Jl. Dharmahusada No.146, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285

Apa Itu Tumor Laring? Kenali Yuk Secara Lengkap

Apa Itu Tumor Laring? Kenali Yuk Secara Lengkap

Pernakah suara Anda yang selama ini terdengar lancar tiba-tiba menjadi serak tanpa sebab yang jelas? Mungkin awalnya terdengar sepele, tapi jika berlangsung lama dan disertai gejala lain bisa jadi ini tanda adanya masalah serius. Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah tumor laring, yang bisa memengaruhi kemampuan berbicara dan bernapas.
Tumor laring terjadi ketika ada keadaan abnormal di area pita suara atau kotak suara. Kondisi ini bisa jinak maupun ganas, bergantung pada sifat sel yang berkembang di dalamnya. Letaknya yang vital, membuat gangguan pada laring bisa berdampak besar pada kehidupan sehari-hari.
Memahami tumor laring secara mendalam sangat penting agar Anda bisa mengenali gejalanya sejak dini. Mari membahas lebih lanjut penyebab, gejala, serta cara pencegahan dan pengobatan tumor laring. Dengan informasi yang tepat, Anda akan bisa lebih waspada dan menjaga kesehatan suara Anda dengan lebih baik.

Pengertian Tumor Laring

Tumor laring adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang terjadi di laring atau kotak suara, yang terletak di tenggorokan bagian atas. Tumor ini bisa bersifat jinak, tidak menyebar dan tidak berbahaya, maupun ganas yang dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Laring adalah bagian penting dari tenggorokan yang berperan sebagai penghubung antara trakea dan saluran napas atas. Tak hanya itu, area ini juga menjadi rumah bagi pita suara, yang memungkinkan seseorang berbicara dan mengeluarkan berbagai nada suara. Jadi, adanya tumor di area ini bisa menyebabkan berbagai gangguan, seperti suara serak, sulit bernapas, atau rasa tidak nyaman di tenggorokan.
Memahami tumor laring dengan baik dapat membantu Anda mengenali gejalanya sejak dini dan mencari penanganan yang tepat sebelum kondisinya semakin parah.

Gejala dan Ciri-Ciri Tumor Laring

Mengenali gejala tumor laring sejak dini sangat penting untuk mencegah kondisi yang lebih serius. Gangguan pada laring sering kali dianggap sepele. Padahal, jika dibiarkan tanpa penanganan, gejala ini bisa berkembang dan mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan berisiko fatal.

1. Suara serak atau perubahan suara

Suara yang terdengar serak atau melemah bisa menjadi tanda awal tumor laring. Kondisi ini terjadi karena pertumbuhan jaringan abnormal mengganggu pita suara. Jika suara serak berlangsung lebih dari dua minggu tanpa penyebab jelas, sebaiknya waspada.
Pada beberapa kasus, suara bisa menghilang sama sekali. Perubahan suara ini sering kali disertai dengan rasa tidak nyaman di tenggorokan. Jika tidak ditangani, gejalanya bisa semakin parah seiring waktu.

2. Kesulitan menelan atau rasa nyeri saat menelan

Tumor laring dapat menyebabkan rasa sakit saat menelan makanan atau minuman. Hal ini terjadi karena pertumbuhan jaringan yang menekan saluran tenggorokan. Beberapa orang juga merasakan sensasi seperti ada yang mengganjal.
Kesulitan menelan bisa semakin buruk jika tumor membesar. Akibatnya, pasien bisa mengalami penurunan berat badan karena kurang makan.

3. Sesak napas atau napas berbunyi (stridor)

Tumor yang tumbuh di laring bisa menyempitkan jalur pernapasan. Akibatnya, seseorang bisa mengalami kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas. Pada beberapa kasus, muncul suara napas berbunyi atau stridor.
Stridor terjadi karena udara sulit melewati saluran yang menyempit. Jika kondisi ini semakin parah, pasien bisa mengalami sesak napas yang mengancam nyawa.

4. Batuk kronis atau batuk berdarah

Batuk yang tidak kunjung sembuh bisa menjadi tanda tumor laring. Gejala ini sering kali disertai dengan sensasi gatal atau nyeri di tenggorokan. Pada kondisi yang lebih parah, batuk bisa mengeluarkan darah.
Hal tersebut menandakan adanya iritasi atau luka di jaringan laring. Batuk kronis juga dapat menyebabkan kelelahan dan gangguan tidur.

