Rekomendasi Olahraga yang Boleh dan Dilarang untuk Penderita Penyakit Jantung
Olahraga merupakan aktivitas yang baik untuk Kesehatan tubuh, termasuk merawat jaringan dan organ vital tubuh. Namun, bagi penderita penyakit jantung, olahraga tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Pada artikel kali ini, Granostic akan membagikan rekomendasi olahraga yang boleh dan dilarang untuk penderita penyakit jantung. Penasaran?
Menurut laman Cleveland Clinic, olahraga secara rutin dapat memberikan banyak manfaat untuk penderita penyakit jantung. Misalnya membantu memperkuat jantung dan sistem kardiovaskular, memperbaiki sirkulasi dan membantu tubuh menggunakan oksigen dengan lebih baik, hingga meningkatkan kadar energi dalam tubuh.
Namun bagi penderita penyakit jantung kegiatan olahraga ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk menentukan jadwal dan jenis olahraga yang cocok sesuai kondisi kesehatan Anda.
Sebagai gambaran, klinik Granostic membagikan jenis olahraga apa saja yang dilarang dan boleh dilakukan oleh penderita penyakit jantung di bawah ini. Simak, ya!
Olahraga yang Dilarang untuk Penderita Penyakit Jantung
Sobat Granostic, perlu Anda perhatikan bahwa tidak semua jenis olahraga aman dilakukan oleh penderita penyakit jantung. Menurut British Heart Foundation, penderita penyakit jantung perlu menghindari olahraga berat, seperti:
1. Angkat Beban Berat
Jenis olahraga pertama yang harus dihindari penderita penyakit jantung adalah angkat beban. Ini karena Ketika seorang penderita penyakit jantung mengangkat beban berat, tekanan darah diastolic akan naik dan tekanan sistoliknya akan turun.
Menurut The Health Site (2015), kondisi ini menunjukkan bahwa jantung menerima darah dalam jumlah yang lebih sedikit, sehingga bekerja lebih keras. Karena itu, meskipun Anda mengangkat beban yang seharusnya hanya memberikan penyumbatan 40% di arteri, namun bisa membuat jantung bekerja seolah-olah ada penyumbatan 60%.
Jadi semakin besar penyumbatan tersebut, maka 20% lebih besar pula tekanan pada otot jantung Anda, yang tentunya akan membahayakan bagi penderita penyakit jantung.
Namun, melansir dari artikel Kesehatan yang diterbitkan oleh Harvard Health Publishing pada tahun 2019, menyebutkan bahwa penelitian terbaru mengungkapkan ada kelonggaran terhadap aturan penderita penyakit jantung untuk melakukan latihan angkat beban. Sebab ditemukan manfaat Kesehatan dari angkat beban terhadap Kesehatan jantung itu sendiri.
Namun, yang perlu dicatat, penelitian ini umumnya melibatkan pasien tanpa penyakit jantung yang pasti. Karena itu, sebelum Anda mencobanya penting untuk selalu mendiskusikannya dengan dokter spesialis terlebih dahulu.
Jika Anda tidak memiliki gejala angina, dan tidak terbukti iskemia pada tes latihan, maka seharusnya Anda dapat melakukan latihan angkat beban ini secara berkala. Mulailah dari yang ringan dan lakukan pengulangan secara rutin.
2. Olahraga Intensitas Tinggi (HIIT)
Jenis olahraga dengan intensitas tinggi (High Intensity Interval Training/HIIT) juga dianjurkan untuk dihindari oleh penderita penyakit jantung. Olahraga jenis ini dilakukan dengan tujuan untuk membakar kalori dalam tubuh, dikombinasikan dengan gerakan intensitas tinggi dan rendah yang dilakukan secara bergantian dalam kurun waktu tertentu.
Saat melakukan olahraga HIIT, detak jantung akan meningkat secara signifikan untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang juga lebih banyak. Apabila sebelumnya Anda telah mengalami masalah penyempitan pembuluh darah arteri, kondisi ini akan membuat asupan oksigen pada otot jantung berkurang drastis, sehingga menimbulkan rasa nyeri dada atau memicu serangan jantung.
3. Lari Sprint atau Lari Cepat
Jenis olahraga yang harus dihindari oleh penderita penyakit jantung selanjutnya adalah lari sprint atau lari cepat. Olahraga ini juga termasuk HIIT, yang menyebabkan detak jantung Anda meningkat drastis karena asupan oksigen yang tidak cukup. Khususnya untuk penderita gagal jantung berat atau angina tak stabil, lari cepat tidak aman untuk dilakukan.
Olahraga Kontak (seperti sepak bola, tinju, dan basket)
Tahukah Anda, olahraga kontak dapat meningkatkan faktor risiko dari penyakit jantung? Yang dimaksud dengan olahraga body contact adalah jenis olahraga yang selama pertandingan terjadi sentuhan (kontak) fisik secara langsung antar pemainnya. Beberapa contoh dari olahraga body contact adalah sepak bola, tinju, basket, dan futsal.
