maupun tidak ada keluhan.Tidak ada keluhan, identifikasi kesehatan dari dalam bisa dilakukan dengan pemeriksaan General atau Medical Check Up (MCU)."Saat ini sudah ada banyak pilihan MCU. Mulai yang paling sederhana hingga yang lengkap," ujar dr May.Selanjutnya bila ditemukan atau teridentifikasi mengalami masalah kesehatan, bisa langsung dilakukan pemeriksaan lanjutan hingga pengobatan.Sementara itu antisipasi atau pencegahan, bisa dilakukan dengan adanya vaksinasi."Termasuk vaksinasi Covid 19 yang lagi digeber pemerintah ini juga bagian dari antisipasi. Nah, kami juga ada vaksin-vaksin yang bisa dipilih untuk masyarakat yang ingin menjaga kesehatan dirinya," jelas dr May.Saat ini yang sedang dikenalkan dr May lewat Granostic Clinic adalah layanan vaksin HPV atau Human Papillomavirus, yaitu vaksin yang bisa diberikan kepada anak-anak yang memasuki usia remaja baik perempuan maupun laki-laki, serta orang dewasa yang belum lengkap atau belum pernah mendapatkan vaksin HPV."HPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi kulit, termasuk kutil kelamin. Virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit penderita, terutama ketika berhubungan seksual," jelas dr May.Selain infeksi kulit, virus HPV juga dapat menyebabkan beberapa jenis kanker di bagian belakang tenggorokan, pangkal lidah, amandel, dan di organ kelamin, seperti kanker serviks, vulva, vagina, penis, dan anus."Nah di Indonesia, banyak ditemukan kasus perempuan dengan kanker serviks yang biasanya sudah di stadium lanjut. Sehingga penanganannya juga sudah sulit," ungkap dr May.Karena itu demi perlindungan sejak dini, saat ini edukasi vaksin HPV sangat diagresifkan.Apalagi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) atas rekomendasi World Health Organization (WHO) telah memasukkan vaksin HPV ke dalam program imunisasi dasar lengkap.Meski tidak dapat mengobati infeksi virus HPV, vaksinasi ini sangat bermanfaat untuk mencegah dan menurunkan jumlah kasus kanker genital, terutama kanker serviks."Dan respon masyarakat yang datang ke Granostic Clinic terkait vaksin HPV ini lumayan ya. Terlihat masyarakat mulai aware, meski masih dari kalangan masyarakat menengah ke atas," beber dr May.Di Granostic Clinic, ada paket vaksin HPV yang digabungkan dengan pemeriksaan pap smear.Pap smear adalah prosedur untuk mendeteksi kanker rahim atau servick pada wanita.Prosedur ini bisa menemukan ssl-sel abnormal (sel pra kanker) pada leher rahim yang akan berkembang menjadi kanker."Vaksin HPV dan pap smear hanyalah satu diantara banyak hal yang perlu dilakukan masyarakat dalam menjaga kesehatan tubuhnya dari dalam. Banyak hal lainnya dan kami ada di Granostic Clinic," pungkas dr May.Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Dampingi Kecantikan di Luar dengan Healthy Inside Sejak Dini, https://surabaya.tribunnews.com/2022/06/06/dampingi-kecantikan-di-luar-dengan-healthy-inside-sejak-dini?page=2.Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Hepatitis Akut Serang Anak-anak, Dokter Sarankan Tetap Pakai Masker
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Merebaknya penyakit hepatitis tidak diketahui penyebabnya kini telah menjadi buah bibir dan perhatian khusus oleh masyarakat.Penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Namun cenderung menyerang usia di bawah 16 tahun yang kekebalan pada rentang usia tersebut belum begitu kuat.Gejala hepatitis akut di antaranya demam, mual, muntah, diare bahkan kulitnya kuning.Dokter Spesialis Anak, Dr Dominicus mengatakan, World Health Organization (WHO) telah menyatakan bahwa hepatitis misterius merupakan kejadian luar biasa. "Saya kira kita sebagai bagian masyarakat juga perlu waspada," kata dr Dominicus saat talkshow bertajuk Waspada Hepatitis pada Anak persembahan Granostic by Kortex di Atrium Oval Ciputra World Surabaya, Senin (23/5/2022). Ia berpesan kepada orang tua, apabila mendapati anak mengalami gangguan pencernaan seperti mual dan muntah (apalagi kalau sudah berwarna kuning) dan sakit selama 2-3 hari tak kunjung sembuh agar segera merujuk pada tenaga kesehatan. Tanda-tanda hepatitis pada umumnya yakni demam, mual, menguning