Apa Itu Infeksi Saluran Pernapasan? Yuk Kenali Sobat Granostic
Merawat saluran pernapasan sehat merupakan salah satu langkah awal untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Nah, Anda dapat memulainya dengan mengenali informasi lengkap mengenai infeksi saluran pernapasan, jenis, penyebab, perawatan, dan pencegahannya. Mengapa begitu?
Infeksi saluran pernapasan merupakan gangguan pernapasan yang sangat umum terjadi dan dapat menyerang siapa saja, termasuk pada orang tua dan anak-anak, atau seseorang dengan daya tahan tubuh yang lemah. Tingkat keparahan gejalanya pun bisa bervariasi, bergantung dengan jenisnya dan kondisi tubuh tiap orang.
Nah, agar Anda bisa memberikan penanganan yang tepat dan mencegah infeksi terjadi, mari simak penjelasan lengkap soal apa itu infeksi saluran pernapasan berikut ini!
Pengertian Infeksi Saluran Pernapasan
Infeksi saluran pernapasan merupakan infeksi pada bagian tubuh yang berkaitan dengan pernapasan, seperti sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. Gangguan pernapasan ini dapat terjadi pada siapa saja dan pada usia Berapa pun. Akan tetapi anak-anak, lansia, serta orang dengan daya tahan tubuh lemah atau perokok memiliki risiko yang tinggi terkena infeksi saluran pernapasan.
Infeksi saluran pernapasan dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, dan virus, yang umumnya cukup mudah ditularkan melalui kontak dengan orang yang terinfeksi.
Meski begitu sebagian jenis infeksi saluran pernapasan dapat membaik dengan sendirinya tanpa membutuhkan perawatan khusus, namun terkadang pasien dengan gejala yang serius perlu memeriksakan dirinya ke dokter.
Jenis-Jenis Infeksi Saluran Pernapasan
Gejala dan tingkat keparahan infeksi saluran pernapasan pada tiap orang berbeda-beda, bergantung jenis infeksi yang dialami. Berikut ini beberapa jenis saluran infeksi pernapasan yang perlu Anda tahu:
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) terjadi pada sinus dan tenggorokan. Beberapa jenis penyakit pernapasan yang berkaitan dengan ISPA antara lain:
1. Flu (Influenza)
Influenza (flu) merupakan jenis ISPA yang sangat umum terjadi, yang disebabkan oleh berbagai tipe virus, namun paling sering terjadi karena infeksi rhinovirus. Demam, radang tenggorokan, batuk, bersin-bersin, dan hidung tersumbat atau meler, merupakan gejala-gejala yang terjadi Ketika seseorang terkena flu.
2. Faringitis (radang tenggorokan).
Tipe ISPA ini terjadi pada faring atau tenggorokan, serta sering dikenali sebagai sakit tenggorokan. Kondisi ini sering terjadi karena infeksi virus atau bakteri, yang menimbulkan gejala sakit tenggorokan, kesulitan menelan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
3. Sinusitis
Dikenal juga sebagai infeksi sinus, jenis ISPA ini terjadi pada bagian sinus, yang menyebabkan penyumbat saluran napas, sakit atau rasa tertekan pada bagian wajah, hingga keluarnya cairan hidung yang kental. Sinusitis dapat bersifat akut dan kronis, sehingga memerlukan perawatan yang tepat untuk mengatasinya.
4. Laringitis
Jenis ISPA ini terjadi pada laring (pita suara), yang menyebabkan suara serak, kehilangan suara, dan iritasi pada tenggorokan. Kondisi ini juga sering terjadi karena infeksi virus.
Infeksi Saluran Pernapasan Bawah (ISPB)
Infeksi saluran pernapasan bawah (ISPB) merupakan infeksi yang menyerang sistem pernapasan bagian bawah, seperti area paru-paru dan kotak suara. Beberapa jenis penyakit yang termasuk dalam ISPB antara lain:
1. Bronkitis
Bronkitis merupakan kondisi pembengkakan dan iritasi yang terjadi pada saluran pernapasan menuju paru-paru. Umumnya, bronchitis terjadi oleh infeksi virus dan dapat membaik dengan perawatan ringan.
