Jl. Dharmahusada No.146, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285

Apa Saja Penyakit Komplikasi Jantung? Berikut Selengkapnya

Apa Saja Penyakit Komplikasi Jantung?

Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) di tahun 2019, diperkirakan 17.9 juta orang meninggal akibat penyakit jantung. Karena itulah, sangat penting bagi kita untuk mengenali lebih baik tentang penyakit jantung, termasuk berbagai komplikasinya.
Pada dasarnya, penyakit jantung merupakan istilah umum yang digunakan untuk mengategorikan kondisi yang berhubungan dengan kesehatan jantung.

Penyakit jantung dapat memengaruhi otot jantung, katup jantung, arteri koroner, atau irama jantung. Masing-masing komponen ini berperan sangat penting dalam Kesehatan jantung Anda secara keseluruhan.

Lewat pengobatan, perubahan gaya hidup, dan prosedur medis lainnya, berbagai gejala penyakit jantung dapat diatasi dan membantu memperlambat perkembangannya. Namun, jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat, penyakit jantung berpotensi besar untuk mengalami komplikasi.

Pada artikel ini, Granostic akan membahas mengenai apa saja komplikasi penyakit jantung dan penanganannya. Langsung simak, ya, Sobat!

1. Gagal Jantung

Melansir National Health Service (NHS), gagal jantung terjadi Ketika jantung tidak mampu memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. Kondisi ini dapat terjadi setelah serangan jantung, jika otot jantung rusak parah. Gagal jantung biasanya terjadi di sisi kiri jantung, atau ventrikel kiri.

Gejala gagal jantung meliputi sesak napas, pusing, kebingungan, penumpukan cairan dalam tubuh yang menyebabkan edema (pembengkakan).

Penanganan

Gagal jantung dapat ditangani melalui pengobatan, perubahan gaya hidup, hingga transplantasi jantung. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

Obat-obatan seperti diuretik dan inhibitor ACE.

Pengobatan gagal jantung dapat menggunakan kombinasi obat-obatan, yang disesuaikan dengan penyebab gagal jantung dan gejalanya.
Beberapa obat-obatan yang dimaksud adalah diuretic dan inhibitor ACE. Diuretik merupakan jenis obat yang dapat membantu membuang kelebihan garam dan air dari dalam tubuh melalui urin.
Sementara inhibitor ACE merupakan kelompok obat yang dapat membantu mengatasi masalah gagal jantung dan kerusakan ginjal, yang diakibatkan oleh hipertensi ataupun diabetes.

Perubahan gaya hidup, seperti diet rendah garam.

Selain pengobatan rutin dan sesuai dengan resep dokter, seorang penderita gagal jantung juga harus memerhatikan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat. Misalnya mulai dengan makan-makanan sehat yang bergizi seimbang, mengurangi garam dan manis, serta menghindari makanan berlemak.

Seorang yang menderita gagal jantung juga perlu melakukan olahraga secara rutin, berhenti merokok dan mengurangi minum alkohol, serta lebih peka terhadap kondisi tubuh dan rutin melakukan cek Kesehatan.

Dalam kasus parah, transplantasi jantung mungkin diperlukan.

Prosedur transplantasi ini dilakukan bila seseorang mengalami gagal jantung parah, yang membuat prosedur operasi dan obat-obatan tidak membantu sama sekali.

Sehingga pasien membutuhkan donor jantung yang sehat untuk menggantikan jantung mereka

2. Aritmia

Aritmia merupakan kondisi detak jantung yang tidak normal, misalnya berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, ataupun tidak teratur.
Melansir dari NHS, aritmia dapat berkembang setelah serangan jantung sebagai akibat dari kerusakan otot-otot jantung. Sebab, otot yang rusak dapat mengganggu sinyal listrik yang mengendalikan jantung Anda.
Aritmia dapat menimbulkan gejala palpitasi jantung, nyeri dada, pusing atau pening, kelelahan, hingga sesak napas.

