Jl. Dharmahusada No.146, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285

Rekomendasi Makanan yang Boleh Dikonsumsi dan Dihindari untuk Penderita Penyakit Jantung

Rekomendasi Makanan yang Boleh Dikonsumsi dan Dihindari untuk Penderita Penyakit Jantung

Penyakit jantung bisa semakin memburuk jika tidak disertai perubahan gaya hidup dan pola makan yang mendukung kesehatan jantung. Mengonsumsi makanan yang tidak sehat dapat memicu penumpukan plak pada arteri, yang kemudian mempersempit aliran darah ke jantung.
Selain memilih makanan sehat untuk jantung, penting juga untuk menghindari makanan cepat saji dan instan. Makanan jenis ini cenderung tinggi kolesterol jahat, yang dapat meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah dan pada akhirnya memicu serangan jantung.
Bagi penderita penyakit jantung, menjaga pola makan yang sehat bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan.
Makanan yang kita konsumsi sehari-hari memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan jantung dan mencegah risiko komplikasi yang lebih serius. Namun, menentukan mana makanan yang tepat dan mana yang perlu dihindari bisa menjadi tantangan tersendiri.
Tidak hanya soal memilih makanan rendah lemak, tetapi juga memastikan makanan tersebut mengandung nutrisi penting yang mendukung fungsi jantung secara optimal.
Pada artikel ini, kita akan memberikan rekomendasi makanan yang baik dikonsumsi oleh penderita penyakit jantung serta jenis-jenis makanan yang sebaiknya dihindari. Dengan pilihan makanan yang tepat, diharapkan jantung tetap kuat dan risiko penyakit lebih lanjut dapat ditekan.

Makanan yang Direkomendasikan untuk Penderita Penyakit Jantung

Bagi penderita penyakit jantung, memilih makanan yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko komplikasi.
Beberapa jenis makanan terbukti dapat mendukung fungsi jantung, melancarkan aliran darah, serta menurunkan kolesterol jahat.
Di bawah ini merupakan beberapa rekomendasi makanan yang baik dikonsumsi untuk menjaga agar jantung tetap sehat dan kuat.

1. Ikan Berlemak (salmon, mackerel, sarden, tuna)

Ikan salmon, mackerel, sarden, dan tuna kaya akan asam lemak omega-3, yaitu lemak sehat yang dapat membantu mengurangi peradangan, menurunkan tekanan darah, serta menurunkan kadar trigliserida dalam darah.
Kandungan omega-3 ini juga berperan dalam mencegah pembekuan darah dan menjaga ritme jantung tetap stabil. Mengonsumsi ikan berlemak secara rutin, setidaknya dua kali seminggu, dapat membantu penderita penyakit jantung menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko serangan jantung.

2. Sayuran Hijau (bayam, kale, brokoli)

Sayuran hijau, seperti bayam, kale, dan brokoli sangat direkomendasikan untuk penderita penyakit jantung karena kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang mendukung kesehatan jantung.
Kandungan serat yang tinggi dalam sayuran ini membantu menurunkan kolesterol dan menjaga tekanan darah tetap stabil. Selain itu, sayuran hijau mengandung vitamin K, yang penting untuk menjaga kesehatan pembuluh darah dan mencegah penggumpalan darah.
Antioksidan dalam bayam, kale, dan brokoli juga membantu melawan peradangan yang bisa membahayakan kesehatan jantung. Mengonsumsi sayuran hijau secara rutin dapat menjadi langkah penting dalam menjaga jantung tetap sehat.

3. Biji-bijian Utuh (gandum, quinoa, oatmeal)

Biji-bijian utuh seperti gandum, quinoa, dan oatmeal kaya akan serat, terutama serat larut yang membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Serat larut bekerja dengan cara mengikat kolesterol di usus, mencegahnya diserap ke dalam aliran darah, sehingga menurunkan risiko penyumbatan arteri.
Selain itu, biji-bijian utuh juga memiliki indeks glikemik rendah yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi risiko penyakit jantung lebih lanjut.
Mineral penting dalam gandum, quinoa, dan oatmeal seperti magnesium dan kalium juga berperan dalam menjaga tekanan darah tetap sehat. Rutin mengonsumsi biji-bijian utuh adalah cara yang efektif untuk mendukung kesehatan jantung.