5. Benjolan di leher yang tidak kunjung hilang

Munculnya benjolan di leher bisa menjadi tanda tumor laring yang sudah berkembang. Benjolan ini terbentuk akibat pembesaran kelenjar getah bening yang bereaksi terhadap sel tumor.
Biasanya, benjolan terasa keras dan tidak nyeri pada awalnya. Namun, seiring waktu, ukurannya bisa membesar dan menimbulkan rasa tidak nyaman.

6. Nyeri tenggorokan yang terus-menerus

Nyeri tenggorokan yang tidak kunjung membaik bisa menjadi salah satu gejala tumor laring. Rasa sakit ini sering kali bertambah parah saat berbicara atau menelan makanan.
Berbeda dengan sakit tenggorokan biasa, nyerinya cenderung menetap dan tidak membaik dengan obat biasa. Beberapa orang juga merasakan sensasi seperti ada benda asing di tenggorokan.

7. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

Tumor laring bisa menyebabkan penurunan berat badan secara drastis tanpa alasan yang jelas. Hal ini terjadi karena kesulitan menelan yang membuat asupan makanan berkurang. Selain itu, tubuh juga menggunakan lebih banyak energi untuk melawan penyakit.
Penurunan berat badan yang tidak disengaja sering kali menjadi tanda bahwa kondisi kesehatan sedang terganggu. Jika berat badan turun secara signifikan tanpa perubahan pola makan atau aktivitas, perlu diwaspadai.

Penyebab Tumor Laring

Mengetahui penyebab tumor laring dapat membantu kita lebih waspada dan mencegah risikonya sejak dini. Penyakit ini tidak muncul begitu saja, tetapi berkembang akibat berbagai faktor, bahkan kebiasaan sehari-hari tanpa disadari bisa meningkatkan peluang terjadinya tumor laring. Berikut ini penyebab tumor laring yang perlu Anda ketahui.

1. Infeksi HPV (Human Papillomavirus)

HPV adalah virus yang dapat menyebabkan pertumbuhan jaringan abnormal di berbagai bagian tubuh, termasuk laring. Beberapa jenis HPV diketahui berhubungan dengan perkembangan tumor di saluran pernapasan. Virus ini dapat menyebar melalui kontak langsung, terutama melalui hubungan intim atau kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi.
Infeksi HPV pada laring sering kali tidak menimbulkan gejala awal yang jelas. Namun, seiring waktu, bisa menyebabkan perubahan suara, kesulitan bernapas, atau munculnya benjolan.

2. Merokok dan konsumsi alkohol

Merokok merupakan salah satu penyebab utama tumor laring karena mengandung zat beracun yang merusak sel-sel di tenggorokan. Asap rokok dapat mengiritasi laring dan memicu pertumbuhan jaringan abnormal dalam jangka panjang. Konsumsi alkohol berlebihan juga meningkatkan risiko karena dapat melemahkan jaringan dan memperparah efek racun dari rokok.
Kombinasi rokok dan alkohol bahkan bisa mempercepat perkembangan tumor laring. Banyak kasus tumor laring ditemukan pada perokok berat atau mereka yang sering mengonsumsi minuman beralkohol.

3. Paparan zat berbahaya

Beberapa orang yang bekerja di lingkungan dengan paparan zat kimia berisiko lebih tinggi terkena tumor laring. Zat seperti asbes, debu kayu, uap bahan kimia, dan asap industri dapat masuk ke saluran pernapasan dan merusak jaringan laring. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan iritasi kronis yang memicu pertumbuhan sel abnormal.
Pekerja di pabrik, industri tekstil, atau pertambangan sering kali terpapar bahan-bahan ini tanpa perlindungan yang cukup. Menggunakan masker dan menjaga kebersihan lingkungan kerja sangat penting untuk mengurangi risiko.

4. Refluks asam lambung (GERD)

GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan dan bisa mencapai laring. Asam ini dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada jaringan laring jika terjadi secara berulang. Dalam jangka panjang, iritasi kronis ini bisa memicu perubahan pada sel-sel laring.
Gejala GERD seperti nyeri tenggorokan, suara serak, dan sensasi terbakar bisa menjadi tanda awal masalah. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat meningkatkan risiko tumbuhnya tumor di laring.