Namun, batuk-batuk karena bronchitis dapat berlangsung berminggu-minggu dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Antibiotik juga jarang digunakan untuk perawatan bronkitis, karena tidak tidak dapat membunuh virus.
Namun pada beberapa kasus, infeksi sekunder dapat terjadi pada penderita bronchitis yang diakibatkan oleh infeksi bakteri. Pada kasus seperti ini penggunaan antibiotic mungkin diperlukan, serta Anda bisa mendapatkan perawatan yang berbeda untuk meredakan kondisi tersebut.
2. Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi pada paru-paru, yang juga disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, fungi, hingga berbagai senyawa kimia atau benda padat yang terhirup ke saluran pernapasan. Beberapa kasus pneumonia juga terjadi sebagai komplikasi dari ISPA, seperti flu.
Namun, pada umumnya orang dengan pneumonia dirawat dengan antibiotic. Atau juga menggunakan berbagai metode pengobatan yang dibutuhkan untuk meringankan gejalanya.
3. Tuberkulosis (TB)
Jenis ISPB selanjutnya adalah tuberkulosis, yang merupakan infeksi pada paru-paru atau jaringan lain. Meskipun sangat umum menyerang bagian paru-paru, tuberculosis juga dapat menyerang organ lain seperti tulang belakang, otak, ataupun ginjal.
Melansir dari Cleveland Clinic, tak semua orang yang terkena TB mengalami sakit, namun saat mengalaminya maka diperlukan perawatan segera.
Beberapa gejala dari penyakit TB misalnya batuk-batuk parah yang dapat terjadi lebih dari 2 minggu, nyeri pada dada, batuk berdarah, kelelahan atau kelemahan, kehilangan nafsu makan, turun berat badan, demam dan meriang, hingga keringat dingin di malam hari.
4. HMPV
Human metapneumovirus (HMPV) merupakan jenis virus yang umumnya dapat menimbulkan gejala yang sama dengan flu atau pilek. Virus ini juga seringnya menyebabkan ISPA, tapi terkadang juga dapat menyebabkan ISPB seperti pneumonia, asma, atau menyebabkan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK).
Baca selengkapnya mengenai, Jenis Infeksi Saluran Pernapasan Bawah.
Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan
Seperti yang telah banyak kita singgung sebelumnya, bahwa penyebab infeksi saluran pernapasan ini beragam, mulai dari infeksi virus, bakteri, dan jamur. Agar tahu bedanya, Anda dapat menyimak penjelasan berikut ini:
Virus
Virus menjadi penyebab yang sangat umum dari infeksi saluran pernapasan, baik infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) maupun infeksi saluran pernapasan bawah (ISPB).
Bakteri
Selain virus, infeksi saluran pernapasan juga dapat terjadi akibat infeksi bakteri, seperti pada penyakit TB dan pneumonia.
Jamur
Jamur juga bisa menjadi penyebab infeksi saluran pernapasan, seperti pada pneumonia.
Faktor Risiko Infeksi Saluran Pernapasan
Infeksi saluran pernapasan dapat terjadi pada semua orang, dari berbagai kalangan usia. Namun, ada beberapa orang yang memiliki faktor risiko tinggi untuk terkena infeksi saluran pernapasan, seperti:
1. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan pada seseorang. Melansir dari Medical News Today, substansi dari lingkungan dapat mengiritasi atau menimbulkan inflamasi pada saluran pernapasan atau paru-paru, yang dapat menyebabkan infeksi. Misalnya, terlalu banyak menghirup asap tembakau, debu, senyawa kimia, vapor, allergen, hingga polusi udara.