dan masih banyak lagi, bila dirasa ada gejala tersebut sebaiknya dapat segera melakukan konsultasi pada dokter untuk dilakukan pemeriksaan.Hepatitis biasa disebabkan oleh infeksi virus hepatitis ke dalam tubuh manusia, hepatitis biasa yaitu tipe A, B, C, D dan E mudah dideteksi dengan tes yang sudah ada sekarang ini. Akan tetapi untuk hepatitis tidak diketahui ini tidak dapat memberikan hasil apapun.Setelah menjalani berbagai pemeriksaan para penderita hepatitis akut tidak menunjukkan hasil positif pada rangkaian tes yang dilakukan, maka bisa segera dirujuk di rumah sakit"Saya kira sudah waktunya untuk konsultasi dengan tenaga kesehatan terdekatnya," imbau dia.Karena memang hingga derik ini belum diketahui sumber penyebaran penyakit. Apakah menular lewat udara atau sebagainya. "Karena memang penyebabnya kita tidak tahu," tandas dr Dominicus. Lalu, bagaimana menanggapi dugaan jika vaksinansi Covid-19 merupakan penyebab penyakit ini ?"Karena yang sakit kebanyakan di bawah lima tahun dan tidak ada vaksin Covid-19 untuk di bawah lima tahun terutama di negara maju mereka nggak pakai, tentu asumsi bahwa ini berhubungan dengan vaksin dengan sendirinya sudah terpatahkan," jelasnya.Pada kesempatan yang sama, Dokter Anak dr Areta Idarto menyarankan agar orang tua tetap menekankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada anak."Terutama lebih ditekankan lagi sejak pandemi Covid-19 harus tetap kita teruskan dan tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan tersebut," kata dr Areta. PHBS tersebut antara lain mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun terutama sebelum makan dan setelah menggunakan fasilitas umum seperti toilet, hindari menggunakan fasilitas umum ketika sedang sakit, hindari berbagi makanan atau alat makan bersama, serta menjaga sistem imun dengan memberikan asupan nutrisi yang lengkap bagi anak-anak. Sedangkan menanggapi kebijakan lepas masker di tempat terbuka yang baru-baru ini diumumkan oleh pemerintah, Dokter Areta justru menyarankan agar orang tua tetap melindungi putra-putrinya dengan tetap memakaikan masker.Dokter May Fanny Tanzilia.Sppk selaku General Manager Granostic by Kortex menjelaskan, Granostic by Kortex ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat dengan memberikan talkshow bertajuk Waspada Hepatitis pada Anak sebagai langkah antisipasi awal agar masyarakat mengerti tentang gejala Hepatitis tersebut."Kami ingin memberikan pelayanan cek kesehatan kepada masyarakat Surabaya yang sekaligus bertujuan dalam mengedukasi masyarakat mengenai maraknya beredarnya penyakit hepatitis yang saat ini ada dimasyarakat agar dapat mengantisipasi hal tersebut, terutama pencegahan pada anak-anak yang rentan terserang hepatitis akut," ucap dia. Sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Hepatitis dapat dicegah dengan menjaga kebersihan, menggunakan perlengkapan makan pribadi jika makan di luar, melakukan cek kesehatan rutin secara rutin dan konsultasi pada dokter bila ada gejala-gejala hepatitis. "Saat ini hepatitis akut dapat menyerang anak-anak dan menimbulkan kematian oleh sebabnya kami ingin memberikan. edukasi ke masyarakat agar mengetahui ciri-ciri dari gejala hepatitis tersebut karena sulitnya deteksi hepatitis akut akan membuat penanganannya lebih kompleks," imbuh dr May.Jika penderita mengalami gejala-gejala tersebut segera periksa ke dokter sehingga membuat kondisinya tidak semakin parah, apalagi anak-anak, Maka sebagai langkah antisipasi dalam penanganan Hepatitis ini Granostic menawarkan paket screening awal hepatitis misterius untuk pemeriksaan SGOT, SGPT, bilirubin total dan urine lengkap serta konsultasi dengan dokter.(*) "Justru karena ada merebaknya penyakit yang baru dan belum kita ketahui penyebabnya, menurut saya kita harus tetap patuh menggunakan masker. Karena menghindarkan diri, mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi tetaplah disiplin dengan protokol kesehatan," kata dia. "Anak-anak kita melihat kita orang dewasa. Mereka mencontoh dan meneladani kita, jadi sebaiknya kita memberikan contoh yang terbaik," imbuh dr Areta.Artikel ini telah terbit di website timesindonesia.co.id dengan judul Hepatitis Akut Serang Anak-anak, Dokter Sarankan Tetap Pakai MaskerPenulis : Lely YuanaEditor : Irfan Anshori Link Artikel