5. Riwayat keluarga

Faktor genetik juga berperan dalam risiko seseorang terkena tumor laring. Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami tumor atau kanker laring, kemungkinan seseorang terkena penyakit ini bisa lebih tinggi.
Hal ini terjadi karena adanya kecenderungan genetik yang membuat sel lebih rentan terhadap pertumbuhan abnormal. Namun, memiliki riwayat keluarga bukan berarti pasti akan terkena tumor laring.

6. Kebiasaan berbicara atau menyanyi dengan suara keras secara berlebihan

Menggunakan suara dengan berlebihan, seperti sering berteriak atau menyanyi dengan teknik yang tidak tepat, dapat merusak pita suara. Jika dilakukan terus-menerus, jaringan laring bisa mengalami peradangan kronis. Peradangan ini dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel laring yang berisiko berkembang menjadi tumor.

Cara Mengatasi Tumor Laring

Mengatasi tumor laring memerlukan penanganan yang tepat sesuai dengan tingkat keparahannya. Semakin cepat tumor laring terdeteksi, semakin besar peluang untuk mendapatkan pengobatan yang efektif. Lalu, bagaimana cara mengatasi tumor laring? Yuk, cari tahu lebih lanjut pada penjelasan berikut ini.

1. Terapi obat-obatan

Pada tahap awal, tumor laring bisa dikendalikan dengan obat-obatan tertentu. Dokter mungkin meresepkan obat untuk mengurangi peradangan dan menghambat pertumbuhan sel abnormal. Jika tumor disebabkan oleh infeksi HPV, obat antivirus bisa menjadi pilihan.
Selain itu, obat untuk mengatasi refluks asam lambung juga sering diberikan agar iritasi laring tidak semakin parah. Pengobatan ini biasanya dikombinasikan dengan terapi lain untuk hasil yang lebih efektif. Konsultasi dengan dokter sangat penting agar pengobatan sesuai dengan kondisi masing-masing pasien.

2. Bedah pengangkatan tumor

Jika tumor laring sudah berkembang, operasi mungkin menjadi pilihan utama. Prosedur ini bertujuan mengangkat jaringan tumor agar tidak menyebar ke area lain. Ada berbagai jenis operasi, mulai dari pengangkatan sebagian hingga seluruh laring, tergantung pada ukuran tumor.
Pasca Operasi, pasien mungkin memerlukan terapi tambahan untuk membantu pemulihan. Operasi ini bisa memengaruhi kemampuan bicara dan menelan, sehingga perlu persiapan mental dan fisik. Dengan perawatan yang tepat, banyak pasien tetap bisa beradaptasi dan menjalani hidup dengan normal.

3. Terapi radiasi

Terapi radiasi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk menghancurkan sel tumor di laring. Metode ini sering digunakan untuk tumor kecil atau sebagai langkah setelah operasi untuk memastikan tidak ada sel kanker yang tersisa. Prosedur ini dilakukan secara bertahap dalam beberapa sesi yang dijadwalkan oleh dokter.
Efek sampingnya bisa berupa suara serak, nyeri tenggorokan, atau kesulitan menelan. Meskipun begitu, terapi ini cukup efektif dalam menghambat pertumbuhan tumor. Pemantauan rutin diperlukan untuk memastikan kondisi pasien tetap stabil.

4. Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat-obatan khusus untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker. Biasanya, metode ini diberikan jika tumor sudah menyebar ke area lain atau tidak bisa diangkat dengan operasi. Obat kemoterapi bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau pil sesuai kebutuhan pasien.
Efek samping yang umum, meliputi mual, rambut rontok, dan penurunan daya tahan tubuh. Meskipun berat, terapi ini sering dikombinasikan dengan radiasi untuk hasil yang lebih optimal. Pemantauan dokter secara berkala diperlukan agar dosis dan efeknya tetap terkontrol.

5. Terapi suara

Setelah menjalani pengobatan, terutama operasi laring, pasien mungkin mengalami perubahan suara. Terapi suara bertujuan membantu pasien beradaptasi dan melatih kembali kemampuan berbicara. Ahli terapi akan mengajarkan teknik berbicara yang lebih efisien agar suara tetap terdengar jelas.
Dalam beberapa kasus, alat bantu suara juga bisa digunakan untuk membantu komunikasi. Proses ini membutuhkan kesabaran dan latihan yang rutin. Dengan terapi yang tepat, pasien tetap bisa berkomunikasi dengan baik meskipun mengalami perubahan pada laring.