2. Usia
Meskipun dapat menyerang siapa saja, infeksi saluran pernapasan sangat rawan terjadi pada anak-anak dan lansia. Anak-anak memiliki sistem pernapasan yang masih belum sempurna, atau masih dalam tahap perkembangan, sehingga masih rentan terinfeksi penyakit.
Sementara itu, seiring dengan bertambahnya usia seseorang, kemampuan organ pernapasan juga akan berkurang. Sehingga juga lebih mudah terserang infeksi penyakit.
3. Penyakit Penyerta
Infeksi saluran pernapasan juga sangat mudah terjadi pada seseorang yang memiliki penyakit penyerta dan berdaya tahan tubuh lemah. Misalnya seseorang yang mengidap penyakit paru-paru atau penyakit kronis lainnnya bisa memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi saluran pernapasan.
4. Kondisi Sosial dan Ekonomi
Seseorang dengan kondisi ekonomi dan sosial tertentu juga bisa meningkatkan faktor risiko terkena infeksi saluran pernapasan. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kondisi sosial ekonomi seseorang dapat dihubungkan dengan risiko infeksi saluran pernapasan.
Karena kondisi sosial ekonomi merupakan salah satu aspek dari kehidupan seseorang, yang dapat menentukan bagaimana kondisi fisik rumah atau lingkungan hidupnya.
5. Imunodefisiensi
Seperti yang telah kita singgung sebelumnya, bahwa kondisi imun yang lemah juga bisa menyebabkan seseorang lebih mudah terkena infeksi saluran pernapasan. Karena itu, orang dengan kondisi imunodefisiensi juga memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi saluran napas, seperti pada pasien HIV/AIDS.
Gejala Infeksi Saluran Pernapasan
Pada dasarnya, gejala infeksi saluran pernapasan bisa sedikit berbeda dari satu orang ke yang lainnya, sesuai dengan penyebab dan kondisi tubuh pasien. Namun, secara umum berikut ini beberapa gejala infeksi saluran pernapasan yang perlu Anda tahu.
Batuk, baik kering maupun berdahak.
Infeksi saluran pernapasan dapat menimbulkan peradangan pada tenggorokkan, yang kemudian memicu sensasi tak nyaman, gatal, dan nyeri. Hal ini dapat membuat Anda merasa ingin batuk, yang juga dapat disertai dahak ataupun kering.
1. Demam
Selain batuk-batuk, infeksi saluran pernapasan juga sangat umum ditandai dengan demam. Naiknya suhu tubuh ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh Anda mencoba mempertahankan dirinya dan melawan infeksi, yang kemudian menyebabkan peradangan.
2. Pilek atau Hidung Tersumbat
Selain itu, infeksi saluran pernapasan juga dapat ditandai dengan munculnya lendir pada sinus. Hal ini dapat memicu penyumbatan pada hidung atau membuat hidung terasa berair (meler).
3. Sakit Tenggorokan
Infeksi saluran pernapasan juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan, yang terjadi karena peradangan dan iritasi. Sakit tenggorokan dapat menyebabkan penderita infeksi saluran pernapasan mengalami batuk-batuk, suara serak, dan kesulitan menelan makanan.
4. Sesak Napas
Beberapa infeksi saluran pernapasan yang berat dapat menyebabkan gejala sesak napas, seperti TB, pneumonia, bronkitis, dan HMPV. Karena itu, untuk meredakan gejalanya, dokter dapat merekomendasikan dan meresepkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
5. Nyeri Dada
Infeksi saluran pernapasan, khususnya ISPB, dapat menyebabkan rasa nyeri pada dada. Pada kasus penyakit TB, nyeri dada dapat terjadi karena batuk-batuk parah yang dialami oleh pasien. Selain itu, hal ini terjadi karena peradangan pada saluran nafas, ketegangan otot, hingga penyebaran infeksi.
6. Lemas dan Kelelahan
Infeksi saluran pernapasan juga dapat menyebabkan gejala lemas dan kelelahan. Hal ini terjadi karena tubuh Anda sedang melawan infeksi, sehingga energi tubuh menjadi berkurang dan menyebabkan sensasi lemas atau kelelahan.