4. Buah-buahan Kaya Serat

Kandungan serat larut dalam buah-buahan ini membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dengan mengikatnya di saluran pencernaan dan membuangnya dari tubuh sehingga mengurangi risiko penumpukan plak di pembuluh darah.
Selain itu, buah-buahan kaya serat mengandung antioksidan, seperti vitamin C dan flavonoid yang berperan penting dalam melawan peradangan dan melindungi sel-sel jantung dari kerusakan.
Kandungan kalium pada buah-buahan ini juga membantu menjaga tekanan darah tetap stabil. Menjadikan buah kaya serat sebagai camilan harian dapat mendukung kesehatan jantung secara alami.

5. Kacang-kacangan (almond, kenari, chia seeds, flax seeds)

Almond dan kenari kaya akan lemak tak jenuh, serat, serta antioksidan yang membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menjaga pembuluh darah tetap sehat. Chia seeds dan flax seeds mengandung asam lemak omega-3 yang dikenal baik untuk mengurangi peradangan dan menurunkan tekanan darah.
Kedua jenis biji ini juga kaya akan serat larut yang dapat membantu mengontrol kadar kolesterol dan mendukung kesehatan sistem pencernaan. Mengonsumsi kacang-kacangan ini secara teratur dalam jumlah yang tepat dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

6. Minyak Zaitun

Kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan antioksidan, minyak zaitun ini membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) sekaligus meningkatkan kolesterol baik (HDL), sehingga dapat mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah.
Antioksidan dalam minyak zaitun, terutama polifenol, juga berperan dalam melindungi pembuluh darah dari peradangan dan kerusakan. Selain itu, minyak zaitun membantu menjaga tekanan darah tetap stabil, menjadikannya bahan yang ideal untuk memasak atau sebagai dressing pada salad.
Menggantikan lemak jenuh seperti mentega dengan minyak zaitun dapat mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan.

7. Teh Hijau

Teh hijau adalah minuman yang baik untuk kesehatan jantung karena kaya akan antioksidan, terutama katekin yang membantu melawan peradangan dan melindungi sel-sel jantung. Kandungan antioksidan ini juga dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan mencegah penumpukan plak di pembuluh darah sehingga mengurangi risiko penyumbatan yang bisa berujung pada serangan jantung.
Selain itu, teh hijau memiliki efek positif dalam menjaga tekanan darah tetap stabil dan meningkatkan sirkulasi darah. Mengonsumsi satu hingga dua cangkir teh hijau setiap hari bisa menjadi kebiasaan sehat untuk mendukung fungsi jantung secara alami.

8. Kacang Polong-polongan (lentil, kacang merah, kacang polong)

Sumber protein nabati ini kaya akan serat sehingga dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan menjaga kadar gula darah tetap stabil serta mengurangi risiko komplikasi pada jantung.
Selain itu, kacang-kacangan ini mengandung mineral penting seperti magnesium, kalium, dan folat, yang berperan dalam menjaga tekanan darah dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah.
Kandungan antioksidannya juga membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang bisa merusak jantung. Dengan mengonsumsi kacang polong-polongan secara teratur, kesehatan jantung bisa lebih terlindungi dan risiko penyakit jantung bisa berkurang.

9. Yoghurt Rendah Lemak atau Tanpa Lemak

Yogurt rendah lemak atau tanpa lemak menyediakan sumber kalsium dan protein tanpa lemak jenuh berlebih. Kalsium dalam yogurt penting untuk menjaga tekanan darah tetap stabil, sementara kandungan proteinnya membantu mempertahankan otot jantung yang kuat.
Selain itu, yoghurt mengandung probiotik, yaitu bakteri baik yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan dan membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang bisa berdampak positif pada kesehatan jantung.
Memilih yoghurt rendah atau tanpa lemak dapat memberi nutrisi yang baik tanpa risiko tambahan kolesterol dan lemak jenuh yang bisa memperburuk kondisi jantung.

10.Dark Chocolate (70% kakao atau lebih tinggi)

Cokelat hitam kaya akan flavonoid, yaitu antioksidan yang membantu melancarkan aliran darah, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi risiko pembentukan plak di arteri. Flavonoid juga berperan dalam melawan peradangan yang penting untuk menjaga pembuluh darah tetap sehat.
Selain itu, cokelat hitam mengandung magnesium dan serat yang mendukung kesehatan jantung. Mengkonsumsi sedikit dark chocolate secara rutin dapat memberikan manfaat bagi jantung tanpa tambahan gula dan lemak berlebih.