Pentingnya Deteksi Dini Tumor Laring

Mendeteksi tumor laring sejak dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Semakin cepat tumor ditemukan, semakin mudah penanganannya. Pada tahap awal, tumor masih kecil dan lebih responsif terhadap pengobatan.
Sebaliknya, jika dibiarkan, tumor bisa membesar dan menyebar ke area lain. Gejala awal seperti suara serak, nyeri tenggorokan, atau benjolan di leher tidak boleh diabaikan. Dengan deteksi dini, pasien bisa mendapatkan pengobatan yang lebih efektif dan mengurangi risiko komplikasi.

Pemeriksaan rutin ke dokter THT

Mengunjungi dokter THT secara rutin bisa membantu mendeteksi masalah pada laring lebih awal. Dokter akan memeriksa kondisi suara, tenggorokan, dan tanda-tanda lain yang mencurigakan. Jika ada keluhan seperti suara serak berkepanjangan atau kesulitan menelan, pemeriksaan lebih lanjut bisa dilakukan.
Pemeriksaan rutin sangat disarankan bagi perokok, orang yang sering berbicara dengan suara keras, atau memiliki riwayat keluarga dengan tumor laring. Dengan pemeriksaan yang teratur, perubahan kecil pada laring bisa diketahui sebelum berkembang menjadi tumor yang lebih serius. Tindakan pencegahan ini dapat menyelamatkan banyak nyawa.

Endoskopi laring

Endoskopi laring adalah prosedur untuk melihat kondisi laring secara langsung menggunakan alat berupa kamera kecil. Alat ini dimasukkan melalui mulut atau hidung untuk memeriksa apakah ada pertumbuhan jaringan abnormal. Proses ini relatif cepat dan tidak menyebabkan rasa sakit yang berlebihan.
Jika ditemukan kelainan, dokter bisa langsung mengambil langkah lanjutan. Endoskopi laring sering digunakan untuk memastikan penyebab suara serak atau gangguan pernapasan. Dengan prosedur ini, tumor bisa dideteksi lebih awal sebelum berkembang menjadi lebih parah.

Biopsi

Jika ditemukan jaringan abnormal di laring, biopsi dilakukan untuk memastikan apakah jaringan tersebut bersifat jinak atau ganas. Dalam prosedur ini, dokter mengambil sampel kecil dari jaringan laring untuk diperiksa di laboratorium. Hasil biopsi akan membantu menentukan jenis dan tingkat keparahan tumor.
Proses ini penting untuk menentukan pengobatan yang paling efektif. Meskipun terdengar menakutkan, biopsi adalah prosedur yang aman dan sangat membantu dalam diagnosis. Dengan hasil yang akurat, dokter bisa mengambil keputusan terbaik untuk perawatan pasien.

Tes HPV

Infeksi HPV bisa menjadi salah satu penyebab tumor laring, sehingga tes HPV penting untuk mendeteksi adanya virus ini. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel dari area tenggorokan untuk diperiksa di laboratorium. Jika HPV terdeteksi, dokter bisa menentukan apakah virus tersebut berisiko menyebabkan tumor.
Tes ini sangat disarankan bagi mereka yang sering mengalami gangguan tenggorokan tanpa sebab yang jelas. Dengan mengetahui keberadaan HPV lebih awal, langkah pencegahan dan pengobatan bisa dilakukan lebih cepat. Vaksinasi HPV juga dapat membantu mengurangi risiko terkena tumor laring akibat infeksi virus ini.

Solusi Pencegahan dengan Vaksin HPV

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, termasuk dalam kasus tumor laring yang terkait dengan infeksi HPV. Salah satu cara efektif untuk mengurangi risiko adalah dengan vaksinasi HPV, yang dapat melindungi tubuh dari jenis virus penyebab pertumbuhan sel abnormal.

Vaksin ini telah terbukti mampu menekan angka kejadian berbagai jenis kanker, termasuk yang menyerang laring.
Banyak orang belum menyadari bahwa HPV bukan hanya berbahaya bagi kesehatan reproduksi, tetapi juga bisa memengaruhi saluran pernapasan. Oleh karena itu, mendapatkan vaksin HPV sejak dini dapat menjadi langkah pencegahan yang penting. Dengan perlindungan yang tepat, risiko terkena tumor laring akibat infeksi virus ini bisa diminimalkan secara signifikan.