Menurut The ESC Textbook of Cardiovascular Medicine yang dipublikasikan di Oxford Academic, dikatakan bahwa latihan fisik berat bisa memicu kematian akut pada orang dewasa dan atlet muda dengan penyakit jantung yang tidak terdeteksi sebelumnya.
Pada studi yang dirilis oleh National Center of Biotechnology Information (NCBI) kejadian sudden cardiac death (SCD) atau kematian jantung mendadak pada atlet, sering terjadi selama atau segera setelah aktivitas fisik yang berat.
Hal ini menunjukkan bahwa olahraga dapat menjadi pemicu aritmia jantung pada mereka yang memiliki gangguan jantung tertentu.
4. Ski atau Snowboarding
Jenis olahraga yang perlu dihindari oleh penderita penyakit jantung selanjutnya adalah ski atau snowboarding.
Menurut German Journal Sport (2020), mendaki gunung dan bermain ski merupakan aktivitas yang membutuhkan kekuatan fisik. Seseorang dengan penyakit arteri koroner dan berusia di atas 35 tahun dapat mengalami kematian jantung mendadak (SCD) saat bermain ski, presentasinya hingga 80%.
5. Olahraga Ekstrem
Olahraga ekstrim merupakan kegiatan olahraga yang umumnya memiliki kecepatan tinggi dan berisiko tinggi. Jenis-jenis kegiatan yang dapat dimasukkan dalam kategori ekstrem adalah skateboard, snowboarding, ski gaya bebas, in roller-skating, street luging, dan BMX.
Menurut Cleveland Clinic olahraga ekstrem jangka Panjang juga memberikan beban ekstrem yang sama besarnya pada sistem kardiovaskular. Sebuah penelitian yang dilakukan pada pelari marathon menunjukkan bahwa setelah menyelesaikan lari ekstrem, sampel darah atlet mengandung biomarker yang terkait dengan kerusakan jantung.
Indikator ini memang bisa hilang dengan sendirinya, namun jika jantung mengalami tekanan fisik ekstrem berulang kali, kerusakan sementara dapat menyebabkan perubahan bentuk jantung.
Selain itu, beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa Latihan intensitas tinggi dapat secara akut meningkatkan risiko SCD pada penderita penyakit jantung. Olahraga ekstrim juga dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung, terutama bagi seseorang yang memiliki penyakit jantung koroner.
Olahraga yang Direkomendasikan untuk Penderita Penyakit Jantung
Selain menghindari beberapa olahraga yang disinyalir dapat memicu kondisi gawat darurat pada penderita penyakit jantung di atas, beberapa jenis latihan ringan justru sangat cocok untuk memperkuat kesehatan kardiovaskular seperti:
1. Berjalan Santai
Jalan santai termasuk sebagai jenis olahraga aerobik yang sangat bagus untuk merawat kesehatan jantung dan pasien dengan gangguan kardiovaskular.
Ini karena latihan aerobik dapat membantu meningkatkan sirkulasi, yang dapat membuat tekanan darah dan denyut jantung menurun. Selain itu, latihan aerobic juga membantu meningkatkan kebugaran tubuh secara umum.
Anda dapat berjalan santai atau cepat selama 15 hingga 30 menit, baik di pagi atau sore hari. Lakukan secara rutin dan selalu dengarkan kebutuhan dan kondisi tubuh Anda dengan seksama.
2. Bersepeda Santai
Selain berjalan kaki, bersepeda juga bisa menjadi pilihan olahraga yang aman dilakukan oleh penderita penyakit jantung. Karena bersepeda dapat membantu merangsang tubuh untuk melepaskan hormon endorfin, yang dapat memperkuat otot jantung, memperlancar sirkulasi darah, serta membantu membakar lemak dalam tubuh.
3. Renang
Berenang juga dapat menjadi rekomendasi olahraga yang aman dilakukan oleh penderita penyakit jantung. Sebab berenang melibatkan gerakan seluruh tubuh, sehingga tak hanya baik untuk jantung namun dapat melatih otot punggung dan otot inti tubuh Anda.
Namun, melansir dari British Heart Foundation, seseorang dengan penyakit jantung sebaiknya berenang dalam suhu air 26–33°C. Sebab Ketika suhu air kolam lebih dingin atau panas dari angka tersebut, maka jantung perlu bekerja keras untuk menjaga suhu tubuh Anda.
Selain itu, seseorang yang pernah melakukan operasi jantung, setidaknya perlu menunggu 10 hingga 12 minggu sebelum mulai berenang.
4. Yoga
Olahraga selanjutnya yang aman dicoba untuk penderita penyakit jantung adalah yoga. Latihan ini memberikan banyak manfaat untuk kesehatan jantung dan tubuh secara umum.