Makanan yang Harus Dihindari oleh Penderita Penyakit Jantung

Selain memilih makanan yang baik untuk jantung, penderita penyakit jantung juga perlu waspada terhadap makanan yang bisa memperburuk kondisi jantung.
Beberapa jenis makanan diketahui dapat meningkatkan kolesterol, tekanan darah, dan risiko penyumbatan pembuluh darah, yang semuanya berpotensi memicu komplikasi serius. Di bagian ini, kita akan membahas berbagai makanan yang sebaiknya dihindari agar kesehatan jantung tetap terjaga.

1. Makanan Tinggi Lemak Jenuh dan Lemak Trans (gorengan, makanan cepat saji, margarin)

Makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, seperti gorengan, makanan cepat saji, dan margarin, sebaiknya dihindari oleh penderita penyakit jantung karena dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Lemak jenuh dan trans cenderung mempercepat pembentukan plak di dinding arteri, yang dapat mempersempit pembuluh darah dan membatasi aliran darah ke jantung. Kondisi ini meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan penyakit jantung lainnya.

2. Daging Olahan (sosis, ham, bacon, kornet)

Daging olahan seperti sosis, ham, bacon, dan kornet perlu dihindari oleh penderita penyakit jantung karena biasanya tinggi garam, lemak jenuh, dan bahan pengawet yang dapat meningkatkan risiko masalah jantung.
Kandungan garam yang tinggi pada daging olahan dapat memicu kenaikan tekanan darah, yang menambah beban pada jantung dan pembuluh darah. Bahan pengawet seperti nitrit dan nitrat yang umum dalam daging olahan juga dikaitkan dengan peradangan dan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.

3. Garam Berlebih (makanan kaleng, makanan instan, keripik)

Makanan tinggi garam, seperti makanan kaleng, makanan instan, dan keripik, sebaiknya dihindari oleh penderita penyakit jantung karena dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah.
Garam berlebih dalam makanan ini meningkatkan kadar natrium dalam tubuh yang membuat tubuh menahan lebih banyak cairan dan meningkatkan tekanan pada pembuluh darah. Tekanan darah tinggi menambah beban pada jantung, meningkatkan risiko gagal jantung, serangan jantung, dan stroke.

4. Gula Tambahan (minuman manis, kue, permen)

Gula tambahan dalam makanan seperti minuman manis, kue, dan permen sebaiknya dihindari oleh penderita penyakit jantung karena dapat meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, dan peradangan.
Konsumsi gula berlebih menyebabkan kenaikan kadar gula darah yang dapat membebani kerja jantung dan memicu resistensi insulin, yang terkait dengan diabetes dan penyakit jantung. Gula tambahan juga dapat menaikkan kadar trigliserida dalam darah, meningkatkan risiko pembentukan plak pada pembuluh darah.

5. Minuman Beralkohol Berlebihan

Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan perlu dihindari oleh penderita penyakit jantung karena dapat memperburuk kondisi jantung dan meningkatkan risiko komplikasi.
Alkohol berlebihan bisa menyebabkan tekanan darah naik, memicu detak jantung tidak teratur (aritmia), dan meningkatkan kadar lemak dalam darah, seperti trigliserida, yang berbahaya bagi pembuluh darah. Selain itu, alkohol dapat merusak otot jantung, yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan gagal jantung.

6. Makanan Tinggi Kolesterol (jeroan, otak sapi, telur asin)

Makanan tinggi kolesterol, seperti jeroan, otak sapi, dan telur asin, sebaiknya dihindari oleh penderita penyakit jantung karena dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Kolesterol berlebih, terutama kolesterol jahat (LDL), berpotensi menumpuk di dinding arteri dan membentuk plak, yang menyempitkan pembuluh darah dan menghambat aliran darah ke jantung. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.

7. Produk Susu Penuh Lemak (susu murni, krim, mentega)

Produk susu penuh lemak, seperti susu murni, krim, dan mentega, sebaiknya dihindari oleh penderita penyakit jantung karena tinggi lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Lemak jenuh berlebih dapat memicu pembentukan plak di arteri, yang menyumbat aliran darah ke jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung serta stroke. Selain itu, konsumsi lemak jenuh dari produk susu penuh lemak dapat menyebabkan kenaikan berat badan, yang menambah beban pada jantung.

8. Makanan Olahan dan Cepat Saji

Makanan olahan dan cepat saji perlu dihindari oleh penderita penyakit jantung karena biasanya tinggi garam, lemak jenuh, lemak trans, dan gula tambahan. Kandungan garam yang tinggi pada makanan ini dapat menyebabkan tekanan darah meningkat yang menambah beban pada jantung dan pembuluh darah.
Lemak jenuh dan lemak trans dalam makanan cepat saji juga berkontribusi terhadap peningkatan kolesterol jahat (LDL) yang dapat menumpuk di arteri dan memicu penyumbatan. Selain itu, makanan olahan sering kali rendah nutrisi penting, sehingga tubuh mendapatkan banyak kalori tanpa manfaat gizi yang seimbang.