Apresisasi Guru Biologi, Granostic Beri Layanan Kesehatan
Granostic Center mengapresiasi kinerja dan peran aktif guru selama pandemi Covid-19 dengan memberikan fasilitas serta layanan kesehatan yang komprehensif untuk guru, dan menyediakan sistem pelayanan terpadu dengan memudahkan akses bagi para pengajar.Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Granostic Center dengan Yayasan Guru yang dihadiri 75 guru, mayoritas guru Biologi."Kami mengapresiasi para guru ini yang menjadi ujung tombak dalam kepanjangan informasi mengenai kesehatan dari para tenaga ahli medis ke murid maupun orang tua murid untuk pencegahan virus yang ada saat ini," kata Manager Granostic Center, May Fanny Tanzilia, melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Minggu (12/12).Menurutnya, perjuangan para guru yang harus mengubah metode mengajar dari tatap muka menjadi belajar dari rumah, bukanlah hal mudah. Karena itu, pihaknya berharap fasilitas serta layanan kesehatan yang disediakan bisa dimanfaatkan optimal oleh para guru."Kami juga mengadakan pameran mulai 12-14 Desember 2021 di lantai L2, BG Junction Surabaya dengan promo paket yang hanya bisa ditemukan di stan kami," tuturnya."Mulai dari cek kesehatan lengkap dengan harga Rp. 547 ribu dan pemeriksaan virus Covid-19 yang juga dapat mendeteksi virus terbaru yaitu Omicron. Selama pameran ini, kami juga telah mempersiapakan dokter yang selalu standby di acara ini untuk membantu proses berlangsung kegiatan ini," paparnya menambahkan. (diy/mar)Artikel ini telah tayang di Bangsaonline.com dengan judul Apresisasi Guru Biologi, Granostic Beri Layanan Kesehatan Wartawan : Dyah NisaEditor : Rohman Link Artikel 
Granostic Center Jadi Klinik Pertama di Indonesia yang Buka Layanan Kesehatan 24 Jam
Menjawab kebutuhan masyarakat akan akses layanan kesehatan yang dapat dijangkau kapan saja, Granostic Center membuka layanan kesehatan selama 24 jam nonstop. "Seperti kita tahu, di era pandemi seperti sekarang, masyarakat lebih peduli dengan kesehatan masing-masing. Namun, karena keterbatasan waktu, mereka tidak bisa menjangkau layanan tes kesehatan di klinik," terang Manager Granostic Center Surabaya, dr May Fanny Tanzilia Sp PK, Senin (29/3/2021)Sementara itu, yang saat ini bisa memberikan layanan selama 24 jam hanya rumah sakit. Sedangkan klinik laboratorium belum ada."Meski di rumah sakit buka 24 jam, tapi di masa pandemi seperti sekarang, orang pasti takut untuk datang ke sana," imbuh May.Ia menambahkan, layanan tes kesehatan 24 jam juga cocok untuk masyarakat yang butuh akses cepat dan mendadak. Misalnya, untuk bepergian.Selain layanan tes untuk COVID-19 seperti, Swab PCR, Saliva PCR, Swab Antigen, dan Antibodi, Granostic Center juga melayani layanan medical check-up, hematologi, dan beberapa tes kesehatan lainnya.Ke depannya, Granostic Center berencana meluncurkan aplikasi yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat."Kami ingin memberi energi baru untuk laboratorium klinik di Indonesia dengan meluncurkan aplikasi yang dapat diakses langsung dari genggaman," tutupnya.Artikel ini telah tayang di Tribunsuryawiki.com dengan judul Granostic Center Jadi Klinik Pertama di Indonesia yang Buka Layanan Kesehatan 24 JamPenulis: Akira TandikaEditor: eben haezerLink Artikel Asli
Waspada Flurona Lebih Berbahaya
Tidak hanya harus waspada Omicron, Flurona juga patut diwaspadai. Flurona masuk ke dalam gabungan dari Influenza dan Corona! Simak postingan yang satu ini biar Sobat Granostic bisa lebih awas dan berhati hati akan bahaya yang lebih di zaman pandemi seperti sekarang.Flurona sering kali terjadi pada kondisi seseorang mengalami koinfeksi atau infeksi ganda dari virus influenza dan SARS-CoV-2. Ditemukannya suatu kasus untuk pertama kalinya yang terjadi pada ibu hamil. Masyarakat di beberapa negara tertentu masih menganggap hal tersebut sesuatu yang harus diperhatikan, meskipun isu mengenai virus SARS-CoV-2 sedikit mereda. 
Home Service
Loading
Toast Message