Diagnosa Infeksi Saluran Pernapasan
Infeksi saluran pernapasan dapat didiagnosis melalui berbagai prosedur medis berikut ini:
Anamnesis
Dikenal juga sebagai prosedur konsultasi atau wawancara, di mana dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai riwayat kesehatan pasien. Hasil wawancara ini dapat membantu dokter untuk mendiagnosa jenis infeksi saluran pernapasan, dengan mengenali penyebab dan faktor risikonya.
Pemeriksaan Fisik
Selain anamnesis, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengecek kondisi vital tubuh. Misalnya, memeriksa suhu tubuh Anda, berat badan dan tinggi badan, tekanan darah, menyimak peradangan pada tenggorokan, serta berbagai gejala infeksi saluran pernapasan lain yang mungkin Anda alami.
Pemeriksaan Laboratorium
Namun jika dari hasil pemeriksaan fisik dan wawancara menunjukkan bahwa Anda mungkin terkena infeksi paru-paru atau infeksi lain, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan laboratorium. Mulai dari swab nasal dan tenggorokan, hingga tes sputum.
Pencitraan
Selain pemeriksaan laboratorium, dokter juga dapat merekomendasikan Anda untuk melakukan tes pencitraan. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana kondisi organ pernapasan Anda dan mendeteksi dini adanya gangguan dengan menyimak gejalanya secara mendetail.
Beberapa jenis tes pencitraan yang dimaksud misalnya X-Ray dada, CT-Scan paru-paru, hingga tes fungi paru-paru.
Komplikasi Infeksi Saluran Pernapasan
Jenis infeksi saluran pernapasan yang umum terjadi biasanya bersifat ringan dan dapat sembuh tanpa melalui prosedur pengobatan yang rumit. Namun, dalam beberapa kasus, seseorang juga dapat mengalami komplikasi dari infeksi saluran pernapasan, seperti:
1. Pneumonia
Pneumonia juga bisa terjadi sebagai komplikasi infeksi saluran pernapasan, utamanya penyakit kronis seperti asma dan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK). Selain itu, menurut Mayo Clinic, pneumonia bisa terjadi Ketika seseorang dirawat dalam perawatan intensif rumah sakit, yang utamanya menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator).
2. Bronkitis Kronis
Bronkitis kronis dapat terjadi Ketika Anda mengalami gejala bronkitis secara berkala selama dua tahun atau lebih. Komplikasi infeksi saluran pernapasan ini biasanya disebabkan oleh kebiasaan merokok atau iritan paru-paru lainnya. Seseorang dengan riwayat penyakit asma juga memiliki risiko tinggi terkena bronkitis kronis.
3. Asma yang Memburuk
Infeksi saluran pernapasan dan asma saling berkaitan. Seseorang yang mengidap asma akan lebih rentan terkena infeksi saluran napas, begitupun sebaliknya infeksi dapat menyebabkan gejala asma lebih buruk. Bahkan, infeksi saluran pernapasan akut dapat menjadi salah satu faktor penyebab asma yang paling sering terjadi.
4. Infeksi Sekunder
Seseorang yang mengalami infeksi saluran pernapasan juga bisa terkena infeksi sekunder oleh bakteri. Hal ini dapat membuat gejala infeksi jadi lebih parah dan meningkatkan risiko morbiditas yang tinggi. Sebagai contoh, melansir dari National Health Service UK, pasien infeksi virus influenza kerap mengembangkan pneumonia sekunder.
Infeksi sekunder ini dapat terjadi karena flora bakteri normal dihancurkan selama pengobatan infeksi saluran pernapasan, pertahanan tubuh pasien melemah setelah infeksi virus, hingga gangguan integritas penghalangan paru-paru dan masalah pada daya tahan tubuh.