Penanganan

Perawatan dan pengobatan aritmia bergantung pada gejalanya, apakah detak jantung lebih cepat atau lambat. Namun secara umum, perawatan aritmia bisa menggunakan obat-obatan, prosedur ablasi, hingga implantasi alat pacu jantung. Berikut penjelasan lengkapnya:

Obat antiaritmia.

Menurut Mayo Clinic, obat-obatan yang digunakan untuk mengobati aritmia jantung bergantung pada jenis irama jantung, serta kemungkinan adanya komplikasi.
Misalnya, pada orang dengan takikardia akan diberikan obat untuk mengendalikan denyut dan ritme jantung. Sementara untuk orang yang mengalami fibrilasi atrium, maka akan diberikan pengencer darah untuk mencegah pembekuan.

Prosedur ablasi untuk memperbaiki gangguan sinyal listrik jantung.

Pengobatan aritmia juga bisa dengan prosedur ablasi, yang digunakan untuk menghancurkan jaringan abnormal yang membuat detak jantung Anda tidak berdetak sebagaimana mestinya.

Implantasi alat pacu jantung pada kasus tertentu.

Jika detak jantung lambat tidak memiliki penyebab yang dapat diperbaiki, maka alat pacu jantung mungkin diperlukan. Alat pacu jantung merupakan perangkat kecil yang dipasang di dada untuk membantu mengendalikan detak jantung.

3. Stroke

Stroke juga termasuk komplikasi penyakit jantung dan sangat umum terjadi. Kondisi ini terjadi bila terdapat gumpalan darah yang bersarang di pembuluh darah otak dan menghentikan aliran darah.
Stroke membutuhkan perawatan dan pengobatan segera, jika tidak maka akan ada banyak kerusakan pada sel-sel otak yang memengaruhi kemampuan bicara, ingatan, dan fungsi lainnya.

Penanganan

Adapun prosedur penanganan stroke antara lain:

Penggunaan antikoagulan untuk mencegah pembekuan darah.

Antikoagulan merupakan obat yang digunakan untuk mencegah pembekuan atau penggumpalan darah. Obat ini digunakan untuk mencegah atau mengatasi penyumbatan pembuluh darah yang dapat mengancam jiwa seperti serangan jantung, stroke, fibrilasi atrium, hingga penyakit jantung bawaan.

Prosedur trombolisis untuk menghancurkan gumpalan darah.

Trombolisis, dikenal juga dengan terapi trombolitik, merupakan jenis pengobatan yang dilakukan untuk melarutkan gumpalan berbahaya di pembuluh darah, meningkatkan aliran darah, serta mencegah kerusakan pada jaringan dan organ.
Pengobatan ini umumnya digunakan untuk mengatasi stroke iskemik, yang terjadi karena penyumbatan aliran darah ke jantung dan otak karena adanya gumpalan darah.

4. Penyakit Ginjal Kronis

Sobat Granostic, tahukah Anda bahwa penyakit jantung dan ginjal kronis memiliki hubungan yang erat? Sebab, ketika jantung terganggu, organ ginjal Anda tidak akan menerima cukup oksigen dari darah untuk menjalankan fungsinya dengan baik.
Sebaliknya, ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik, jantung harus memompa darah lebih keras untuk mengalirkan darah ke ginjal. Inilah yang kemudian memicu penyakit jantung.

Penanganan

Adapun penanganan yang diperlukan untuk mengatasi penyakit ginjal kronis akibat penyakit jantung antara lain:
Pengobatan penyakit jantung yang mendasari.

Dokter akan melakukan pengobatan untuk mengatasi penyakit jantung yang mendasari penyakit ginjal kronis yang Anda alami.

Terapi dialisis atau transplantasi ginjal pada kasus berat.

Saat mengalami penyakit gagal ginjal berat, dokter dapat menyarankan Anda untuk melakukan prosedur dialisis atau transplantasi ginjal. Dialisis merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk menyaring darah dan membuang limbah atau racun dari tubuh Anda. Pengobatan ini umumnya dilakukan saat pasien mengidap gagal ginjal stadium akhir.

Sementara transplantasi ginjal merupakan prosedur bedah untuk mengganti ginjal yang rusak dengan ginjal yang sehat dari pendonor.