Tak hanya untuk meningkatkan fleksibilitas dan menjaga kesehatan mental, yoga juga membantu mengembangkan kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi tubuh.
Bahkan, melansir dari British Heart Foundation menyebutkan bahwa yoga terbukti mampu mengatasi kecemasan, stress, dan depresi yang sering memengaruhi pasien dengan serangan jantung atau menjalani operasi jantung.
Manfaat yoga untuk kesehatan ini berasal dari efek gabungan dari berlatih berbagai postur, pernapasan, dan meditasi yang membantu melatih otot, mengurangi tekanan darah, dan menenangkan saraf simpatik.
5. Tai Chi
Jenis olahraga ini sangat populer di kalangan para lansia dan kerap dilakukan secara berkelompok dengan pemandu ahlinya. Tai chi juga menjadi salah satu jenis olahraga yang aman dilakukan oleh penderita penyakit jantung.
Tai chi merupakan jenis latihan asal Tiongkok, yang mengkombinasikan gerakan lembut dengan meditasi. Latihan ini membantu memperkuat tubuh, menenangkan pikiran, dan memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan fisik dan mental ketika dilakukan secara teratur.
Selain itu, olahraga ini juga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan jantung. Melansir dari University Hospital beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa tai chi membantu meningkatkan kontrol gula darah dan kolesterol dalam tubuh.
Lebih lanjut, olahraga ini juga dapat memberikan manfaat relaksasi dan meditasi, yang membantu menjaga kesehatan jantung dengan mengurangi stress. Bahkan beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa tai chi dapat membantu meningkatkan kadar oksida nitrat, yang berperan penting dalam mengurangi tekanan darah.
6. Aerobik Intensitas Rendah
Telah kita singgung sebelumnya, bahwa olahraga aerobik sangat cocok dilakukan oleh penderita penyakit jantung. Khususnya jenis aerobik dengan intensitas rendah, yang merupakan jenis aerobic dengan gerakan fisik berkecepatan pelan dan nyaman, serta tidak membuat Anda 'ngos-ngosan'.
Lebih spesifik, menurut WebMD.com, denyut jantung saat melakukan aerobik intensitas rendah harus tetap stabil, yakni sekitar 50 persen dari denyut maksimumnya. Namun, kecepatan yang stabil ini harus berlangsung selama minimal 30 menit.
Beberapa contoh aerobik intensitas rendah yang bisa Anda terapkan di rumah adalah berjalan santai, jogging, bersepeda santai, yoga, dan banyak lainnya.
7. Stretching dan Latihan Fleksibilitas
Selain melakukan olahraga berintensitas rendah dan yoga, Anda juga bisa menerapkan stretching dan latihan fleksibilitas yang sangat aman dilakukan oleh penderita penyakit jantung.
Menurut Cleveland HeartLab peregangan tak hanya membantu membuat tubuh lentur dan fleksibel, namun bermanfaat untuk pembuluh darah.
Penelitian terbaru dari Universitas Milan, Italia, menunjukkan bahwa melakukan peregangan secara rutin tiap 12 minggu dapat membantu meningkatkan aliran darah, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi kekakuan arteri.
Menurut Heart.org, ada beberapa latihan peregangan dan fleksibilitas yang bisa Anda lakukan dengan aman, seperti:
- torso stretch, meregangkan bagian tengah tubuh (pinggang).
- torso twist, meregangkan bagian tengah tubuh (pinggang).
- neck stretch, meningkatkan fleksibilitas leher.
- seated march, meningkatkan fleksibilitas pinggul.
- quadriceps stretch, meregangkan quadriceps (bagian depan paha) dan memperkuat hamstring (bagian belakang paha).
- calf stretch, meregangkan betis (bagian bawah belakang kaki).
Solusi Tambahan Untuk Menjaga Kesehatan Jantung dengan Konsultasi Dokter
Sobat Granostic itulah beberapa jenis olahraga yang perlu dihindari dan aman dilakukan untuk penderita penyakit jantung. Melakukan latihan secara teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh dan menjaga kondisi jantung Anda.
Namun, jika dilakukan secara berlebihan dan tidak tepat justru akan menyebabkan masalah yang fatal bagi penderita penyakit jantung. Karena itu, Anda selalu direkomendasikan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter spesialis, misalnya bersama dengan tim dokter klinik Granostic.
Klinik Granostic memiliki tenaga kesehatan ahli yang berpengalaman di bidangnya, yang dapat membantu memeriksa kondisi tubuh dan jantung Anda secara menyeluruh.
Bersama dengan dokter spesialis kami Anda juga bisa mendiskusikan bagaimana perawatan yang tepat, serta pemilihan gaya hidup dan jenis olahraga yang ideal untuk menjaga kondisi tubuh dan jantung Anda.
Untuk bertemu atau janji dan berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis jantung di klinik Granostic, Anda bisa langsung hubungi customer service atau klik tombol Home Service di bawah ini.