Pengobatan Infeksi Saluran Pernapasan
Pengobatan dan perawatan infeksi saluran pernapasan diberikan sesuai dengan penyebab dan gejala yang dialami oleh pasien. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Antiviral
Pemberian antiviral digunakan untuk membantu melawan infeksi virus yang parah atau berkepanjangan, seperti infeksi influenza. Melansir dari National Library of Medicine, agen antivirus seperti amantadine dan rimantadine, dapat menghambat replikasi virus dan mengurangi keparahan serta durasi gejala.
2. Antibiotik
Sementara itu, pengobatan menggunakan antibiotik diberikan saat infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri. Beberapa antibiotic yang umumnya diresepkan misalnya amoksisilin, azitromisin, eritromisin, cefixime, clarithromycin, baquinor forte, hingga sefalosporin generasi pertama.
3. Antijamur
Jika infeksi saluran pernapasan disebabkan oleh jamur atau fungi, dokter dapat memberikan obat antijamur kepada pasien. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan ergosterol, yakni komponen penting dalam dinding sel jamur. Beberapa jenis obat anti jamur yang diresepkan untuk mengatasi infeksi jamur pada saluran pernapasan misalnya fluconazole, itraconazole, ketoconazole, hingga PC945.
4. Simptomatik
Sebagai perawatan, dokter juga dapat memberikan pengobatan simptomatik untuk mengurangi gejala infeksi saluran pernapasan yang dirasakan oleh pasien. Misalnya dengan meresepkan obat pereda nyeri untuk mengatasi sakit kepala, obat pereda demam dan batuk-batuk, dan banyak lainnya.
5. Terapi Oksigen
Pada infeksi saluran pernapasan yang parah, pasien dapat mengalami gejala sesak napas sehingga memerlukan terapi oksigen. Terapi ini dilakukan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah, sehingga membuat pasien bernapas lebih lega dan melindungi fungsi organ tubuh.
Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan
Setelah menyimak apa saja jenis, penyebab, dan pengobatannya, Anda juga perlu memahami apa saja langkah pencegahan yang bisa diterapkan untuk mengurangi risiko terkena infeksi saluran pernapasan. Berikut penjelasan lengkapnya!
1. Vaksinasi
Langkah pencegahan infeksi saluran pernapasan pertama adalah vakisnasi, yang bisa membantu menghalau infeksi virus pada tubuh Anda. Khususnya pada anak-anak, pastikan Anda memberikan si Kecil vaksinasi dasar yang dibutuhkannya, terutama vaksin flu (influenza).
2. Kebersihan Pribadi
Langkah selanjutnya adalah menjaga kebersihan pribadi, misalnya dengan rutin mencuci tangan sebelum makan dan minum. Virus, bakteri, dan jamur penyebab penyakit dapat menempel di tangan Anda, lalu terbawa masuk ke dalam tubuh dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Selain itu, Anda juga bisa menjega kebersihan lingkungan untuk mencegah pertumbuhan bakteri, virus, dan jamur penyebab penyakit. Pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik, serta bebas debu atau zat iritan lain yang dapat menyebabkan infeksi.
3. Menghindari Kontak dengan Orang Sakit
Infeksi saluran pernapasan, utamanya yang disebabkan oleh virus, dapat dengan mudah menular, misalnya melalui droplet air liur. Karena itu, pastikan untuk menghindari kontak dengan orang yang sakit untuk mencegah penularan.
4. Meningkatkan Imun Tubuh
Langkah paling mendasar untuk membuat tubuh Anda tidak mudah sakit adalah dengan meningkatkan kekebalan tubuh. Untuk meningkatkan sistem imun tubuh ini juga tak begitu sulit, pastikan Anda berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, mendapatkan asupan cairan
5. Mengurangi Paparan Polusi
Sebagian besar masalah pernapasan juga disebabkan oleh paparan polusi, yang dapat mengiritasi tenggorokan dan saluran napas Anda. Karena itu, sebagai langkah pencegahan, Anda dapat mengurangi paparan polusi dengan menggunakan masker ketika berkendara, rajin membersihkan kamar dan air conditioner (AC), memastikan aliran udara pada ruangan juga optimal.