5. Edema Paru

Menurut Penn Medicine, edema paru sering kali disebabkan oleh gagal jantung kongestif. Saat jantung tidak dapat memompa secara efisien, darah akan Kembali ke pembuluh darah vena yang membawa darah melalui paru-paru.
Ketika tekanan dalam pembuluh darah ini kemudian meningkat, maka cairan akan terdorong ke rongga udara (alveoli) di paru-paru Anda. Cairan ini akan mengurangi pergerakan oksigen ke paru-paru, sehingga menyebabkan sesak napas.

Penanganan

Adapun penanganan untuk edema paru yang disebabkan oleh penyakit jantung antara lain:

Penggunaan diuretik untuk mengurangi cairan berlebih.

Pengobatan diuretic diberikan pada pasien edema paru untuk membuang kelebihan cairan dari tubuh. Selain itu, dokter juga umumnya meresepkan obat untuk memperkuat otot jantung, mengendalikan detak jantung, serta berbagai jenis obat-obatan untuk mengurangi adanya tekanan pada jantung.

Oksigen tambahan untuk membantu pernapasan.

Karena dapat menimbulkan sesak napas, pasien edema paru pun akan diberikan oksigen tambahan untuk membantu pernapasan.
Oksigen diberikan melalui masker wajah atau tabung plastic kecil yang dipasang di hidung. Selang pernapasan juga dapat dipasang ke tenggorokan, sehingga pasien dapat dihubungkan ke mesin pernapasan jika tidak bisa bernapas dengan baik sendiri.

6. Infark Miokard Berulang

Infark miokard berulang (re-MI) merupakan salah satu kejadian kardiovaskular yang paling umum terjadi setelah episode sindrom coroner akut. Menurut jurnal Kesehatan yang dirilis oleh IMR Press, re-MI didefinisikan sebagai MI yang terjadi 28 hari setelah kejadian indeks MI.

Penanganan

Penanganan re-MI ini dilakukan dengan beberapa prosedur berikut:

Mengikuti terapi medis secara ketat.

Penanganan re-MI melibatkan serangkaian terapi obat yang perlu dilakukan dengan rutin dan jadwal yang ketat. Melansir dari America Family Physician, perawatan yang konsisten dengan pedoman yang ditetapkan, bisa memberikan dampak pada penurunan angka kematian selama perawatan MI di rumah sakit maupun enam bulan setelah dipulangkan.

Mengadopsi gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok dan berolahraga.

Selain itu, pasien juga perlu mengubah gaya hidupnya untuk jadi lebih sehat. Misalnya dengan memperhatikan pola makan dan menu yang dikonsumsi, berhenti merokok dan mengurangi minuman beralkohol, serta lebih rajin untuk berolahraga.

7. Aneurisma

Aneurisma merupakan tonjolan pada dinding arteri, yang terbentuk saat ada area yang lemah pada dinding arteri Anda. Jika tidak diobati dengan tepat, aneurisma dapat pecah dan menyebabkan pendarahan internal.
Aneurisma umumnya tidak sakit, Anda mungkin tidak tahu jika memilikinya kecuali benjolan tersebut pecah. Dan jika hal itu terjadi, maka dapat berakibat fatal.

Penanganan

Adapun penanganan dari aneurisma meliputi beberapa prosedur berikut:

Pemantauan rutin dengan imaging.

Jika dokter menemukan bahwa Anda memiliki aneurisma yang belum pecah, maka mereka akan memantau kondisi Anda dengan saksama. Tujuan pengobatan yang dilakukan pun untuk mencegah aneurisma pecah.

Prosedur operasi untuk memperbaiki pembuluh darah yang melemah.

Aneurisma yang masih berukuran kecil umumnya bisa diatasi dengan obat-obatan. Namun, saat sudah berukuran besar dan berisiko pecah, dokter dapat menyarankan pembedahan.
Salah satu prosedur pembedahan yang dimaksud adalah perbaikan aneurisma endovascular (EVAR). Prosedur ini dilakukan untuk memperkuat atau memperbaiki arteri yang melemah.