9. Kue, Biskuit, dan Pastry Komersial

Kue, biskuit, dan pastry komersial sebaiknya dihindari oleh penderita penyakit jantung karena biasanya tinggi gula, lemak jenuh, dan lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan jantung. Gula tambahan dalam makanan ini dapat meningkatkan kadar gula darah dan memicu peradangan yang berkontribusi pada risiko penyakit jantung.
Sementara itu, lemak jenuh dan lemak trans dapat menaikkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, menyebabkan penumpukan plak di arteri yang membatasi aliran darah ke jantung.

10. Minuman Berkafein Berlebihan (kopi, minuman energi)

Minuman berkafein seperti kopi dan minuman energi sebaiknya dikonsumsi dengan sangat hati-hati oleh penderita penyakit jantung, terutama jika dalam jumlah berlebihan.
Kafein dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah sehingga dapat memberikan tekanan tambahan pada jantung.
Pada beberapa orang, konsumsi kafein berlebih juga bisa memicu aritmia atau detak jantung yang tidak teratur, yang berisiko bagi kesehatan jantung.

Solusi Tambahan Untuk Penderita Jantung

Selain menjaga pola makan yang sehat, ada beberapa solusi tambahan yang bisa membantu penderita penyakit jantung untuk memperkuat kesehatan jantung mereka. Langkah-langkah ini tidak hanya mendukung gaya hidup yang lebih sehat, tetapi juga bisa mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut. Pada bagian ini, kita akan membahas berbagai solusi tambahan yang bermanfaat bagi kesehatan jantung.

Kontrol Porsi Makan

Mengontrol porsi makan sangat penting untuk menghindari kelebihan kalori dan mencegah kenaikan berat badan yang dapat membebani jantung. Dengan porsi makan yang sesuai, kita bisa lebih baik dalam menjaga keseimbangan energi dan mengurangi tekanan pada sistem kardiovaskular.

Pilih Metode Memasak yang Sehat

Cara memasak yang sehat, seperti memanggang, merebus, atau mengukus dapat membantu menjaga kandungan nutrisi dalam makanan dan mengurangi penggunaan minyak atau lemak jenuh yang berbahaya bagi jantung.
Menghindari metode memasak seperti menggoreng dapat membantu mengurangi asupan lemak jenuh dan kalori berlebih.

Konsumsi Serat yang Cukup

Serat sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung karena membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan mengontrol kadar gula darah. Serat dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian juga membuat kita merasa kenyang lebih lama, sehingga dapat mencegah makan berlebihan.
Mengonsumsi serat yang cukup adalah salah satu langkah penting untuk menjaga kesehatan pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Perhatikan Asupan Cairan

Asupan cairan yang cukup penting untuk membantu menjaga aliran darah tetap stabil dan mendukung fungsi jantung. Namun, penderita jantung harus berhati-hati untuk tidak mengonsumsi cairan berlebihan karena dapat meningkatkan volume darah dan memperberat kerja jantung. Konsultasikan kebutuhan cairan yang tepat kepada dokter untuk menentukan jumlah yang aman sesuai kondisi.

Batasi Garam

Mengurangi asupan garam adalah langkah krusial bagi penderita penyakit jantung karena terlalu banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan penumpukan cairan yang menambah beban pada jantung.
Cobalah mengganti garam dengan bumbu alami dan pilih makanan yang lebih rendah natrium seperti sayuran segar dan makanan yang tidak diproses.

Ikuti Saran Dokter

Mematuhi anjuran dokter secara konsisten adalah kunci untuk menjaga kesehatan jantung dan memantau kondisi secara berkala. Melakukan pemeriksaan rutin atau mengikuti layanan kesehatan seperti Granostic bisa sangat membantu dalam memonitor dan menjaga kesehatan jantung.
Granostic menawarkan program pemantauan kesehatan jantung yang mendetail, memberikan evaluasi rutin yang sesuai dengan kondisi Anda, dan membantu menyesuaikan rencana perawatan yang lebih efektif oleh Dokter Spesialis Jantung.
Yuk, Sobat, jaga kesehatan jantung Anda dan keluarga dengan cek kesehatan rutin bersama klinik Granostic!

Home Service
Loading
Toast Message