Periksa Kesehatan Anda di Granostic
Sobat Granostic, infeksi saluran pernapasan memang umumnya bersifat ringan dan dapat sembuh dalam beberapa lama. Akan tetapi, pada beberapa kasus, jika tidak ditangani dengan baik infeksi dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius dan memicu gejala lebih parah.
Karena itu, ada baiknya bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin di Klinik Granostic, untuk mencegah, mendeteksi dini, dan mendapatkan perawatan yang tepat dalam mengatasi infeksi saluran pernapasan.
Beberapa prosedur pemeriksaan kesehatan yang dapat Anda lakukan di klinik Granostic misalnya:
Pemeriksaan Darah untuk Mendeteksi Infeksi
Anda dapat melakukan prosedur pemeriksaan darah untuk mendeteksi dini infeksi. Prosedur ini dapat membantu mendiagnosa berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, ataupun jamur.
Tes Molekuler untuk Mengidentifikasi Virus atau Bakteri
Bersama dengan tim medis professional Granostic, Anda juga bisa melakukan prosedur tes molekuler untuk mengidentifikasi virus atau bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan yang Anda alami.
Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah, air liur, lendir, atau jaringan Anda untuk memeriksa sejumlah materi genetic pathogen (penyebab penyakit).
Pencitraan Medis seperti Rontgen Dada
Selain pemeriksaan laboratorium, dokter klinik Granostic juga dapat merekomendasikan rangkaian pencitraan medis seperti rontgen dada, yang membantu mengamati kondisi organ pernapasan Anda dengan mendetail.
Rontgen dada biasanya digunakan untuk mendiagnosis adanya masalah yang serius pada organ paru-paru, seperti pneumonia dan TB.
Nah, Sobat Granostic itu adalah penjelasan lengkap mengenai apa itu infeksi saluran pernapasan. Juga apa saja yang menjadi penyebabnya, prosedur diagnosis, pengobatan, hingga langkah-langkah pencegahannya.
Pastikan untuk selalu memeriksakan kesehatan tubuh dan sistem pernapasan Anda di klinik kesehatan terpercaya seperti Granostic Medical Center, Surabaya. Bersama tim kesehatan profesional kami, Anda dapat memeroleh perawatan medis terpadu, yang nyaman dan aman.
Selain itu, dengan adanya layanan telekonsultasi juga akan memudahkan Anda untuk terhubung dengan dokter umum dan spesialis klinik Granostic secara online. Konsultasi kesehatan jadi lebih mudah dan praktis, deh!
Yuk, Sobat, lindungi keluarga dan diri Anda dari infeksi saluran pernapasan dengan rutin cek kesehatan di Klinik Granostic!
Ditinjau Oleh:
Dr. Aji Wibowo
Sumber Referensi:
- What Is Respiratory Infection?. Northwestern University. Diakses 2025
- Respiratory tract infections (RTIs). NHS UK. Diakses 2025
- Upper Respiratory Infection. Cleveland Clinic. Diakses 2025
- Respiratory Tract Infections - Antibiotic Prescribing. National Library of Medicine. Diakses 2025
- 5 Upper Respiratory Tract Infections and What They Mean. Gleneagles Hospital is part of IHH Healthcare Singapore. Dr Chao Siew Shuen (Otorhinolaryngologist). Diakses 2025
- Lower respiratory tract infections: What to know. Medical News Today. Medically reviewed by Alana Biggers, M.D., MPH. Diakses 2025
- Upper Respiratory Infections: Causes, Symptoms and Care Tips. Max Healthcare. y Dr. Manish Garg in Pulmonology. Diakses 2025
Preventing Respiratory Viruses. CDC. Diakses 2025 - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN. STIKES Suaka Insan Banjarmasin. Warjiman, Safariah Anggraini, Kriantani Amelia Sintha. Diakses 2025