8. Cardiogenic Shock

Cardiogenic syok mirip dengan gagal jantung, namun lebih serius. Kondisi ini terjadi ketika otot jantung rusak parah, sehingga tidak dapat lagi memompa cukup darah untuk mempertahankan berbagai fungsi tubuh.

Penanganan

Beberapa prosedur penanganan cardiogenic syok antara lain:

Pemberian obat inotropik untuk meningkatkan fungsi jantung.

Dokter dapat memberikan obat inotropic atau vasopressor, yang dapat membantu menekan (menyempitkan) pembuluh darah, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan memperbaiki sirkulasi darah.

Penggunaan perangkat mekanis seperti pompa jantung.

Selain itu, dokter dapat menggunakan perangkat mekanis seperti pompa jantung, untuk membantu detak jantung lebih teratur.

9. Penyakit Katup Jantung

Komplikasi jantung lainnya adalah penyakit katup jantung, yang terjadi akibat salah satu ataupun beberapa katup jantung tidak berfungsi dengan baik.
Terdapat empat katup jantung, yang menjaga darah mengalir melalui jantung ke arah yang benar. Terkadang katup tidak terbuka atau tertutup sepenuhnya. Hal ini dapat mengubah bagaimana cara darah mengalir melalui jantung ke seluruh tubuh Anda.
Ada beberapa jenis penyakit katup jantung, seperti stenosis, regurgitasi, prolaps, dan atresia.

Penanganan

Perawatan penyakit katup jantung tergantung pada gejala, tingkat keparahan penyakit, serta apakah kondisi katup jantung bertambah buruk. Namun, secara umum berikut ini adalah beberapa prosedur penanganan penyakit katup jantung:

Prosedur perbaikan atau penggantian katup jantung.

Saat seseorang menderita penyakit katup jantung, dokter dapat menyarankan tindakan operasi untuk memperbaiki dan menyelamatkan katup jantung pasien.
Melansir dari Mayo Clinic, selama prosedur katup jantung berlangsung, dokter bedah dapat melakukan:

Selain tindakan pembedahan, dokter juga dapat meresepkan obat-obatan untuk mengurangi gejala dan meminimalisir risiko komplikasi pada penyakit katup jantung.

10. Hipertensi Pulmonal

Selanjutnya, hipertensi pulmonal yang merupakan jenis tekanan darah tinggi dan berpengaruh pada arteri di paru-paru serta sisi kanan jantung. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di paru-paru menyempit, tersumbat, atau hancur.
Kerusakan tersebut kemudian memperlambat aliran darah melalui paru-paru, tekanan darah di arteri paru-paru pun meningkat. Jantung juga harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui paru-paru. Upaya ekstra inilah yang kemudian menyebabkan otot jantung menjadi lemah dan gagal berfungsi.

Penanganan

Pengobatan diberikan untuk mengatasi gejala hipertensi pulmonal, memperpanjang usia hidup, dan mencegah penyakit menjadi lebih buruk. Beberapa pengobatan yang dimaksud dilakukan lewat prosedur berikut:

Obat vasodilator untuk mengurangi tekanan darah di arteri paru-paru.

Pengobatan yang diberikan untuk mengatasi gejala hipertensi pulmonal biasanya berupa obat-obatan vasodilator, yang dapat mengurangi tekanan darah di arteri paru-paru.

Dalam beberapa kasus, transplantasi paru mungkin diperlukan.

Sementara itu, dalam kasus yang parah dan pengobatan tidak memberikan efek yang signifikan, dokter dapat menyarankan pasien untuk melakukan transplantasi paru. Prosedur transplantasi ini juga diperlukan untuk pasien lebih muda.

Baca Juga: Kenali Penyumbatan Pembuluh Darah (Atherosclerosis)

Mengapa Penting Melakukan Pemeriksaan Jantung?