Manfaat Vaksin HPV

1. Mencegah infeksi HPV yang bisa menyebabkan tumor laring

Vaksin HPV membantu melindungi tubuh dari infeksi virus yang dapat memicu pertumbuhan sel abnormal. Infeksi HPV tidak hanya menyerang area reproduksi, tetapi juga bisa memengaruhi laring dan saluran pernapasan. Jika virus ini masuk ke dalam tubuh, sel-sel di laring bisa mengalami perubahan yang berisiko menjadi tumor.
Dengan vaksinasi, tubuh membentuk kekebalan yang mencegah virus HPV berkembang. Pencegahan sejak dini sangat penting untuk menghindari risiko jangka panjang. Vaksin ini direkomendasikan bagi remaja dan orang dewasa yang belum terpapar HPV.

2. Mengurangi risiko pertumbuhan jaringan abnormal di saluran pernapasan

HPV dapat menyebabkan perubahan pada jaringan di tenggorokan dan laring. Jika tidak dicegah, infeksi ini bisa memicu pembentukan tumor atau gangguan pernapasan lainnya. Dengan vaksinasi, kemungkinan HPV berkembang di tubuh menjadi lebih kecil.
Hal ini membantu menjaga kesehatan laring serta mengurangi risiko komplikasi serius. Selain itu, vaksin juga mengurangi kemungkinan penyebaran virus ke orang lain. Perlindungan ini sangat bermanfaat, terutama bagi mereka yang sering mengalami gangguan tenggorokan.

3. Melindungi dari jenis kanker lain yang disebabkan oleh HPV, seperti kanker serviks dan kanker orofaring

HPV tidak hanya berhubungan dengan tumor laring, tetapi juga dapat menyebabkan berbagai jenis kanker lainnya. Salah satunya adalah kanker serviks pada wanita, yang merupakan salah satu jenis kanker paling umum. Selain itu, HPV juga dikaitkan dengan kanker orofaring yang menyerang bagian belakang tenggorokan.
Dengan vaksinasi, tubuh mendapatkan perlindungan terhadap berbagai jenis kanker yang berhubungan dengan HPV. Hal ini menjadi langkah pencegahan yang efektif bagi pria maupun wanita. Vaksin ini direkomendasikan oleh banyak tenaga medis sebagai perlindungan kesehatan jangka panjang.

4. Aman dan efektif untuk pria maupun wanita

Vaksin HPV telah melewati berbagai penelitian dan terbukti aman digunakan untuk semua gender. Baik pria maupun wanita bisa mendapatkan manfaat perlindungan dari infeksi HPV. Efek sampingnya umumnya ringan, seperti nyeri di area suntikan atau sedikit demam.
Keamanan vaksin ini telah diuji oleh berbagai lembaga kesehatan dunia, termasuk WHO dan FDA. Dengan jadwal vaksinasi yang tepat, efektivitasnya dalam mencegah infeksi HPV sangat tinggi. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk menunda perlindungan diri dengan vaksin ini.

Baca Juga: Apakah Tumor Laring Bisa Sembuh? Begini Solusinya

Periksa dan Konsultasi di Granostic Surabaya

Jika ingin mendapatkan vaksin HPV dan melakukan cek kesehatan laring, berkonsultasi dengan dokter adalah langkah pertama yang tepat. Granostic Surabaya menyediakan layanan pemeriksaan dan vaksinasi HPV bagi siapa saja yang ingin melindungi diri dari infeksi ini. Tenaga medis profesional siap memberikan informasi lengkap tentang manfaat dan prosedur vaksinasi.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan pemeriksaan tambahan untuk mengetahui kondisi kesehatan laring. Dengan langkah pencegahan yang tepat, risiko terkena tumor laring akibat HPV bisa ditekan. Jangan ragu untuk melakukan konsultasi agar mendapatkan perlindungan maksimal.

Ditinjau Oleh:
Dr. Aji Wibowo


Sumber Referensi:

  1. Laryngeal (larynx) cancer. NHS. Diakses 2025
  2. Laryngeal Cancer. National Library of Medicine. Diakses 2025
  3. Laryngeal Cancer Treatment (PDQ®)–Patient Version. National Cancer Institute at the National Institutes of Health. Diakses 2025




Home Service
Talk Talk to us
Loading
Toast Message