Setelah menyimak penjelasan mengenai berbagai komplikasi penyakit jantung di atas, Sobat Granostic tentu menyadari betapa pentingnya melakukan pemeriksaan jantung secara rutin.
Tak hanya untuk orang-orang yang telah memiliki riwayat jantung, pemeriksaan rutin ini juga sangat penting untuk kita mengetahui bagaimana kondisi jantung dan mendeteksi dini adanya masalah kesehatan tertentu.
Tes jantung secara rutin juga sangat penting jika Anda memiliki beberapa faktor risiko berikut ini:

Pemeriksaan Jantung di Granostic Surabaya

Memeriksakan kesehatan jantung secara rutin termasuk dalam langkah pencegahan dini berbagai penyakit jantung yang membahayakan nyawa. Kabar baiknya, Anda dapat melakukan pemeriksaan jantung di Granostic Surabaya, loh.

Bersama dengan dokter spesialis dan tenaga medis ahli kami, Anda dapat mengakses layanan pemeriksaan kesehatan jantung terlengkap dan menggunakan teknologi termutakhir.
Anda pun dapat berkonsultasi langsung dengan dokter untuk mendapatkan arahan perawatan dan pengobatan yang tepat, sehingga Anda dapat merawat kesehatan jantung dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup.

Langkah Mencegah Komplikasi Jantung

Untuk merawat kesehatan jantung dan mencegah terjadinya komplikasi, Anda dapat menyimak beberapa langkah sederhana berikut ini:
Mengonsumsi makanan sehat rendah lemak dan kolesterol.
Menjaga kesehatan jantung dapat kita mulai dari mengatur pola makan teratur dan mengonsumsi diet yang sehat, khususnya beralih ke menu rendah lemak dan kolesterol.

Berolahraga secara teratur.

Berolahraga secara teratur juga dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara umum, serta membuat kerja jantung jadi lebih efisien dan optimal. Dengan olahraga, Anda juga melatih otot jantung lebih kuat dan meningkatkan kapasitas paru-paru Anda.

Mengelola stres dengan baik.

Stres juga dapat menjadi penyebab masalah kesehatan, termasuk memicu berbagai gejala penyakit jantung. Karena itu, sangat penting bagi Anda untuk dapat mengelola stres dengan baik.
Cara mengelola stres pun ada banyak, Anda bisa mencoba melakukan hobi baru yang menyenangkan, berolahraga secara rutin, melakukan meditasi dan yoga, dan banyak lainnya.

Menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.

Seperti yang telah kita singgung sebelumnya, bahwa kebiasaan hidup yang buruk juga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Karena itu, mulailah untuk menerapkan gaya hidup yang sehat, seperti menghindari rokok dan kurangi konsumsi alkohol.

Nah, Sobat Granostic itu adalah penjelasan lengkap mengenai apa saja komplikasi penyakit jantung dan cara penanganannya. Bila Anda merasa adanya gejala-gejala tak biasa di dada, atau ingin melakukan cek kesehatan jantung secara berkala, klinik Granostic bisa jadi partner terbaik untuk Anda.

Anda dapat langsung daftar dan menjadwalkan konsultasi bersama dengan dokter spesialis kami dengan klik Registrasi Online. Lalu, Anda bisa langsung datang ke klinik kami sesuai dengan jadwal yang telah Anda tentukan sebelumnya.
Mudah, bukan? Yuk, jaga kesehatan jantung Anda dan keluarga dengan rutin periksa di Granostic Medical Center Surabaya!


Ditinjau Oleh:
Dr. Aji Wibowo



Sumber Referensi:

  1. Complications of Heart Disease. Healthline. Medically reviewed by Daniel Jennings, PA-C. Diakses 2025
  2. Heart Disease. Cleveland Clinic. Diakses 2025
  3. Complications-Heart attack. NHS. Diakses 2025
  4. What Problems Can Heart Failure Cause?. WebMD. Medically Reviewed by James Beckerman, MD, FACC. Diakses 2025
  5. Cardiovascular diseases (CVDs). WHO. Diakses 2025
  6. Heart arrhythmia. Mayo Foundation for Medical Education and Research (MFMER). Diakses 2025
  7. Pulmonary Edema. The Trustees of the University of Pennsylvania. Diakses 2025



Home Service
Loading
Toast Message